Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 22

Keesokan paginya, Michelle bangun subuh, mungkin karena kebiasaannya. Biasanya kan Michelle selalu bangun subuh dan tidak tidur lagi karena dia harus mengantar susu. Hari masih gelap, michelle menuju meja untuk mengambil minuman dan ternyata Tekonya sudah kosong. Diapun keluar kamar menuju dapur. Disana bik surti dan 2 temannya tengah sibuk mempersiapakan sarapan dan keperluan lainya. Michelle mendekat, “dimana saya bisa ambil air??? “tanyanya dan mereka menoleh menatap Michelle,

“Ahh.. Non.. biar saya ambilkan...” kata Bik surti menghentikan pekerjaannya

“gak usah... bik surti tunjukan saja dimana.. saya bisa ambil sendiri kok..” kata Michelle

“ disana sih non.. tapi..” Michelle berjalan menuju tempat minum tampa mempedulikan bik Surti, bik surti pun tidak melanjutkan perkatannya lagi. Michelle pun mengambil segelas air dan meminumnya.

“lagi buat apa Bik..??” kata Michelle ramah.

“ini Non.. sarapan pagi.. telur dadar gulung, masi goreng, dll...” katanya menjelaskan.

“Sini.. saya bantuin...” kata Michelle

“Ahh.. gak usah non...” kata Bik Surti mencegah..

“gak papa kok... saya bosan dikamar gak tau mau ngapain.. biasanya jam segini saya ngantarin susu..” kata Michelle memaksa untuk mengambil alih memotong daun bawang.

“Ngantar susu Non..” tanya Bik Surti Heran, Michelle hanya tersenyum. Michelle pun melanjutkan pekerjaanya dan membuat dadar gulung. Michelle cukup ahli dalam hal memasak dadar gulung. Dulu saat dikontrakan michelle cukup sering membuatnya, karena keterbatasan mereka, Michelle terkadang tidak sanggup membeli ikan, apalagi ayam jadi dia coba menyiasati memasak telur menjadi tampilan menarik supaya adik-adiknya berselera untuk makan. Haahh... jadi kangen ama mereka. Batinnya.

“wah... Non ternyata pinter juga yah ...” kata bik surti setelah melihat hasil kerjaan Michelle. Michelle tersenyum

“iyaa.. saya lumayan pinter Bik kalau soal urusan Rumah... saya kan pernah jadi pembantu...” kata Michelle sambil tersenyum

“pembantu,,??” kata Bik surti kaget

“iyaa... makanya bibik jangan sungkan ama saya.. panggilnya pun gak usah non segala, Michelle ajah..” Michelle memandang Bik surti, tapi kelihatannya Bik Surti Shok dan heran mendengarnya,

“kenapa?? Bik surti pasti mikir yah, Kenapa Om surya mau jadiin saya menantunya??” tanya Michelle, dan Bik surti kaget dan malu karena pikirannya dibaca Michelle. “saya juga heran Bik.. tapi mungkin Om surya melakukannya untuk sementara waktu, dia mau merubah sifat sombong anaknya mungkin..” kata Michelle sambil tersenyum pada bik Surti.

“tapi saya tetap akan manggil Non... karena kalau menurut saya non ini diliat-liat tampangnya gak cocok jd pembantu..” kata bik surti

“Cocoknya jadi apa??” tanya michelle iseng

“jadi nyonya rumah ini..” kata bik surti serius. Michelle hanya tertawa mendengar bik surti, Bik surti pun ikut tertawa. “non Michelle ini punya hati yang hangat, suasanya pagi ini di dapur jadi hangat saat dia ada disini..” batin Bik Surti.

Diruang makan Bik Surti sibuk mondar mandir menyajikan makanan, dan satu persatu anggota keluarga berdatangan dan duduk dimeja makan, dan setelah semuanya berkumpul. Billy melihat Dadar Gulung kesukaannya, beda dari biasanya, terlihat enak. Billy mengambil 1 potong dadar gulung dan memakannya.

“Enak, tumben bik surti bisa buat dadar gulung seenak ini..” kata Billy. Melihat Billy makan dengan lahap kak Marsya pun tertarik mencobanya, dia ambil satu potong dadar gulung.

“iyaa.. enak yah... beda dari biasanya..” kata Marsya. Tante natasya hanya melihatnya, “Bik surti udah pinter buat dadar gulung, udah rapi dan bangus..” dalam hatinya.

“Michelle mana???..” tanya ayah billy tiba-tiba.. semua orang saling pandang, sesaat mereka lupa akan kehadiran Michelle dirumah ini. “Surti..” panggil Ayah Billy.. “michelle kemana???” tanyanya pada Bik Surti

“pemalas banget sih.. jam segini belum bangun..” Kata Tante natasya.

“Non Michelle dari subuh tadi udah bangun Nonya, malah dia sempat bantuin saya...” Kata bik Surti Polos,,  “sekarang Non Michelle nya sedang ada di taman tuan..” kata Bik surti penuh hormat.

 “tolong panggilkan..” kata Om surya kemudian. Selang 5 menit Michelle pun Datang, dan dia duduk di sebelah billy. Kata Om Surya kursi sebelah Billy adalah kursi Michelle karena dia calon menantunya. Semua orang mulai makan , billy mau ambil tempe tampa sengaja tangannya menyentuh tangan Michelle yang juga akan mengambil tempe, pandangan mata mereka bertemu sesaat, tapi kemudian cepat-cepat billy melepaskan. Michelle terliat santai tampa ekspresi. Bik Surti menyajikan Teh dan jus jeruk dimeja makan.

“Bik... Telur dadarnya enak.. iya kan Billy???” kata Kak Marsya. Dan Billy mengangguk.

“iyaa.. kamu juga udah mulai rapi membuatnya..” kata tante natasya lagi, Michelle hanya diam dan memakan makanannya dengan santai.
“Telur dadar itu bukan saya yang buat Nyonya.. tapi Non Michelle..” kata Bik Surti , Buk natasya Kaget,

 “Hukk.. Hukk..” Billy terbatuk batuk. Marsya tersenyum melihat Billy.

“Waahh.. kamu pinter deh Michelle , telur dadar gulung ini kesukaan Billy loh.. “ kata Kak Marsya menggoda billy, Michelle hanya tersenyum terpaksa “kalau gue tau,, gue kasih garam yang banyak tuh tadi..” kata Michelle dalam hati.

“senang dong yah Billy... Istri pinter buat makanan kesukaan kamu..”.. kata kak Vino ikut mengoda mereka.

“Hukk.. Hukkk..” sekarang malah Michelle yang terbatuk- batuk,

“Dikasih minum dong Bill.. liat tuh muka Michelle ampe merah begitu,,,” Kata kak Mrsya, ayah Billy melihat Billy tajam, dan meskipun dengan muka cemberut Billy pun memberikan minuman pada Michelle.

“siapa Bilang enak,, gak enak tau telur dadarnya..” kak Marsya malah terseyum makin lebar, “asik hiburan baru..” batinnya..

“Nah itu kamu udah 4 potong makannya, itu malah potongan kelima kan ..” kata  Kak Marsya. Michelle melihat piring Billy, Billy malah melotot padanya

“aku terpaksa ajah makannya kan itu yang paling dekat dengan aku.. “jawab Billy ngaur. “yang enak itu tempe buatan Bik Surti ini..” katanya mengambil tempe, dan saat itu bik Surti tengah meletakkan  kopi untuk mas Vino.

“tempe ini juga Non Michelle yang buat Den..” jawab bibi Polos.. Billy pun diam, wajahnya memerah karena malu, Kak Marsya dan mas Vino tertawa terbahak bahak, Sheilla sebenarnya ingin ikut ambil bagian, karena kesempatan melihat billy seperti ini tuh langka banget, tapi karena ada Michelle, dia gengsi untuk terlibat. Sedangkan Michelle santai melanjutkan makannya, Billy sekali-kali melirik Michelle, tapi Michelle sepertinya biasa saja, melihat Michelle Billy kesal, “kok dia bisa-bisanya diam aja sih... santai lagi ,, seperti gak terjadi apa-apa gitu..” tanyanya dalam hati dengan kesal.

Setelah semua orang selesai dengan sarapannya, sebelum Om surya bangkit Michelle berbicara, “om... Boleh hari ini saya ijin keluar sebentar, Menemui teman saya???..” kata Michelle bertanya pada Om surya

“Boleh.. nanti sopir saja yang mengantar kan kamu..” kata Om surya

“gak usah om... saya bisa pegi sendiri kok..lagi pula saya mau perginya sekarang kok,..”kata Michelle menolak.

“kalau gitu biar billy yang ngantarin kamu..” kata Om surya, nah loh.. Michelle kaget.

“Tapi Om, Pa..” kata Michelle dan Billy bersamaan.

“kalian kan tunangan jadi gak ada salahnya kan klw Billy mengantar kamu Michelle,,” Om surya menatap Billy tajam, Michelle jadi serba salah.

“Ya udah.. loe cepat siap-siap.. gue mau kekantor nanti telat..” kata billy Sebel, Om surya tersenyum senang. Michelle pun naik keatas untuk menganti bajunya. Billy menunggu Michelle diruang tamu, dan melihat Eza datang, dia mengernyitkan dahinya saat melihat eza datang pagi-pagi.. Heran dan tak biasanya.

“ngapain Loe pagi-pagi datang kesini??” Billy bertanya penuh selidik, eza serba salah, kalau dia bilang mau liat tunangannya nanti billy malah marah, dia kan gak suka di Kepoin.

“enggak.. aku mau jemput Shiella kok.. “kata eza akhirnya. Billy heran gak biasanya Eza mau jemput Sheilla pagi-pagi begini. Baru  billy mau bertanya, Sheilla muncul

“kakak mau jemput aku??... ayoo deh,, aku udah siap..” kata Sheilla, menggandeng Eza, dan menyeretnya keluar.

“aku kesini mau liat tunangannya Billy..” kata Eza kepo..

“Nanti ajah Kak, tu cewek kayaknya bakalan lama tinggal disini.. jadi besok-besok juga pasti ketemu, aku mau midtest kak..” Sheilla memohon, Eza pun mengalah dan mereka pun pergi.

Selang beberapa menit Eza dan Sheilla pergi, Michelle turun dan menghampiri Billy, billy melihat Michelle sedikit berbeda, Michelle mengenakan Jeas dan kemeja kotak-kotak, dia  kelihatan lebih rapi tidak lusuh dan kumuh lagi, rambutnya diikat ekor kuda, wajahnya minim polesan, tapi tetap ada satu yang mengganggu, kacamatanya... kenapa gak dilepas..

“Oooiii... “ panggil Michelle sambil menjentikkan jarinya didepan wajah Billy, Billy kaget, “Apa-apaan sih Loe, “tanya Billy kesal.

“Gue udah cape manggilin loe dari tadi.. Loe ajah yang melamun ..” kata Michelle,

“siapa yang  melamun.. ayoo pergi.. nanti gue telat.” Kata jalan menuju mobil. Dan meninggalkan Michelle sendiri dibelakang. Michelle mengikuti Billy dari belakang. Mereka pun pergi dengan Mobil billy.

Di Mobill Eza,,
“memangnya tunangan Billy gimana sih orangnya??’ tanya eza..

“Aneh,, “ kata Sheilla singkat, Eza binggung mendengar jawaban Sheilla..” nanti kak Eza pasti bakalan liat juga deh..” kata Sheilla seolah tau apa yang dipikirkan Eza, eza hanya tersenyum

Didalam Mobil Billy..
“Loe ngapain sih minta antar gue.. ngerepotin gue ajah” kata Billy kesal

“gue kan disuruh bokap Loe.. ” Michelle pun kesal juga..” kalau gak disuruh om surya Gue males pegi ama loe..??” kata Michelle bete

“ya udah.. loe turun dunk sekarang...kan gak ada bokap gue disini” kata Billy ketus.

“oke... Gue bisa pergi sendiri kok.. loe berentiin mobil loe, gue mau turun,,,” kata Michelle gak kalah ketus..

“loe tinggal buka pintu kalau loe mau keluar..” Billly malah ngajak Ribut. Dan betapa kagetnya dia saat melihat Michelle sudah membuka pintu mobilnya.

“ehh .. eh.. Loe gila??...” kata Billy kaget

“berhentiin gak???...” kata Michelle mangancam,

“iyaa,, Iyaa.. gue turunin loe didepan halte..” Billy melirik  Michelle,” ini cewek reaksinya enggak terduga... “kata billy dalam hati. Selain ngeselin juga keras kepala. Batin billy. Billy mengehentikan mobilnya didepan halte,

“nyusahin banget sih Loe..” kata Billy kesal.

“gue juga gak sudi kok satu mobil ama loe.. , “ Michelle nyolot, Billy baru saja akan membalas perkataan michelle, Michelle malah turun, dan menutup pintu mobil dia berjalan bahkan tampa menoleh kearah billy, Billy Kesal melihat tingkah Michelle. Bener- bener makhluk yang paling menyebelkan tuh si Michelle itu, pikir billy sambil melihat Michelle dari kaca spionnya..  Billy pun meng-gas mobilnya dan meninggalkan halte.

Michelle melihat mobil Billy melaju pergi, Ahh,,, kenapa mesti dia sih yang jadi tunangan Gue... dari sekian banyak cowok di dunia ini kenapa harus dia Tuhan???.. batin Michelle meronta, tapi michelle gak punya jalan lain, dia harus mengadapinya. Bus datang, Michelle pun naik.

Billy tiba di kantor dan berjalan masuk keruangannya, Eza sudah menanti Billy disana. “Ngapain Loe disini???” kata Billy heran melihat Eza pagi-pagi sudah ada diruangannya. Dan dirumahnya juga, ada yang aneh dengannya hari ini.

“enggak.. Gue nungguin Loe... katanya hari ini ketua Team marger akan ditentuin..” Kata eza ngeles, sebenarnya dia mau tau cerita soal pertunangan itu, tapi billy terlihat sangat suram dan Bete. Eza tidak berani bertanya.

“Jam berapa Meetingnya...??” tanya billy,

“2 jam lagi...” kata eza, Billy mengernyitkan dahinya..

“trus loe ngapain disini..???  2 jam lagi itu masih lama..” Billy heran, “sebenarnya ada apa??? Loe mau nanya apa??” Billy bertanya, eza pun tersenyum pada billy

“Sheilla bilang tadi malam, kemaren tunangan loe datang yah???”  akhirnya Eza bertanya, tak tahan lagi dia menyimpan perasaan  penasaran nya.” Dasar Sheilla ember  “, pikir Billy

“Iyaa.. berita yang Loe terima dari Sheilla itu bener...” kata Billy singkat.

“trus Tunangan Loe itu orangnya gimana??” kata Eza kepo abis..

“Nyebelin dan keras kepala...” billy berkata dengan muka ditekuk, Eza heran melihatnya..

“maksud loe??’ Eza bener-bener heran..

“Loe liat ajah sendiri nanti... “ kata Billy penuh misteri, Si Eza malah tambah kepo. “udah lah... loe balik ajah keruangan loe,, loe kan ada janji ama klien... “ kata billy pada eza

“OOO... Gue lupa ... “ terlalu fokus dengan tunangan Billy jadi lupa kalau ada janji. Billy mengeleng kepala, dan eza pun berlari keruangannya.

Ditaman Michelle tengah termenung dibangku taman, “duaarrrr..” seseorang mengejutka Michelle. Dia ternyata Shilla. Michelle memang janjian sama Shilla disini.

“Kenapa muka loe ditekuk begitu??’ Tanya Shillla “loe kan baru dari rumah  tunangan loe???... Cakep gak anak Om surya itu..????

 ‘”Tunangan apaan.... Cakep??? Nyebelin iyah..., “ kata Michelle dengan wajah kesal, Shilla heran melihatnya “dan Loe tau siapa ajah yang ada dirumah itu???...” kata Michelle.

“siapa ..????” tanya shilla penasaran...

 “ cewek sadis di mall yang nyuruh aku buka baju, dia sepupu sang tunangan..” kata Michelle, Shilla kaget.

“cewek itu..???oohhh... Tuhan.. Tidak....Michelle.....”kata Shilla memengang Michelle

“tapi yang paling nyebelin itu , loe tau siapa yang jadi tunangan gue???” tanya Michelle pada Shilla, Shila menggeleng

 “ Siapa??” katanya penasaran

“ cowok yang pernah gue ceritaan ama loe dulu yang ngebete-in abis.., Yang ngerjain gue saat Rendy sakit...” Shilla melonggo mendengar Michelle.  “loe bisa bayangi hari-hari gue bakalan gimana,,,???...”Michelle terlihat sedih.  Shilla menatapnya penuh iba.

“oooohh.... Michelle....gue turut prihatin “ kata Shilla memeluk Michelle. “tapi loe gak boleh benci-benci banget Loh... nanti loe cinta...” Goda Shilla, Michelle cemberut mendengar perkataan Shilla

“iihh.... amit...amit....Bakalan makan hati terus gue kalau jadi istrinya... “ kata Michelle

“jauh amat pemikiran loe, udah berandai-andai jadi istrinya lagi...” Shilla tertawa puas mengoda Michelle.

“Loe.. ini.... prihatin dunk ama nasib gue..” kata Michelle ngambek..

“Gue prihatin, turut berduka.. tapi loe pasti bisa... apa sih yang belom loe lalu-in dalam hidup loe... kalau Cuma masalah cowok sombong itu.. gue yakin Loe bisa ngetasinya..” kata Shilla penuh keyakinan karena dia tau siapa sahabatnya, mendengar Shilla Michelle tersenyum dan hatinya jadi penuh semangat lagi.

Di taman kampus, Sheilla tengah melakukan persiapan grend Louncingnya Cafe Bean Eza, dia melibatkan teman-temannya Ariel, tamara dan Ludya

“kita harus nyiapain ini jauh-jauh hari...gue harap loe semua mau bantuin Gue,” kata Shilla sedikit pusing, ternyata gak ngampang jadi Eo.

“iyaa,,,, pasti gue bantuin..” kata Ariel

“makasih Riel,,,” kata Shilla

“kira-kira Billy datang gak pas rapat kita nanti??”  Tanya Ariel
“ Gak tau... mungkin Billy sedang pusing mikirin Tunangannya...” jawab Shilla. Opsz mati gue, gue keceplosan, aduhh , bisa pereng dunia ke 5 neh, batin Sheilla

“Maksud loe Shell...??? kata Ariel.. Sheilla kelabakan

“loe tanya ajah sendiri nanti, sama Billy, Gue takut salah ngomong.... !!!..” kata Shilla, , Ariel Jelas mendengar kata Tunangan tadi, wajah Ariel mengeras ada kilatan kemarahan dimatanya.


BERSAMBUNG...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar