BilChell LOVE STORY
BAB 6
Rangga
sedang ada diruang kerja di apartemennya. Dia sedang melihat dan
menimbang Alternafit design kantor atau tempat usahanya. Teringat
pembicaraannya dengan Cella tadi pagi, saat dia baru bangun karena
begadang semalaman, Michelle/Cella sedang menyapu ruangan, dia merapikan
kertas kertas yang berserakan dimeja makan. Semalam dia bekerja di
ruang makan dan lupa merapikanya. Michelle melihat satu kertas yang
berisi design ruangan, dia, melihat dengan seksama. Rangga menegurnya “
Maaf Cella. Aku lupa membersihkannya semalam..” Cella kaget dan
meletakkan kertas itu kembali
“Gak papa mas... ini kan tugas saya..” kata Michelle sambil tersenyum, “mas Rangga memang baik..” batinnya.
Kemudian rangga mengambil Design yang tadi Michelle pagang...” Gimana Menurut Loe???...” Rangga bertanya pada Michelle..
“Saya mas????... saya mana ngerti mas masalah Interior gini...” Michelle tersenyum dan melanjutakan bersih-bersihnya.
“Gak
perlu punya Ilmu tentang Design buat liat gambar ini Cella... Kamu
cukup membayangkannya ajah kok..” Kata Rangga masih memaksa Michelle.
Michelle melihat Rangg, Rangga mengangguk sambil menyodorkan kertas.
Dengan ragu Michelle mengambilnya, dia melihat dengan seksama. “Gimana..
“ rangga menunggu pendapat Michelle.
“ Menurut saya
kenapa interiornya gak dibuat seperti rumah saja mas, kan bisa Kasih
kesan nyaman dan kenapa catnya warna abu-abu gelap begini??? Bukankah
akan terasa lebih hanggat jika dicat warna terang..” Rangga tersenyum
mendengar Pendapat Michelle
“Tapi targetnya itu bisa dinikmati oleh anak-anak muda,..” kata Rangga
“Kalau
begitu kenapa tidak di design dengan 2 tipe ajah mas... ??? Yang dekat
jendela di beri kesan Hangat dan Nyaman, tapi yang agak kebelakang
diberi kesan sedikit serius dan arstistik, .. kan jadi bisa dinikmati
semua kalangan” kata Michelle, Rangga tersenyum mendengarnya.
“kenapa Mas?? Pendapat saya ngaur yah??? Makanya mas saya gak ngerti interior..” Kata Michelle
“enggak
Loe bener kok, gue senyum karena gue pikir kenapa kemaren gue gak
berpikir begitu,,,” kata Rangga sedikit berbohong, Michelle hanya
manggut manggut dan kemudian melanjutkan kerjaannya.
Dugaan
Rangga Benar, Cella pasti akan mengatakan itu, Cella memang berbeda
dari cewek kebanyakan, dandananya memang rada-rada aneh, dia seperti
gadis jaman 70an kalau diliat dari kacamatanya (Sok tau rangga...kayak
yang udah lahir ajah ne si Rangga taun 70an -_-). Rasanya gak mungkin
ada gadis jaman sekarang mau berkacamata seperti itu, dan Michelle
terlalu lusuh rasanya bahkan lebih lusuh dari anak jalanan, walaupun
kelihatannya dia memang bersih dan gak compang camping sih. Tapi ada
aura yang berbeda dari Cella, walaupun terlihat lusuh dan miskin tapi
dia seperti memiliki sesuatu yang bisa menarik seseorang didekatnya, dan
dia tidak kelihatan seperti pembantu pada umumnya, dia seperti gadis
benpendidikan. Pernah suatu hari Rangga memergoki cella tengah membaca
koran berbahasa Asing dengan serius, dia seperti tau apa yang ditulis
disitu. Pernah juga Rangga melihat dia membaca salah satu buknya yang
rata rata berbahasa Asing. Dan yang terakhir adalah saat aku sedang
menonton TV siaran berita, Cella memberikan komentar dengan pemikiran
yang menurut Rangga tidak biasa, sangat cerdas dan Smart. Makanya rangga
berfikir mungkin Cella memang Pintar tadi tidak memiliki kesempatan.
Sementara
itu di kantor Billy, Shiella masih menunggu Eza di ruangan Billy. Billy
sedang sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Shiella sudah mulai bosan,
dia mondar mandir, duduk bangun, dan tiba-tiba.. “Braaaakkk.. “ bunyi
meja dipukul.
Shiella kaget “Apapan sih Loe bill...”
“loe
kalau mau mondar mandir diluar sana jangan didepan Gue, gue lagi sibuk
loe memecahkan konsentrasi gue tau...” kata billy kesal “ lebih baik loe
tunggu si Eza diruanganya..”
“maluu dunk gue.. ntar keliatan banget kalau gue nunggu dia..”
“Lahh..
loe kan memang nunggu dia kan..??... lagian ngapain loe pake malu-malu
segala didepan si eza. .. Biasanya juga Loe nenpel dia terus gitu,...”
kata Billy, dia sudah cukup kesal, kerjaannya numpuk dan dia butuh
konsentrasi.
Saat Shiella mau menimpali omongannya billy,
ada suara pintu diketuk dan Eza pun masuk, Alangkah senangnya Shiella,
senyum manis terukir dibibirnya. Sebenarnya dia ingin memeluk Eza, tapi
dia harus menahan diri, “malu nanti dikira kak eza gue gadis murahan
suka nempel-nempel..” batinnya dalam hati. Billy yang melihat hanya
mencibir Shiella.
“Billy.. Ntar sore jadi kan...?? “ Eza bicara setelah pintu terbuka “Eh.. ada Shiella.. sedang apa di sini???? ”Eza senyum
“Iyaa.. Kak... Ada perlu ama billy Kak... “ Sheilla tersenyum engan manisnya pada Eza lalu memandang Billy.
“Mana
mungkin dia nyariin Gue... nyariin loe lah dia... udah gak usah sok
manis deh loe“ Billy Cuek dan melanjutkan menandatangani berkas
didepannya.
Sheilla melototi billy tapi Billy sudah sibuk
dengan berkas-berkasnya.. “ada apa memangnya...” Kata Eza lembut, Eza
memang selalu lembut terhadap Sheilla. Dan akhirnya Sheilla pun lelah
menjadi cewek jaim
“Mau ngajak kakak Jalan- jalan... kan
kita udah lama gak hank out bareng...” kata Sheilla manja sambil
menggandeng Eza. Sebenarnya dari dulu Shiella mamang manja terhadap Eza
mereka sahabat dari kecil dan sejak kecil Sheilla selalau mengekori Eza
kemanapun dia pergi.
Eza hanya tersenyum mendengar Sheilla “Tapi aku dan Billy ada janji nanti sore... “ Eza menatap Billy.
“iyaa..
Loe pergi bareng temen-temen loe ajah sana gih...” Billy menggoda
Sheilla, dia tau betapa kesalnya saat ini Shiella dengannya.
Sheilla
Manyun dan menatap Billy dengan kesal, lalu memasang muka memelas
didepan Eza. Dan Eza ternyata memang lemah terhadap itu, dia tidak bisa
melihat cewek nangis. “Okee... Nanti setelah kita meeting gimana??...
nanti setelah selesai aku Telpon kamu..” Kemudian wajah Sheilla
langsung mengembang senyuman paling manis. Billy hanya
menggeleng-gelengkan kepalanya saja.
Di apartemennya
Rangga masih sibuk dan setelah beberapa menit, akhirnya dia Berhasil
menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba perutnya lapar dan dia pun
berjalan menuju dapur. Di atas meja makan telah tersedia makanan, Rangga
membuka penutupnya tapi sebelum itu dia membaca Note yang tertulis
diatasnya “Mas di dapur sudah tidak ada lagi beras, yang ada Cuma
Spagetti, jadi aku buat kan Spagetti untuk mas.. karena aku kira Mas
pasti bakalan dirumah sampai siang... sebelum makan dihangatkan dulu
mas... Mudah-mudahan enak yah mas.. Cella..” . setelah dibuka penutupnya
rangga tersenyum, dan memakan Spagetti buatan Michella tampa
menghangatkannya.
Sementara itu Michelle baru tiba
dipanti, membuka pintu panti dan masuk menyusuri koridor lalu membuka
pintu salah satu ruangan disana. Ruangan itu mamang sudah menjadi kamar
Michelle dipanti ini, ibu panti yang memberikannya. Michelle masuk
merebahkan tubuhnya sejenak, hari ini Cafe tutup jadi dia memiliki
banyak waktu untuk istirahat, 5 menit berbaring Michelle bangkit dan
menganti pakaiannya. Saat dia sedang mengganti pakaian tiba- tiba ada
seseorang membuka pintu, Michelle kaget ternyata Shilla. “Haahh... Loe
ini bisa gak sih ketuk pintu... bikin gue kaget ajah” kata michelle
sambil merapikan pakaiannya
“ Sama loe ini... ngapain
ketuk-ketuk segala...” Shilla langsung duduk dan rebahan diatas tempat
tidur “Eh.. si Aries kenapa kaki dan tanggannya luka-luka gitu... “
Shilla bangkit dari tidurnya.
Michelle teringat pada
kejadian tadi, mukanya memerah dan dia kembali marah “Gara-gara cowok
sombong... Sumpah Gue belum pernah melihat cowok sesombong dia..” Kata
michelle dengan suara yang agak tinggi kira-kira naik 1 oktaf lah... :D.
Shilla terkejut “Wooww...woooww... Sabar dong buk... Gak biasanya loe marah-marah gini..”
“Loe gak liat itu cowok sih... Kalau loe liat loe juga pasti mau mukulin tu cowok..” Michelle malah tambah kesal.
“Segitu gak sukanya loe ama tu Cowok...?? Cakep enggak tu Cowok??? ...” Shilla menggoda Michelle
“Enggak sempat liat gue, tapi kayaknya enggak abis hatinya sombong, pasti orangnya jelek juga..” kata Michelle ngasal.
“Teori
dari mana tuh... Awas loh, gak boleh benci-benci nanti jadi cinta
loh... Mana tau itu jodoh loe...” Shilla malah makin menggoda Michelle.
“Uhhh.. Amit amit gue bejodoh ama dia... “ Michelle begidik
Liat
reaksi Michelle Shilla malah ketawa ngakak. Setelah puas ketewa Shilla
baru bicara “Chell... Jalan-jalan yuk... Gue traktir... gue dapat uang
lebih neh.. ajak Aries ama randy juga..”
“dapat uang dari mana loe..??? jangan-jangan loe pake uang saku loe??” Michelle menatap Shilla curiga .
“Bukan
Uang saku... tapi uang lebih.. kemarin kan gue ngebantuan kakak
Angkatan atas gue.. dan dia kasih gue uang katanya bayaran... “ Kata
Shilla senang.. “Ayoo dong.. kita udah lama enggak jalan-jalan..” Shilla
memelas.
“Hmm.. Boleh deh.. Tapi aku tanya ibu panti dulu yah??? Anak-anak boleh dibawa engak...”
“Sipp...
“ Shilla tersenyum senang. Dan mereka berdua pun keruangan ibu panti.
“Boleh saja.. tapi baiknya Rendy ditinggal karena badannya demam...
kalian bawa Aries saja..” Kata Ibu panti setelah mereka mengutarakan
maksud mereka.
“Badannya Panas lagi buk..??” Michelle cemas
“enggak
papa anak-anak seusia mereka memang sering demam.. Kamu pergi saja biar
Rendy ibu yang jaga..” Ibu panti tau Michelle sudah bekerja sangat
keras, sekali kali dia memang harus menikmati masa mudanya. Michelle
mengangguk dan pukul 4 sore mereka pun keluar dari panti.
Disebuah
cace di Mall XXX, seorang Billy sedang duduk sendiri, Cewek cewek
dicafe itu berbisik-bisik menatapnya, tapi billy cuek. Billy yang sedang
menunggu Eza dan temannya yang sebagai rekan Bisnis mereka di proyek
baru ini. Enggak berapa lama Eza pun datang dengan seorang cowok yang
seusia dengan mereka.
Eza dan temannya menyamperin meja
Billy, “Ini temen gue Billy.. “Kata eza kepada cowok itu. Dan Cowok itu
mengulurkan tanggannya.. “Hai... Gue... Rangga..”
Bersambung.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar