BILCHEL LOVE STORY
BAB 2
Hari
masih begitu pagi tapi jalanan sudah mulai sibuk, jalanan sudah ramai
dilewati kendaraan meski belum padat, orang – orang sudah ramai memenuhi
Halte bus, dan sebagian berjalan tergasa – gesa menuju tempat
aktivitasnya mungkin dikejar waktu. Di dalam kerumunan orang – orang
yang menunggu Bus terliat ada seorang gadis berkaca mata dan gadis itu
adalah michelle. Yah michelle memutuskan untuk mulai berkacamata kemaren
setelah dia pergi ke apartemen tempat dia akan bekerja, disana dia
bertemu dengan pak Rahmat Pengurus apartemen, Pak Rahmat memberinya
kunci apartemen dan menyuruhnya kembali pagi –pagi karena anak pemilik
apartemen akan kembali besok jadi Michelle disuruh membersihkan
Apartemennya. Dan saat dalam perjalanan pulang tiba-tiba Michelle
melihat 2 orang premen berjas hitam yang selama ini mengejarnya,
Michelle bersembunyi dalam hatinya “Kenapa Mereka ada disini..??? Apa
mereka tahu kalau aku akan bekerja disini..??” hatinya cemas, michelle
berpikir dia tidak boleh tertangkap, tapi dia membutuhkan pekerjaan ini.
Maka dari itu dy memutuskan meminjam kacamata tua dari ibu panti ,
dengan begitu mereka pasti tidak mengenalinya.
Michelle
masih menunggu, selang 10 menit bus datang dan michelle pun naik kedalam
bus, bus penuh dengan penumpang, michelle akhirnya berdiri karena
tidak kebagian kursi lagi. Perjalanan memakan waktu 20 menit menuju
Apartemen. Dia masuk dan memberikan senyuman pada satpam Apartemen yang
dia kenal kemarin Kang Hari namanya. Kang Hari membalas senyumnya dan
menyapanya “pagi Cela... Mau Bekerja??? “ .. saat bekerja disini
Michelle memutuskan memakai nama Cela agar identitasnya tidak mudah
ditemui oleh preman-preman itu, Michelle menjawab dengan tersenyum “ Iya
Kang... “ .
Michelle memasuki lift, pintu lift tertutup
dia sendiri didalam lift, dia menekan tombol 10 gak lama pintu lift
terbuka Michelle berjalan keluar mencari apartemen nomor 1010. Apartemen
terletak di sudut kanan michelle memasukan kunci dan membuka pintu
apartemen. Ruang apartemen didesign dengan sederhana tapi elegan,
seluruh ruangan dicat putih dan dikombinasi warna hitam dan putih dari
seluruh prabotannya. Michelle masuk dan mulai mengambil peralatannya dan
membersihkan semua sudut apartemen kata Pak Rahmat seluruh ruangan
dibersihkan kecuali kamarnya.
Semetara itu di dalam
pesawat Billy terbagun dari tidurnya, perjalanan yang panjang dan kurang
istirata karena sibuk mengurus proyek barun untuk kantor cabang di LA,
membuatnya tertidur dengan pulas tadi. Dan sepetinya pesawat hambir
sampai ditempat tujuan. Sambil menunggu pesawat yang hampir mendarat
beberapa menit lagi billy memngambil majalah yang disediakan dan
membacanya. Dan ditempat yang lain dibagian penumpang biasa ada seorang
pemuda tampan sedang melihat jendela, dia melihat kota kelahirannya
dibalik awan dia memandang dengan sedih sudah 6 tahun dia pergi dan ini
saatnya dia kembali. Bayangan masa lalu yang menyedihkan membayanginya
sekarang.
Pesawat pun mendarat, Billy keluar dari Bandara. Dia
berjalan sambil mendorong Trevel Bagnya matanya dibalik kacamata
hitamnya melihat kanan kiri mencari jemputan sementara dia celingukan
banyak gadis gadis berbisik – bisik mengagumi ketampanannya, tapi Billy
tidak peduli dia terlalu lelah. Sementara Billy menunggu jemputan Pemuda
tampan satu lagi tadi sedang menunggu Bagasi. Gak lama menunggu
tiba-tiba Billy dipeluk oleh seorang Gadis cantik dia kaget.
“Auwwww... “ Gadis itu berteriak kesakitan..
“Lama amat sih Loe.. Shiella” Kata billy sambil melotot,
“
Loe ini udah mau Gue Jemput..Malah jitak kepala Gue lagi...” Kata gadis
itu manyun sambil megang kepalanya dan celingak celinguk.
“ Loe
nyariin Siapa2?.. Eza...??? Oooh jadi loe kira Eza pulang sama Gue
makanya loe mau jemput Gue... ??? Pantesan Gue heran kenapa loe jadi
manis banget mau jemput gue segala.. “
“Kak Eza mana???.. enggak pulang bareng Loe..” Kata Shiella sambil nyengir
“enggak dia pulang satu minggu lagi, ada yang harus dia beresin disana..” kata Billy sambil berjalan ke arah mobil.
“Yaahhh.. Kenapa enggak loe ajah yang tinggal disana... ??” Shiella manyun.
“Gue kan Bosnya.. jadi Bos pulang duluan, ..” Kata Billy ngasal..
“Loe
itu Memang nyebelin... Tau gitu loe pulang naik taksi ajah..” Shiella
manyun, billy gak peduli dia tetap berjalan dan shiella pun mengikutinya
dengan langkah malas.
Beberapa waktu kemudian Rangga Pemuda
tampan dalam pesawat tadi keluar dari Bandara dia mendorong trolinya
keluar dan melilih salah satu taksi dan naik kedalamnya.
Di
Apartemen Michelle masih sibuk bersih bersih sambil mendengarkan musik
tampa dia sadari Pintu apartemen dibuka oleh seorang pemuda, dan
Michelle baru sadar setelah mendengar suara orang berbicara.
“Iya
Pa.. aku Udah sampe Kok.. Iyaa... aku baik-baik aja Pa.. Mama baik kan
Pa???, iya Pa.. “ Praangg... Michelle manjatuhkan Piring, dan pemuda
itu pun Menoleh “ Nanti aku telp lagi pa..” dia menutup telponnya.
Michelle buru-buru memunggut piring yang pecah ini.
“loe Siap?? “ kata pemuda itu
“Mas sendiri siapa..” kata Michelle Ngotot..
“ditanya kok balik nanya..?”.. kata pemuda itu menggernyitkan Dahinya.. “Gue yang punya Apartemen..”
Praannkk..
Michelle menjatuhkan lagi piring yang dia pungut tadi.. “Maaf kan saya
Mas... Saya Cella pembantu baru,,”... Pemuda itu melihat Michelle dari
rambut hingga ujung kaki.. “ni anak dandannya kok yah ajaib banget,
memang ada cewek sekarang dandanan gitu,??? kacamata besar yang
kelihatan banget udah uzurnya, Rambut yang diikat seadanya... lusuh dan
Aneh..” Batin pemuda itu dalam Hati..
Michelle hanya terpaku diam,
dia takut kalau nanti pemuda ini memecat dia, melihat kegugupannya
Pemuda itu berkata, “ Loe gak perlu takut, Loe lanjutin ajah kerjaan
loe,..”
Michelle kelihatan Lega “ Iya mas.. kerjaan saya udah siap mas.. tinggal rapiin dapur ajah.. Mas mau saya bikinin Teh..???”
“Boleh
.. Gue masuk kekamar dulu.. “ pemuda itu berlalu pergi menuju kamarnya,
sementara Michelle kembali kedapur untuk buat teh.
pemuda itu
masuk kekamarnya , kamar yang udah dia tinggalin selama 6 tahun. Masih
sama, “mama enggak merubahnya sedikitpun.. “ batinnya. Dan tiba2
pandangannya tertuju pada foto di atas meja kamarnya, gambar 1 orang
pria dan 1 orang wanita dengan dua anak kecil, dia menghampiri foto itu
dan memandangnya dengan sedih. “6 tahun sudah aku pergi dari sini”
gumamnya, Banyangan masa lalu itu menghampirinya lagi.
“Tok.. Tokk.. Mas... “ panggil Michelle dari luar pintu, “Tehnya udah siap mas... “ katanya lagi
Pemuda
itu meletakkan fotonya, dan berjalan menuju pintu, pintu terbuka,
Michelle masih berdiri dengan secangkir teh “ loe taro ajah di diruang
TV, .. “
“iya mas.. oooo ya mas.. kerjaan saya udah selesai.. boleh saya pulang..” kata Michelle lagi
“oooh
.. ya udah...”.. katanya, sebelum kembali kekamar dia berkata “ oyah
siapa tadi nama loe?? Loe gak usah panggil Mas segala panggil nama gue
ajah..”..
“saya Cella Mas, Tapi saya gak tau nama Mas..”... “loe
panggil ajah gue Rangga.. “ kata Rangga,... Michelle mengagguk sengan
Takzim “Iya Mas Rangga..” Rangga menghernyitkan dahinya tanda kurang
setuju..
“saya lebih enak panggil nya Mas Rangga.. “ Kata Michelle seolah tau ketidak setujuan Rangga..
“terselah loe deh..” kata rangga acuh tak acuh..
“Saya
pamit dulu mas..” kata Michelle setelah meletakkan Tehnya.. Rangga Cuma
menggangguk dan kemudian masuk kekamar lagi, dan mIchelle pun pergi.
Dia
membuka kopernya dan menggambir sebuah bingkai foto dengan sketsa
seorang gadis didalamnya. “Apakabarnya sekarang gadis yang sudah
menyebabkan ayah dan kakak meninggal... ???Mungkin dia sudah tumbuh jadi
gadis yang manja dan Egois... sama dengan Gadis gadis lainnya “ Batin
Rangga sambil memandangi Sketsa itu...
BERSAMBUNG.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar