Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 24

Saat makan malam Michelle membantu Bik Surti menyiapkannya, dia mondar mandir dari dapur keruang makan. Biily melihat Michelle, “Ini pasti kerjaan mama, mama pasti menyuruh dia mengerjakan ini itu, mumpung Papa enggak ada..” batin Billy, tapi Billy heran melihat Michelle tak ada wajah keberatan disana, Michelle malakukannya dengan santai, bahkan terlihat senang. Tadi saat Billy akan mengambil minum dia melihat Michelle malah bercanda dan tertawa dengan Bik Surti.

Michelle meletakkan Soto betawa hidangan terakhir yang disayikan.  Tampa sengaja dia melihat billy sedang menatapnya, Billy membuang muka saat sadar kalau michelle memergokinya. Sekarang Michelle binggung, “gue duduk disini apa makan dibelakang yah..??” tanya nya dalam hati, klw Shilla bilang sekarang Jiwa pembantunya sedang kumat. Jadi Michelle merasa rendah diri. Sebenarnya bukan rendah diri hanya saja malas mendengar omelan Tante Natasya. Dibelakang ajah kali yah, kata hatinya dan michelle pun mundur akan pergi tapi

“kamu mau kemana Michelle..” kata Kak Marsya

“kebelakang Kak..” jawab Michelle polos.

“ngapain, masih ada makanan yang perlu dihidang???”Tanya Marsya lagi. Michelle mengeleng. “ ya udah.. kamu duduk ajah makan, lagian papa kan bilang kursi disebelah billy itu kursi kamu..” kata kak Marsya, Michelle melihat tante natasya, tapi tante natasya terlihat gak peduli, “Boleh kali yeee..” katanya dalam hati. Dan dia pun duduk disamping billy. Mereka menyantap makanan tidak ada yang berbicara, dan setelah selesai semua orang kembali kekamar masing-masing sama seperti kemarin malam, mereka larut dengan dunia mereka sendiri. Michelle masih tinggal membereskan dan merepikan meja makan dan dapur. Dan saat Michelle ke kamarnya dengan nampan dan teko berisi air, michelle melihat Billy berjalan dari balkon menuju kamarnya, dia sedang menelepon seseorang, pandangan mereka bertemu untuk beberapa saat mereka saling memandang tapi hanya beberapa detik kemudia Michelle membuka pintu kamarnya dan masuk ke kamar, Billy pun melakukan hal yang sama.

Dikamar Sheilla sedang asik memandang Hpnya menunggu kalau-kalau Eza akan meneleponnya, dan betapa kagetnya dia saat Hpnya berdering, wajahnya bahagia, tapi berubah muram saat dia lihat siapa yang meneleponnya, Ternyata Ariel.

“halo..” kata Sheilla sedikit enggan

“Sheill Gue mau nanya??? Tunangan Billy itu orangnya Gimana???” Tanya Ariel diseberang sana

“loe tau dari mana soal pertunangan???” tanya Sheilla selidik

“Billy... “ jawab Ariel, “Jadi seperti apa sih Cewek yang katanya tunangan Billy itu???” Ariel sudah tudak sabaran

“Loe jangan kaget yah???...” Sheilla berkata  “Tunangan Billy itu adalah Cewek yang kita temui di Mall... yang kita tuduh mencuri...”  Sheilla berkata

“Apaaaa...???” diseberang sana Ariel Histeris, gak percaya dengan apa yang dia dengar.

“iyaaa... gue kaget juga sih, gak ngerti kenapa Om Surya milih dia..???” sheilla tau Disana Ariel pasti masih kaget. “Tapi loe tenang ajah. Dia kan gak sebanding sama Loe,, loe kayaknya gak perlu deh khawatir berlebihan...” mendengar perkataan Sheilla Ariel jadi tenang.

Lima hari sudah Om surya pergi ke Amerika, lima hari Michelle benar-benar sudah menjadi pembantu dirumah ini, Tante Natasya menyuruhnya ini dan itu, Bik Surti dan yang lain hanya melihat Michelle dengan iba, tapi michelle gak pernah mengeluh. Dia melakukannya dengan riang, tampa michelle sadari makin riang Michelle mengerjakannya maka Tante natasya dan Sheilla makin kesal

“Gimana sih Shell... bukannya kapok Kok malah dia santai begitu...” kata tante Natasya protes di kamar Sheilla. “kamu bilang kalau Kita jadiin dia pembentu, diabakalan kapok..” kata Tante Natasya cemas

“aku juga gak tau, tante ... harusnya kan gitu. Dia kapok terus pergi dari rumah ini..” kata Sheilla Heran.

Sheilla juga ikut membantu Tante natasya memerintah dan menyuruhnya ini itu, buat michelle perintah tante natasya bisa dialakukan dengan santai, tapi Sheilla... kadang dia jengkel menghadapi cewek ini, pernah Sheilla menyuruh Michelle menyetrika bajunya, padahal udah rapi tapi dia suruh Michelle mengulang-ngulannya sampai 10 kali, tapi Sheilla malah gak puas
“Loe liat baju gue kenapa berubah warna bengini??” katanya Protes

“abis.. loe nyuruh gue setrika sampe 10 kali.. tadi kan gue udah bilang warnanya bisa berubah...Loe nya masih nyolot..” jawab Michelle, Sheilla kesal,  dan emosi, saat dia mau marah,

“oohhh Iya... jemurannya belom gue angkat, gue angkat jemuran dulu...” Michelle berlari, dan meninggalkan Sheilla yang emosinya udah sampai puncak.

“Ahhhh... MICHELLLEEE...” teriaknya.

Sebenarnya Sheilla bukan karena mau membantu Tante natasya dia menjahati Michelle tapi Sheilla kesal melihat Michelle. Beberapa hari yang lalu, Eza datang kerumah, saat eza datang Michelle sedang merapikan ruang tamu, dia tengah merangkai buka di Vas. Eza datang dan melihat Michelle. Eza ingat dengan Michelle. Tapi Michelle tidak mengingat Eza.

“hai..” sapa Eza,

“hai..” jawab Michelle dengan kening berkerut, dia heran melihat cara Eza menatap dan menyapanya seperti seseorang yang sudah kenal.

“ Enggak ingat yah??? Kita kan pernah ketemu..” kata Eza Melihat wajah Heran Michelle,  Michelle memandang tidak mengerti, “ingat Hp ini..” kata eza lagi sambil menunjukkan Hpnya yang pernah jatuh tertabrak Aries, Michelle berpikir keras dan akhirnya dia pun ingat.

“ Ah... mas yang itu...” kata Michelle tersenyum “ Enggak rusak kan Mas Hpnya..” tanya Michelle kemudian

“oooh .. enggak kan loe bisa liat sendiri, baik-baik ajah kok...” kata Eza tersenyum ramah, “loe ngapain disini..???” tanya Eza sambil menatap Michelle, dari gaya nya, hmmmm.. apa dia pembantu baru pikirnya, wajar Eza berpikir demikian abisnya si Michelle saat itu sedang memegang kemonceng sama kain lap.

“saya lagi bersih-bersih mas disini..” jawab michelle, Michelle salah paham, dia kira Eza menanyakan dia sedang ngapain??, padahal eza nanya, ngapain michelle dirumah billy. Tapi eza tidak ingin memperpanjang

“ Eh.. kita belum kenalan yah??? Gue Eza, loe siapa??” tanya Eza sambil mengulurkan tangan.

“Saya Michelle mas..” Kata Michelle menyambut uluran tangan Eza, Eza kaget mendengarnya, jadi ini tunangan billy.. antara takjub, heran, dan aneh. “kenapa Om surya milih michelle buat jadi tunangannya billy yah??” tanya Eza dalam hati.

“ooohhh... loe tunangannya Billy... Kenalin gue temennya billy... loe gak perlu manggil gue mas.. panggil ajah Eza..” kata Eza, Michelle hanya mengangguk dan tersenyum, dan peristiwa itu disaksikan oleh Sheilla, dia terbakar api cemburu. Eza terseyum seperti itu dengan cewek selain dia. Sheilla marah, makanya dia jadi keras sama Michelle.

Seperti hari ini, Sheilla mengundang teman-temannya datang kerumah, siapa lagi kalau bukan Ariel, Tamara dan Ludya. 4 cewek sadis berkumpul, kepala Michelle pasti akan mumet, mereka berkompot untuk mengerjai Michelle. Seperti kata Shilla semua hal yang menyedihkan pernah dia lalui dalam hidupnya, menghadapi 4 cewek manja ini bukan perkara sulit buat Michelle.

 Mereka sedang berkumpul diteras dekat taman.

“Michelle.. lama amat sih Loe ambil Minumnya..” teriak Sheilla , ke 3 temannya tertawa-tawa. Gak berapa lama Michelle muncul dengan nampan dan gelas-gelas berisi jus didalamnya.

“gara-gara loe lama.. gue jadi males minum jus mangga itu,,,” kata Sheilla marah

“tadi kan Loe bilang mau jus mangga gak pake kulit, jadi gue kupas dulu mangganya, coba kalau loe bilang jus mangga pake kulit.. bisa cepet jadinya..” kata Michelle.

“Bener sih Shell... maunya tadi kita bilang pake kulit... kan bisa cepet...” kata Ludya polos, Michelle tersenyum mendengar perkataan Ludya.

“Ludyaa.. Loe diam ajah deh...” bentak Ariel, Sheilla kesel melihat Michelle tersenyum.

“ Sekarang loe ambil deh Sirup jeruk satu teko ... cepetan gak pake lama“ perintah Sheilla, michelle pun kembali ke dapur untuk mengambil sirup jeruk.

“Non Sheilla minta apa lagi???” kata Bik Surti.

“sirup jeruk Bik... “ kata Michelle, mengambil Sirup Ekstrak jeruk dari dalam kulkas.

“Aneh juga sebenarnya... bisanya non Sheilla itu gak sekasar itu deh... Dia memang keras, tp gak pernah sekeras ini, kayak sama kamu sekarang..????” kata Bik Surti..

“oooyaaa..????.. “ Michelle lumayan terkejut mendengar pendapat bik Surti tentang Sheilla,, “Mungkin ada hal yang dia gak suka dari saya,,” kata Michelle tersenyum

Michelle membawa nampan dengan Teko berisi Sirup Jeruk., Iseng Sheilla menaruh kakinya didepan Michelle dengan maksud biar Michelle jatuh,  dan Michelle pun tersandung, Dia berputar-putar, Sirup itu muncrat kemana-mana mengenai mereka ber 4  dan akhirnya, semua sirup jeruk membasahi mereka ber 4. Dan “Praaangggkkk...” teko jatuh dan pecah berhamburan ke lantai,

“Aaaaaahhh...” semuanya berteriak

“aahh... Maaf.. kaki gue tersandung sesuatu...”

“Tannteeee...” teriak Sheilla

“ Yaa.. Amppuuunnnn  ..... Michellee... “ Tante natasya datang tergopoh-gopoh dan berteriak , “Kamu ini yah gak becus kalau kerja... “ omel tante Natasya

“maaf tante tadi kaki saya tersandung sesuatu, kayak batang kayu gitu tante, besar pula.. padahalkan gak mungkin ada batang kayu dirumah ini...” kata Michelle polos,

“ya sudaahh.. bersihkan lantainya sekarang juga...” bentak tante natasya

Sheilla memandang kesal “Sial, masa kaki gue dibilang batang kayu,, besar lagi katanya...” batin Sheilla sambil melihat kakinya “apa gue udah gemuk yah???”  Sheilla manyun. Sambil membersihkan lantai, Michelle melihat Sheilla sambil tersenyum, Sebenarnya tadi tampa Sheilla sadari Michelle melihat kaki Sheilla, Michelle pura-pura jatuh. Gaya kekanakan Sheilla kadang memang harus dihadapi dengan kekenakan juga. Hehehe... Michelle tersenyum puas.

Michelle membuang pecahan kaca ke tong sampah didapur, Bik Surti menghampirinya,

“enggak apa-apa non???” tanyanya.

“ Enggak Bik, untung Tekonya jatuhnya jauh, jadi gak ada yang terluka..” Jawab Michelle sambil tersenyum, michelle melangkah ketempat air minum untuk mengambil minuman, tiba-tiba dia kehausan, “cape juga ternyata Akting..” batinya. Lagi minum michelle ingat kalau dia harus menyiapkan baju billy buat besok. Michelle pun bergegas. Masih tergiang di kepala michelle dengan apa yang tante natasya katakan beberapa hari yang lalu.

“kamu harus nyiapin baju buat Billy setiap hari... tapi kamu ingat??? Jangan sampai kamu ketemu dengan billy, taruh bajunya dikamar billy saat billy tidak ada dirumah..” kata tante natasya sambil mengoyangkan telunjuknya.. Michelle menarik napas, aahhh.. rasanya lebih baik disuruh bersihin seluruh rumah besar ini saja dari pada disuruh melayani si cowok tengil itu,.

Michelle masuk kekamar Billy, dan meletakkan satu pasang baju dan celana serta dasi juga, Michelle mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, kemaren dia tidak memperhatikan kamar Billy. Kamar billy cukup rapi untuk ukuran cowok, segala hal yang ada dikamarnya disusun begitu teratur, bahkan semua buku disusun berdasarkan Abjad. Puas melihat kamar Billy Michelle pun keluar, dan tampa segaja dia berpas-pasan dengan Billy

“Ngapain Loe masuk kamar Gue..???” tanya billy penuh selidik

“gue disuruh nyokap Loe buat taro baju loe ..”jawab Michelle dan langsung pergi, Billy mengernyitkan dahi melihat kepergian Michelle, dan dia pun masuk kekamarnya, dikamar dia melihat sepasang baju yang tadi diletakkan Michelle, “ jadi beberapa hari ini dia yang menyiapkan baju gue, hmmm.. seleranya bagus juga..” kata Billy dalam hati.

Malam sudah datang, michelle sibuk dengan rutinitas baru semenjak Om surya pergi yaitu menyiapkan makanan, Sheilla dan Ariel keluar dari kamar Sheilla, Billy turun dari tangga, melihat Billy, Ariel langsung menghampirinya dan mengandeg tangannya. Billy hanya diam tampa Ekspresi, Michelle melihat dari kejauhan, dan billy pun melihat Michelle, seperti biasa mereka saling menatap sesaat, hanya beberapa detik. Setelah itu michelle pun melanjutkan pekerjaannya.

“sayang ... Aku kangen banget deh ama kamu...” kata Ariel ngelayut manja disamping Billy, dia melirik Michelle, yang dilirik malah nyantai-nyantai ajah. Billy malah ogah-ogahan menanggapi. Sejak ayahnya pergi Ariel memang sering datang kerumah,

“ini udah malam, loe gak pulang???” tanya billy cuek, Ariel kesal mendengar pertanyaan Billy apalagi saat itu michelle ada diruang makan. Billy gak sadar dengan kemarahan Ariel, dia menganggap pertanyaannya biasa saja karena memang Ariel setiap hari kesini tapi ketika malam Ariel langsung pulang, katanya dia gak makan malam diet.

“Enggaakkkk.... Aku mau makan malam disini..” Jawab Ariel sambil melirik michelle, tapi michelle menunjukan sikap gak peduli.

“katanya Loe diet..???” tanya Billy heran,

“ahh.. malam ini aja kok, abisnya kan gak enak selalu nolak ajakan Tante Natasya..” kata Ariel

“Kalau soal nyokap gue loe gak perlu ambil pusing,, dia Cuma basa-basi kok..” jawab billy polos. Ariel cemberut. Michelle hampir tertawa tapi untung dia bisa menahannya, Michelle memang memasang tampang cuek, tapi pendengarannya tajam, dia bisa mendengar percakapan mereka. “Si Billy itu kok yah Geblek banget sih.. masak gak tau, kalau pacarnya itu sedang cemas... khawatir posisi dia disampingnya tersingkirkan.. bukannya disayang sayang malah dicuekin...” batin Michelle, Si Ariel juga bego, cowok seegois Billy dipacarin..” pikirnya.

Makan malam pun dimulai, semua orang sudah duduk di kursinya masing-masing dan saat Michelle akan duduk, Ariel menolaknya dan langsung duduk dikursi yang biasanya Michelle  duduki, Michelle hanya mengeleng kepala, tapi dia tidak protes. Michelle pun mengambil air di depan Ariel.

“eh.. ngapain Sih loe, ngabil-ngambil air gue segala...” bentak Ariel, semua melihat mereka. “sabar Michelle.. Sabar...” batin michelle

“ini Air Gue...” kata michelle singkat.

“loe kan bisa minum yang disitu.. “ kata Ariel menunjukkan kursi mas Vino, mas Vino sedang ada rapat jadi dia gak ikut makan malam.

“iyaa Michelle.. kamu duduk disini ajah..” kata Kak Marsya

“Tapi ...air itu ada.......” kata Michelle belum sempat dia lanjutkan Tante natasa angkat suara

“kamu ini,, udah untung diijinin makan satu meja sama kami.. bertinggkah lagi..” bantak tante natasya.

“bukan tante.. saya gak masalahin kursinya , tapi saya Cuma mau ambil air saya..” kata michelle polos.

“Minum yang itu juga sama ajah..” kata Ariel

“tapi itu air khusus buat gue..” kata Michelle masih Ngotot.

“Nyolot banget sih..” bentak Sheilla . Ariel tersenyum, Michelle angkat bahu.

“terserah deh..” kata Michelle berjalan menuju Meja kak Vino. Saat michelle duduk, michelle menyadari sesuatu,

“paris mana kak..” tanya Michelle pada Marsya

“nanti juga keluar, katanya lagi ada PR mewarnai disuruh buk Guru..” Michelle tersenyum mendengarkan Marsya. “untung paris gak ada, kalau enggak malu dan gak bagus buat paris kalau dia ngeliat pertengkaran gak penting tadi..” batin michelle. Dan michelle pun menyedokan nasi kepiring makan. Semuanya makan dengan tenang, tapi si Ariel ini ngeselin banget deh, tiap makanan yang mau Michelle ambil dia buru-buru ngambil juga, kayak anak-anak banget, Paris ajah heran menatap Ariel. Ariel menunjukkan kemesraannya di meja makan, tante natasya senyum-senyum, Billy tampa eksresi, Michelle gak peduli dan yang lain kelihatan gak peduli juga.

Semua orang telah selesai makan, dan mereka sudah meninggalkan ruang makan, tinggal Michelle yang harus merapikan meja makan dan juga paris yang sedang menunggu Baby sisternya. Gak lama baby sisternya datang dan mengajak Paris tidur,

“selamat tidur tante Michelle...” kata Paris

“selamat tidur juga Pariss...” Kata Michelle sambil memeluk dan menciumnya. Ntah sejak kapan adegan itu seperti menjadi rutinitas tiap malam buat Paris dan Michelle, “lumayan , dengan adanya Paris bisa ngurangi rasa kangen dengan adik-adik..” pikir michelle tersenyum memandang kepergian paris. Michelle pun melanjutkan tugasnya membersihkan meja makan. Saat dia sedang membalikkan gelas minumannya yang sudah Ariel minum habis, Tiba-tiba kak Marsya datang.

“ada apa kak..” tanya Michelle, Sambil meletakkan gelas itu kembali.

“HP ku ketinggalan..” kata Marsya singkat, dan sedikit heran melihat Michelle memegang gelas yang diperebutkan tadi.

“Kamu gak biasanya Michelle meributkan hal kecil kayak tadi..” Tanya Marsya saat dia menemukan Hpnya

“ahh... ini kak, didalam gelas ini airnya aku campur dengan obat  kak..” Kata michelle menjelaskan.

“obat..???” tanya Marsya heran

“kan aku udah hampir seminggu ini gak BAB kak... jadi didalam air itu aku campur obat pencahar...” Michelle menjelaskan dengan wajah polosnya.

“Wahahahaaaaa.... “ Tawa Marsya pun meledak saat mendengar penjelasan Michelle
 “gak papa biar diatnya sukses..” kata Marsya disela tawanya. Dia makin menyukai Michelle, sekilas kelihatannya Michelle ini seperti orang bodoh dan polos, tapi kalau diperhatikan lebih jeli sebenarnya dia itu cerdas, Michelle memiliki Aura Smart, pikir Marsya sambil melihat michelle yang sibuk membereskan meja makan.

“ aku kekamar dulu yah..” kata Marsya kemudian

“iyaaa kak...” Michelle pun mulai merapikan meja makan lagi.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Michelle kebelakang, mencari Bik Surti, tapi langkahnya terhenti oleh seseorang, ternyata orang itu adalah Ariel. Melihat Ariel Michelle menghela napas, setiap Ariel kerumah pasti sebelum pulang dia akan menemui Michelle. Dan pembicaraannya tetap sama.

“Loe liat kan.. Tante Natsya lebih milih gue jadi menantunya..., loe Cuma perempuan kampung, harusnya loe tau diri, dan pergi dari rumah ini...” kata Ariel , Michelle hanya menghela napas

“loe gak bosan..??? “ tanya nya pada Ariel, ariel menatap michelle heran, “ udah beberapa hari ini, tiap hari loe ketemua Gue, loe selalu ngomongin ini.. Gak cape gitu...????” Michelle menatap Ariel.

“Billy itu pacar Gue, dan kita saling cinta..” bentak Ariel

“loe ini gak percaya Billy, atau gak percaya ama diri loe sendiri... atau malah loe gak percaya ama cinta kalian??” kata Michelle tajam

“maksud loe..???”  Ariel marah

“Nah kalau kalian saling cinta dan saling percaya, Gue ini Cuma kerikil buat kalian, gak akan mempengaruhi hubungan kalian kan..??? loe bilang gue kampungan, Billy gak akan Suka, gak selevel.... terus apa yang loe takutin...??? apalagi kalau kalian saling percaya dengan ketulusan cinta kalian ...” kata Michelle menatap Ariel tajam.

“Loe mau bilang cinta gue gak tulus???” kata Ariel marah Michelle mulai bosan menghadapi Ariel, apapun kata yang keluar dari mulut Michelle akan selalu terkesan negative/buruk  buat Ariel.

“hhaaahhhh...” Michelle menghembuskan napasnya. “ Gini deh, kalau loe mau protes, loe protes ajah sama billy dan suruh billy protes dengan Ayahnya, karena kalau loe minta gue untuk pergi dari rumah ini... jawaban Gue adalah GUE ENGGAK BISA..” Kata Michelle dan dia berlalu pergi dari hadapan Ariel, tapi baru beberapa langkah Michelle pun kembali berbalik arah ke tempat Ariel lagi, Ariel memandang Michelle heran,

“baiknya Loe pulang terus gih... liat tuh muka loe udah pucat,, pasti cape banget nahan sakit perut...” kata Michelle ke Ariel, ariel kaget “kenapa Michelle tau gue sakit perut..”tanyanya dalam hati. Ah belum sempat bertanya, tiba-tiba perut Ariel mules,, seperti Burputar-putar dan Michelle malah meninggalkannya sendiri, Ariel melihatnya dengan Kesal dan penuh amarah.


BERSAMBUNG.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar