Senin, 08 September 2014

BILCHEL LOVE STORY

BAB 2

Hari masih begitu pagi tapi jalanan sudah mulai sibuk, jalanan sudah ramai dilewati kendaraan meski belum padat, orang – orang sudah ramai memenuhi Halte bus, dan sebagian berjalan tergasa – gesa menuju tempat aktivitasnya mungkin dikejar waktu. Di dalam kerumunan orang – orang yang menunggu Bus terliat ada seorang gadis berkaca mata dan gadis itu adalah michelle. Yah michelle memutuskan untuk mulai berkacamata kemaren setelah dia pergi ke apartemen tempat dia akan bekerja, disana dia bertemu dengan pak Rahmat Pengurus apartemen, Pak Rahmat memberinya kunci apartemen dan menyuruhnya kembali pagi –pagi karena anak pemilik apartemen akan kembali besok jadi Michelle disuruh membersihkan Apartemennya. Dan saat dalam perjalanan pulang tiba-tiba Michelle melihat 2 orang premen berjas hitam yang selama ini mengejarnya, Michelle bersembunyi dalam hatinya “Kenapa Mereka ada disini..??? Apa mereka tahu kalau aku akan bekerja disini..??” hatinya cemas, michelle berpikir dia tidak boleh tertangkap, tapi dia membutuhkan pekerjaan ini. Maka dari itu dy memutuskan meminjam kacamata tua dari ibu panti , dengan begitu mereka pasti tidak mengenalinya.

Michelle masih menunggu, selang 10 menit bus datang dan michelle pun naik kedalam bus, bus penuh dengan penumpang,  michelle akhirnya berdiri karena tidak kebagian kursi lagi. Perjalanan memakan waktu 20 menit menuju Apartemen. Dia masuk dan memberikan senyuman pada satpam Apartemen yang dia kenal kemarin Kang Hari namanya. Kang Hari membalas senyumnya dan menyapanya “pagi Cela... Mau Bekerja??? “  .. saat bekerja disini Michelle memutuskan memakai nama Cela agar identitasnya tidak mudah ditemui oleh preman-preman itu, Michelle menjawab dengan tersenyum “ Iya Kang... “ .

Michelle memasuki lift, pintu lift tertutup dia sendiri didalam lift, dia menekan tombol 10 gak lama pintu lift terbuka Michelle berjalan keluar mencari apartemen nomor 1010. Apartemen terletak di sudut kanan michelle memasukan kunci dan membuka pintu apartemen. Ruang apartemen didesign dengan sederhana tapi elegan, seluruh ruangan dicat putih dan dikombinasi warna hitam dan putih dari seluruh prabotannya. Michelle masuk dan mulai mengambil peralatannya dan membersihkan semua sudut apartemen kata Pak Rahmat seluruh ruangan dibersihkan kecuali kamarnya.

Semetara itu di dalam pesawat Billy terbagun dari tidurnya, perjalanan yang panjang dan kurang istirata karena sibuk mengurus proyek barun untuk kantor cabang di LA, membuatnya tertidur dengan pulas tadi. Dan sepetinya pesawat hambir sampai ditempat tujuan. Sambil menunggu pesawat yang hampir mendarat beberapa menit lagi billy memngambil majalah yang disediakan dan membacanya. Dan ditempat yang lain dibagian penumpang biasa ada seorang pemuda tampan sedang melihat jendela, dia melihat kota kelahirannya dibalik awan dia memandang dengan sedih sudah 6 tahun dia pergi dan ini saatnya dia kembali. Bayangan masa lalu yang menyedihkan membayanginya sekarang.
Pesawat pun mendarat, Billy keluar dari Bandara. Dia berjalan sambil mendorong Trevel Bagnya matanya dibalik kacamata hitamnya melihat kanan kiri mencari jemputan sementara dia celingukan banyak gadis gadis berbisik – bisik mengagumi ketampanannya, tapi Billy tidak peduli dia terlalu lelah. Sementara Billy menunggu jemputan Pemuda tampan satu lagi tadi sedang menunggu Bagasi. Gak lama menunggu tiba-tiba Billy dipeluk oleh seorang Gadis cantik dia kaget.
“Auwwww... “ Gadis itu berteriak kesakitan..
“Lama amat sih Loe.. Shiella” Kata billy sambil melotot,
“ Loe ini udah mau Gue Jemput..Malah jitak kepala Gue lagi...” Kata gadis itu manyun sambil megang kepalanya dan celingak celinguk.
“ Loe nyariin Siapa2?.. Eza...??? Oooh jadi loe kira Eza pulang sama Gue makanya loe mau jemput Gue... ??? Pantesan Gue heran kenapa loe jadi manis banget mau jemput gue segala.. “
“Kak Eza mana???.. enggak pulang bareng Loe..” Kata Shiella sambil nyengir
“enggak dia pulang satu minggu lagi, ada yang harus dia beresin disana..” kata Billy sambil berjalan ke arah mobil.
“Yaahhh.. Kenapa enggak loe ajah yang tinggal disana... ??” Shiella manyun.
“Gue kan Bosnya.. jadi Bos pulang duluan, ..” Kata Billy ngasal..
“Loe itu Memang nyebelin... Tau gitu loe pulang naik taksi ajah..” Shiella manyun, billy gak peduli dia tetap berjalan dan shiella pun mengikutinya dengan langkah malas.
Beberapa waktu kemudian Rangga Pemuda tampan dalam pesawat  tadi  keluar dari Bandara dia mendorong trolinya keluar dan melilih salah satu taksi dan naik kedalamnya.

Di Apartemen Michelle masih sibuk bersih bersih sambil mendengarkan musik tampa dia sadari Pintu apartemen dibuka oleh seorang pemuda, dan Michelle baru sadar setelah mendengar suara orang berbicara.
“Iya Pa.. aku Udah sampe Kok.. Iyaa... aku baik-baik aja Pa.. Mama baik kan Pa???, iya Pa.. “  Praangg... Michelle manjatuhkan Piring, dan pemuda itu pun Menoleh “ Nanti aku telp lagi pa..” dia menutup telponnya.  Michelle buru-buru memunggut piring yang pecah ini.
“loe Siap?? “ kata pemuda itu
“Mas sendiri siapa..” kata Michelle Ngotot..
“ditanya kok balik nanya..?”.. kata pemuda itu menggernyitkan Dahinya.. “Gue yang punya Apartemen..”
Praannkk.. Michelle menjatuhkan lagi piring yang dia pungut tadi.. “Maaf kan saya Mas... Saya Cella pembantu baru,,”... Pemuda itu melihat Michelle dari rambut hingga ujung kaki.. “ni anak dandannya kok yah ajaib banget, memang ada cewek sekarang dandanan gitu,??? kacamata besar yang kelihatan banget udah uzurnya, Rambut yang diikat seadanya... lusuh dan Aneh..” Batin pemuda itu dalam Hati..
Michelle hanya terpaku diam, dia takut kalau nanti pemuda ini memecat dia, melihat kegugupannya Pemuda itu berkata, “ Loe gak perlu takut, Loe lanjutin ajah kerjaan loe,..”
Michelle kelihatan Lega “ Iya mas.. kerjaan saya udah siap mas.. tinggal rapiin dapur ajah.. Mas mau saya bikinin Teh..???”
“Boleh .. Gue masuk kekamar dulu.. “ pemuda itu berlalu pergi menuju kamarnya, sementara Michelle kembali kedapur untuk buat teh.
pemuda itu masuk kekamarnya , kamar yang udah dia tinggalin selama 6 tahun. Masih sama, “mama enggak merubahnya sedikitpun.. “ batinnya. Dan tiba2 pandangannya tertuju pada foto di atas meja kamarnya, gambar 1 orang pria dan 1 orang wanita dengan dua anak kecil, dia menghampiri foto itu dan memandangnya dengan sedih. “6 tahun sudah aku pergi  dari sini” gumamnya, Banyangan masa lalu itu menghampirinya lagi.
 “Tok.. Tokk.. Mas... “  panggil Michelle dari luar pintu, “Tehnya udah siap mas... “ katanya lagi
Pemuda itu meletakkan fotonya, dan berjalan menuju pintu, pintu terbuka, Michelle masih berdiri dengan secangkir teh “ loe taro ajah di diruang TV, .. “
“iya mas.. oooo ya mas.. kerjaan saya udah selesai.. boleh saya pulang..” kata Michelle lagi
“oooh .. ya udah...”.. katanya, sebelum kembali kekamar  dia berkata “ oyah siapa tadi nama loe?? Loe gak usah panggil Mas segala panggil nama gue ajah..”..
“saya Cella Mas, Tapi saya gak tau nama Mas..”... “loe panggil  ajah gue Rangga.. “ kata Rangga,... Michelle mengagguk sengan Takzim “Iya Mas Rangga..” Rangga menghernyitkan dahinya tanda kurang setuju..
“saya lebih enak panggil nya Mas Rangga.. “ Kata Michelle seolah tau ketidak setujuan Rangga..
“terselah loe deh..” kata rangga acuh tak acuh..
“Saya pamit dulu mas..” kata Michelle setelah meletakkan Tehnya.. Rangga Cuma menggangguk dan kemudian masuk kekamar lagi, dan mIchelle pun pergi.
Dia membuka kopernya dan menggambir sebuah bingkai foto dengan sketsa seorang gadis didalamnya. “Apakabarnya sekarang  gadis yang sudah menyebabkan ayah dan kakak meninggal... ???Mungkin dia sudah tumbuh jadi gadis yang manja dan Egois... sama dengan Gadis gadis lainnya “ Batin Rangga sambil memandangi Sketsa itu...


BERSAMBUNG.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar