BilChell LOVE STORY
BAB 27
Waktu
makan malam hampir tiba, sambil menunggu Michelle mengajak Paris nonton
Shoun the sheep, Paris Suka dan dia banyak berceloteh ketika menonton
Kanrtun ini, mungkin karena Si Shoun gak ngomong kali yah, hehehe... dan
Michelle senang karena ini bagus buat Paris. Paris duduk disamping
Michelle, dia ngelendot manja dengan michelle, sesekali dia berkomentar
sambil melihat michelle, Oma juga ikut menonton, mereka tertawa bersama
melihat tingkah para domba dan si annjing. Rumah yang biasa sepi jadi
ramai dihiasi suara tertawa Paris.
Billy yang baru pulang
kerja terusik dengan suara tawa, dia pun menghampiri ruang keluarga,
dilihatnya Paris yang dengah ngelayut manja dipangkuan Michelle, oma
yang terlihat senang mereka tengah menonton animasi. Setelah mengganti
pakaiannya billy pun ikut Nimbrung duduk diruang keluarga, tapi billy
pura-pura mengambil koran sore dan membacanya, michelle hanya melirik
Billy, dan melanjutkan menonton. Tapi sekali-kali billy mengintip juga,
tergoda untuk melihatnya. Setelah kartunya habis tiba-tiba Billy berkata
“Kartun gak bisa bicara begitu apa bagusnya sih..” kata Billy, Michelle memandang Billly heran, paris juga
“Om Billy ini Bodoh... Masa Domba bisa bicara...” Paris berkata dengan Polosnya. Oma dan Michelle tertawa.
“hahahaa.....Pariss..
Kamu pinter banget Sih..” Michelle berkata sambil memeluk Paris dan
mencium keningnya, paris tertawa. Billy cemberut, tapi senang melihat
Paris tertawa seperti itu sudah lama rasanya tidak melihat paris tertawa
begitu.
“kamu berani ngatain Om Bodoh... Hmmm... awas
kamu yah..” kata Billy pura-pura marah, paris pun tertawa dan lari,
takut ditangkap Billy. Mereka berputar-putar keliling ruang keluarga,
Oma terlihat senang dan Om surya yang tadi sore baru tiba pun memandang
dari pintu ruang kerjanya, dia juga terlihat senang, “rasanya sudah
lama rumah ini kehilangan suasana seperti malam ini..” batinnya dan Om
surya pun masuk kekamarnya.
Saat Michelle bangun dari
duduknya hendak ke dapur, tiba-tiba paris memeluknya dan karena Michelle
tidak siap, michelle pun kehilangan keseimbangan dan terjatuh, reflek
Billy menangkapnya dan mereka pun jatuh ke sofa, tangan kanan Billy
memegang bahu michelle dan tangan kirinya memegang kepela michelle agar
tak terbentur lemari dibelakang sofa, wajah Billy dan Michelle begitu
dekat, pandangan mata mereka saling bertemu, suasana hening beberapa
saat. Billy memandangi Michelle lekat, waktu seakan bergerak lambat.
“adduhhh..
berat Om....” Billy dan Michelle kaget, ada Paris diantara mereka,
Paris sedang memeluk Michelle dan tertindih badan Billy, billy pun
cepat-cepat bangun dengan kikuk dan mengaruk-garuk kepalanya. (kalau
kalian ada yang nanya dimana Oma.. ??? itu si Oma lagi chating ama
mantannye.. hehehe... #Kidding Guys.. :D) Oma jadi penonton yang
terlihat bahagia menyaksikan mereka.
“Naahh Ketangkap yah kamu..” kata billy mengelitik Paris yang ada dipelukan Michelle, Billy mencoba menghalau kekikukannya.
“ampun.. Ampun Om... tante Michelle Tolong aku...” pekik Paris, Michelle memeluk paris.
“karena
tadi kan paris ngatain Om billy Bodoh... jadi kamu harus minta maaf
sama Om Billy,, kalau kamu minta maaf pasti gak dikelitikin lagi deh,,”
kata Michelle lembut dan Paris menatap Michelle, Michelle mengangguk
“maafkan aku yah Om Billy..” paris berkata dengan muka yang lucu.. Billy pura-pura ngambek.
“Om
maafkan... Tapi syaratnya kamu harus cium Om dulu..” Kata Billy
menyodorkan pipinya, Paris ragu beberapa saat dan kemudian diciumnya
pipi Billy, dan setelah mencium pipi billy paris mencium pipi Michelle,
dan paris pun memeluk billy. Michelle terseyum dan mengusap rambut
Paris. Billy memeluk Paris erat, “Ini cowok ternyata punya sisi lembut
juga..” batin Michelle, Michelle pun beranjak pergi, billy melihat
kepergian Michelle. “ternyata tu cewek punya sisi Keibuan juga yah..
walaupun kalau sama aku galak minta ampun”, pikir Billy.
Dan saat Michelle berjalan ke dapur, tante natasya mencegahnya.
“mau
kemana kamu??” tanya tante natasya tajam “ mau nunjukin ke suami saya
kalau selama ini saya nyuruh-nyuruh kamu kayak pembantu??? Biar suami
saya marah???” tante natasya terlihat sangat marah dan matanya menatap
michelle penuh kebencian. Michelle hanya menghela napas.
“enggak
kok tante... hanya seperti sudah jadi kebiasaan saja kok jadi reflek
tiap mau makan malam saya jadi ke dapur...” kata Michelle mencoba
menjelaskan walaupun dia tahu kalau tante natasya pasti gak akan terima
dengan penjelasannya.
“Sudah mulai sekarang kamu gak usah
kedapur lagi.. tapi asal kamu tau walaupun saya gak nyuruh-nyuruh kamu
lagi, bukan berati saya terima kamu sebagai keluarga dirumah ini, karena
sampai kapan pun kamu tidak akan saya terima..” tegas tante Natasya,
Michelle hanya tersenyum kecut.
“maafin saya tante,,” kata
michelle lirih, tapi tante Natasya pun pergi meninggalkan Michelle
tampa peduli permohonan maafnya. “Aku gak tau, kehadiran ku dirumah ini
sepertinya membuat Tante natasya sedihh dan merasa tersisihkan. Aku
merasa bersalah Tapi aku gak bisa pergi dari sini sebelum 6 bulan.”
Pikir michelle “ Haaahh..” Michelle Cuma bisa menarik napas panjang.
Di sebuah restoran Sheilla dan Eza sedang menikmati makan malam mereka, sheilla terlihat bahagia.
“Michelle
baik-baik ajah dirumah kamu??? Dia itu Orangnya gimana sih ??? Billy
baik gak sama dia??” tanya Eza tiba-tiba, Sheilla kaget, “kenapa kak Eza
nanya tentang Michelle, apa kak Eza suka Michelle??” batinya, hatinya
sakit.
“kenapa kakak nanyain Michelle???” kata Sheilla sambil menatap lurus Eza
“enggak..
penasaran ajah mau tau..” kata eza santai, ..” tidak kah kau tau,
setiap kau menanyakan keadaan gadis lain, hati ku sakit..” batin Sheilla
sedih, tapi sayang Eza tak menyadarinya.
“apa sebegitu menariknya dia buat kakak, sampai kakak begitu penasaran..??” sheilla berkata dengan Serius.
“Ahh,, enggak... dia kan Tunangannya Billy, aku hanya teringat seseorang saat melihat dia..” kata Eza menerawang.
“deg..”
suara hati Sheilla , seperti dipukul dengan palu “seseorang..???”
ahhh.. akhirnya Sheilla tau, kenapa Sheilla benci melihat michelle
dekat-dekat eza, Michelle memang mirip cinta pertama kak Eza. Walaupun
mukanya tidak mirip tapi gayanya begitu mirip. Pikir sheilla sedih
Dan
acara makan malam itu pun jadi tidak menarik lagi buat Sheilla, dia
melihat Eza melamun, pasti mikirin cinta pertamanya, pikir Sheilla.
Tapi sheilla tidak berusaha menghalau lamunan Eza, dia terlalu lelah
saat ini, Sheilla sadar kalau selama bertahun-tahun ini dia hanya
bersaing dengan bayangan, dan bayangan itu terlalu nyata untuk Eza.
Pikiran Sheilla tak karuan, dia mengaduk-aduk makannanya.
Michelle
sedang berada didapur, dia ingin mengambil air, dia melihat Bik Surti
sedang mencuci piring, tapi ada yang aneh, bik surti kelihatan pucat.
“Bik..
Bibik gak pa-pa???” tanya Michelle sambil memegang tangan Bik Surti,
“Bibik Demam, badan bibik panas ...” kata Michelle khawatir,
“gak pa-pa kok Non... deman sedikit..” kata Bik Surti dengan senyum yang dipaksakan.
“Bibik...
harus istirahat,, ayoo bik cepat istirahat,, sisa nya biar saya yang
kerjakan...” kata Michelle, Bik surti berusaha menolak, tapi Michelle
telah memaksanya dan setengah menyeretnya ke kamar.
“terima
kasih Non.. “ kata Bik surti setelah ,meminum obat yang diberikan
Michelle. Michelle hanya tersenyum dan kembali ke dapur.
Michelle
malanjutkan pekerjaan bik surti yang tadi tertunda. Dia mencuci piring
kotor yang ditinggalkan Bik surti. Setelah itu membereskan dapur.
Setelah selesai, tiba-tiba terdengar suara langkah mendekati dapur
“Michelle..” kata suara itu yang tak lain adalah Om surya.
“Eh Om... ada apa??” Michelle bertanya kepada Om surya, tapi Om surya menatapnya dengan pandangan sedih.
“ Jadi benar selama saya pergi Istri saya memperlakukan kamu seperti pembantu???” tanya Om surya tajam.
“Enggak
kok Om.. Bukan tante Natasya yang nyuruh, ini kemauan aku sendiri, aku
terlalu bosan di rumah jika tidak ada kegiatan,, Lagi pula tante natasya
juga udah ngelarang aku kok, Cuma tadi Bik surti sakit, jadi aku suruh
istirahat. Dan sisa pekerjaannya aku yang kerjakan..” kata Michelle
menjelaskannya pada Om surya. Om Surya takjub dengan kelakuan Michelle
“kapan istri dan anak-anak ku bisa bersikap seperti Michelle.. gak usah
semuanya separuhnya saja juga boleh” batin Om Surya.
“ Tapi, om rasa istri om juga harus diberi pengertianm kamu adalah bagian dari keluarga ini .” Timpal Om Surya
“jangan
Om.. kasian Tante Natasya selama kehadiran saya disini Tante natasya
pasti selalu terpojokan, merasa tidak dianggap, pendapatnya tidak
didengar “ kata michelle. “ saya harap om tidak terlalu membela saya
didepan keluarga Om.. itu bisa menyakiti mereka..” kata michelle lagi
“sikap
tante natasya ke saya itu wajar kok Om.. Tante natasya kan ibunya
billy, yang melahirkan Billy, dia sayang banget pastinya dengan Billy,
karena itu dia mau yang jadi pendamping billy itu perempuan sempurna
dan pantas..” tambah michelle
“tapi yang sempurna dan
pantas itu kamu, tidak yang lain...” kata Om surya tegas. Michelle
tersenyum tapi sedih, Om surya sepertinya begitu mempercayainya.
“kenapa om begitu mempercayai saya ??.. bagaimana klw saya melakukan ini demi uang...” kata Michelle lirih.
“kamu
gak mungkin melakukannya, Om tau siapa kamu... dan memangnya kenapa
kalau kamu melakukannya demi uang.??... “ kata Om Surya yakin, Michelle
tertunduk “ siapa didunia ini yang gak perlu uang..” tambah Om surya.
Michelle yang tadinya hanya tertunduk dan kemudian tersenyum mengangkat
wajahnya.
“oyaa,, Om kemari pasti memerlukan sesuatu
kan..??” tanya Michelle, Om surya pun teringat dia kedapur untuk minta
dibuatkan kopi.
“oohh.. itu tadi nya Om mau Minta dibuatkan kopi sama Surti..” sahut om surya.
“biar saya yang buat Om.. mungkin memang kurang enak, tapi bisa lah..” kata Michelle menawarkan diri dan tersenyum.
“oohh.. Boleh,,boleh..” kata om surya
“om kembali ke ruang kerja ajah nanti biar saya yang antar..” kata Michelle, sambil menyeduh bubuk kopi dengan air panas.
“gak
usah..biar om tunggu saja” kata om surya, dan 2 menit kemudian Kopinya
pun jadi, dan michelle meyerahkan kopi dicanggir itu kepada om surya
“terima
kasih..” kata om surya dan Om surya pun kembali ke ruang kerjanya,
tanpa mereka sadari dari tadi percakapan mereka dilihat dan didengar
oleh seseorang. Dan seseorang itu adalah Tante Natasya, dia melihat
michelle dengan pandangan tak mengerti, “kenapa anak itu malah membela
aku..” tanyanya dalam hati. Dan saat om surya akan ke ruang kerjanya,
tante natasya pun cepat-cepat masuk kekamarnya lagi.
Tidak selang berapa lama, om surya masuk kekamarnya, Tante natasya belum tidur dia sedang duduk ditepi ranjang.
“kenapa pa-pa memilih Michelle buat jadi Menantu kita??? Apa alasan Pa-pa..??” Tanya tante natasya penuh selidik
“alasan
papa kuat, kenapa papa pilih dia, billy perlu wanita seperti Michelle
untuk mendampinginya.. baru dia akan sukses...” jawab Om surya yakin
“kenapa papa begitu yakin..??’” tanya tante natasya lagi.
“karena
papa tau siapa dia, papa berharap mulai sekarang mama memperlakukan dia
dengan baik.. hati papa sakit kalau mama memperlakukan dia dengan
buruk.. karena papa sudah berjanji akan menjaganya dan melindunginya..”
Om surya berkata dengan wajah yang sendu
Masih teringat
jelas diingatanya hari itu, saat om surya bertemu dangan Ayahnya
Michelle. Dua orang laki-laki setengah baya duduk berhadapan, tapi
gambaran mereka begitu kontras, yang satu dengan jas dan bergaya
parlente, jelas sekali kalau dia adalah orang kaya sukses dan orang itu
adalah om surya. Laki-laki yang satunya lagi terlihat kumuh, lusuh dan
suram, ada gurat kesedihan di wajahnya dan laki-laki itu adalah ayah
Michelle. Om surya setengah tak percaya melihat laki-laki didepannya.
“kamu
pasti heren melihat aku Surya..” kata ayah Michelle “tapi begini lah
aku..” katanya lagi dengan sendu. Om surya hanya mendengarkan.
“Waktu
aku gak banyak lagi.. aku ingin meminta tolong pada mu..” kata ayah
michelle lagi sambil memandang Om surya dengan penuh harapan
“apa yang bisa aku tolong..” kata Om surya melihat guratan kesedihan dan putus asa dari sahabatnya ini.
“Jika
orang ini menghubungi kamu...tolong kamu jagain dan lindungi anak
ini..” dia menunjukkan dan memberikan om surya selembar foto dan
selembar kartu nama, Om surya mengambil dan memandang foto michelle dan
kartu nama dengan teliti.
“jika orang dikartu nama ini menghubungi????..” kata Om surya bertanya keningnya berkerut.
“iyaaa...
aku mohon sama kamu.. aku sudah tidak bisa lagi menjaganya.. dan kau
adalah harapan ku satu-satunya..” Ayah michelle kelihatan begitu sedih
dan putus asa
“baik lah... aku janji akan menjaga dan melindunginya.. kamu gak perlu khawatir..” Om surya menguatkan sahabatnya.
“terima
kasih.. aku sangat menghargai itu..” kata ayah michelle. . Om surya
melihat Ayah Michelle dengan mata yang sendu, dia bisa melihat keputus
asaan dimatanya. Untuk beberapa saat suasana hening diantara mereka.
Dan mereka diam dan larut dalam pikiran mereka sendiri.
“aku
harus pergi,,, aku tidak bisa disini terus..” kata Ayah Michelle.
“sekali lagi terima kasih.. aku titip Michelle..” katanya sambil
berlalu, Om surya melihat punggung sahabatnya, ayah michelle terlihat
sangat sedih, dia berjalan dengan langkah yang berat dan tertatih,
kemudian menjauh menyisakan banyangan. Bayangan itu begitu jelas
diingatannya Om surya.
“Kenapa papa malah ngelamun..” kata Tante Natasya Tiba-tiba cukup membuat om surya kaget dan sadar dari lamunannya.
“papa
berharap mama percaya dengan keputusan papa.. dan berharap mama berlaku
baik padanya ..” kata Om surya. Tante natasya hanya tertunduk tidak
menjawab. “kalau dia bukan tunangan Billy.. aku tidak akan
mempermasalahkannya tinggal disini... tapi kenapa harus jadi tunangan
billy??? billy harus bertunangan dengan perembuan yang sempurna dan
pantas..”. Batin tante natasya. Dan Om surya dan tante natasya pun larut
dalam diamnya.
Hari sudah pagi, Michelle sibuk didapur,
karena bik surti lagi sakit makanya michelle ikut ambil bagian. Om surya
hanya mengeleng kepala melihatnya. Tante natasya melihat michelle
dengan serius, “kalau bukan dari kalangan menengah kebawah dan
dandananya enggak kampungan sebenarnya Michelle anak yang baik dan
pengertian..” batin tante natasya.
Setelah menghidangkan
semuanya Michelle duduk dan ikut makan, mereka melakukan ritual sarapan
seperti biasa dengan tenang. Setelah mereka siap sarapan dan inah
membereskan meja makan, setelah meja bersih Om surya angkat bicara.
“Billy
dan Michelle..” panggilnya, Billy dan Michelle kaget, mereka saling
pandang dan sedikit cemas.. “ada apa ini... dari nadanya sepertinya
serius..” batin Billy, Michelle pun ikut cemas.
“papa mau
meresmikan pertunangan kalian..” kata Om surya serius.. Billy dan
Michelle kaget. Dan tak terkecuali yang lainnya.... semuanya kaget.
“Tapi Paa... kita baru saling kenal.. dan kita belum mengenal satu sama lain ... apa gak terlalu cepat..” kata Billy protes.
“iyaa Om.. terlalu cepat.. saya belum mengenal billy sepenuhnya..” Michelle ikut protes.
“karena
itu.. papa kasih kalian waktu untuk saling mengenal.. mulai saat ini..
billy kamu harus makan siang dengan Michelle. Kalian bertemu dirumah
Cuma diatas meja makan.. karena billy harus ke kantor pagi-pagi dan
pulang malam, rasanya terlalu sedikit waktu kalian bertemu... jadi papa
putuskan mulai hari ini kalian harus makan siang bersama... “ Kata om
surya tegas... “setelah sebulan kita akan memikirkan soal peresmian
pertunangan kalian..” kata Om Surya
“dan ini perintah
bukan permintaan..” kata Om surya tegas dan berlalu pergi meninggalkan
meja makan.. mereka pun tak berani membantahnya. Billy melirik
Michelle, Michelle menarik napasnya panjang. Tak ada cara buat mereka
untuk lari selain menerima perintah.
BERSAMBUNG....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar