Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 6

Rangga sedang ada diruang  kerja di apartemennya. Dia sedang melihat dan menimbang Alternafit design kantor atau tempat usahanya. Teringat pembicaraannya dengan Cella tadi pagi, saat dia baru bangun karena begadang semalaman, Michelle/Cella sedang menyapu ruangan, dia merapikan kertas kertas yang berserakan dimeja makan. Semalam dia bekerja di ruang makan dan lupa merapikanya. Michelle melihat satu kertas yang berisi design ruangan, dia, melihat dengan seksama. Rangga menegurnya “ Maaf Cella. Aku lupa membersihkannya semalam..” Cella kaget dan meletakkan kertas itu kembali

“Gak papa mas... ini kan tugas saya..” kata Michelle sambil tersenyum, “mas Rangga memang baik..” batinnya.

Kemudian rangga mengambil Design yang tadi Michelle pagang...” Gimana Menurut Loe???...” Rangga bertanya pada Michelle..

“Saya mas????... saya mana ngerti mas masalah Interior gini...” Michelle tersenyum dan melanjutakan bersih-bersihnya.

“Gak perlu punya Ilmu tentang Design buat liat gambar ini Cella... Kamu cukup membayangkannya ajah kok..” Kata Rangga masih memaksa Michelle. Michelle melihat Rangg, Rangga mengangguk sambil menyodorkan kertas. Dengan ragu Michelle mengambilnya, dia melihat dengan seksama. “Gimana.. “ rangga menunggu pendapat Michelle.

“ Menurut saya kenapa interiornya gak dibuat seperti rumah saja mas, kan bisa Kasih kesan nyaman dan kenapa catnya warna abu-abu gelap begini??? Bukankah akan terasa lebih hanggat jika dicat warna terang..” Rangga tersenyum mendengar Pendapat Michelle

“Tapi targetnya itu bisa dinikmati oleh anak-anak muda,..” kata Rangga

“Kalau begitu kenapa tidak di design dengan 2 tipe ajah mas... ??? Yang dekat jendela di beri kesan Hangat dan Nyaman, tapi yang agak kebelakang diberi kesan sedikit serius dan arstistik, .. kan jadi bisa dinikmati semua kalangan” kata Michelle, Rangga tersenyum mendengarnya.

“kenapa Mas?? Pendapat saya ngaur yah??? Makanya mas saya gak ngerti interior..” Kata Michelle

“enggak Loe bener kok, gue senyum karena gue pikir kenapa kemaren gue gak berpikir begitu,,,” kata Rangga sedikit berbohong, Michelle hanya manggut manggut dan kemudian melanjutkan kerjaannya.

Dugaan Rangga Benar, Cella pasti akan mengatakan itu, Cella memang berbeda dari cewek kebanyakan, dandananya memang rada-rada aneh, dia seperti gadis jaman 70an kalau diliat dari kacamatanya (Sok tau rangga...kayak yang udah lahir ajah ne si Rangga taun 70an -_-). Rasanya gak mungkin ada gadis jaman sekarang mau berkacamata seperti itu, dan Michelle terlalu lusuh rasanya bahkan lebih lusuh dari anak jalanan, walaupun kelihatannya dia memang bersih dan gak compang camping sih. Tapi ada aura yang berbeda dari Cella, walaupun terlihat lusuh dan miskin tapi dia seperti memiliki sesuatu yang bisa menarik seseorang didekatnya, dan dia tidak kelihatan seperti pembantu pada umumnya, dia seperti gadis benpendidikan. Pernah suatu hari Rangga memergoki cella tengah membaca koran berbahasa Asing dengan serius, dia seperti tau apa yang ditulis disitu. Pernah juga Rangga melihat dia membaca salah satu buknya yang rata rata berbahasa Asing. Dan yang terakhir adalah saat aku sedang menonton TV siaran berita, Cella memberikan komentar dengan pemikiran yang menurut Rangga tidak biasa, sangat cerdas dan Smart. Makanya rangga berfikir mungkin Cella memang Pintar tadi tidak memiliki kesempatan.

Sementara itu di kantor Billy, Shiella masih menunggu Eza di ruangan Billy. Billy sedang sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Shiella sudah mulai bosan, dia mondar mandir, duduk bangun, dan tiba-tiba.. “Braaaakkk.. “ bunyi meja dipukul.

Shiella kaget “Apapan sih Loe bill...”

“loe kalau mau mondar mandir diluar sana jangan didepan Gue, gue lagi sibuk loe memecahkan konsentrasi gue tau...” kata billy kesal “ lebih baik loe tunggu si Eza diruanganya..”

“maluu dunk gue.. ntar keliatan banget kalau gue nunggu dia..”

“Lahh.. loe kan memang nunggu dia kan..??... lagian ngapain loe pake malu-malu segala didepan si eza. .. Biasanya juga Loe nenpel dia terus gitu,...” kata Billy, dia sudah cukup kesal, kerjaannya numpuk dan dia butuh konsentrasi.

Saat Shiella mau menimpali omongannya billy, ada suara pintu diketuk dan Eza pun masuk, Alangkah senangnya Shiella, senyum manis terukir dibibirnya. Sebenarnya dia ingin memeluk Eza, tapi dia harus menahan diri, “malu nanti dikira kak eza gue gadis murahan suka nempel-nempel..” batinnya dalam hati. Billy yang melihat hanya mencibir Shiella.

“Billy.. Ntar sore jadi kan...??  “ Eza bicara setelah pintu terbuka “Eh.. ada Shiella.. sedang apa di sini???? ”Eza senyum

“Iyaa.. Kak... Ada perlu ama billy Kak... “ Sheilla tersenyum engan manisnya pada Eza lalu memandang Billy.

“Mana mungkin dia nyariin Gue... nyariin loe lah dia...  udah gak usah sok manis deh loe“ Billy Cuek dan melanjutkan menandatangani berkas didepannya.

Sheilla melototi billy tapi Billy sudah sibuk dengan berkas-berkasnya.. “ada apa memangnya...” Kata Eza lembut, Eza memang selalu lembut terhadap Sheilla. Dan akhirnya Sheilla pun lelah menjadi cewek jaim

“Mau ngajak kakak Jalan- jalan... kan kita udah lama gak hank out bareng...” kata Sheilla manja sambil menggandeng Eza. Sebenarnya dari dulu Shiella mamang manja terhadap Eza mereka sahabat dari kecil dan sejak kecil Sheilla selalau mengekori Eza kemanapun dia pergi.

Eza hanya tersenyum  mendengar Sheilla “Tapi aku dan Billy ada janji nanti sore... “ Eza menatap Billy.

“iyaa.. Loe pergi bareng temen-temen loe ajah sana gih...” Billy menggoda Sheilla, dia tau betapa kesalnya saat ini Shiella dengannya.

Sheilla Manyun dan menatap Billy dengan kesal, lalu memasang muka memelas didepan Eza. Dan Eza ternyata memang lemah terhadap itu, dia tidak bisa melihat cewek nangis. “Okee... Nanti setelah kita meeting gimana??... nanti setelah selesai aku Telpon kamu..”  Kemudian wajah Sheilla langsung mengembang senyuman paling manis. Billy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.

Di apartemennya  Rangga masih sibuk dan setelah beberapa menit, akhirnya dia Berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba perutnya lapar dan dia pun berjalan menuju dapur. Di atas meja makan telah tersedia makanan, Rangga membuka penutupnya tapi sebelum itu dia membaca Note yang tertulis diatasnya “Mas di dapur sudah tidak ada lagi beras, yang ada Cuma Spagetti, jadi aku buat kan Spagetti untuk mas.. karena aku kira Mas pasti bakalan dirumah sampai siang... sebelum makan dihangatkan dulu mas... Mudah-mudahan enak yah mas.. Cella..” . setelah dibuka penutupnya rangga tersenyum, dan memakan Spagetti buatan Michella tampa menghangatkannya.

Sementara itu Michelle baru tiba dipanti, membuka pintu panti dan masuk menyusuri koridor lalu membuka pintu  salah satu ruangan disana. Ruangan itu mamang sudah menjadi kamar Michelle dipanti ini, ibu panti yang memberikannya. Michelle masuk merebahkan tubuhnya sejenak, hari ini Cafe tutup jadi dia memiliki banyak waktu untuk istirahat, 5 menit berbaring Michelle bangkit dan menganti pakaiannya. Saat dia sedang  mengganti pakaian tiba- tiba ada seseorang membuka pintu, Michelle kaget ternyata Shilla. “Haahh... Loe ini bisa gak sih ketuk pintu... bikin gue kaget ajah” kata michelle sambil merapikan pakaiannya

“ Sama loe ini... ngapain ketuk-ketuk segala...” Shilla langsung duduk dan rebahan diatas tempat tidur “Eh.. si Aries kenapa kaki dan tanggannya luka-luka gitu... “ Shilla bangkit dari tidurnya.

Michelle teringat pada kejadian tadi, mukanya memerah dan dia kembali marah “Gara-gara cowok sombong... Sumpah Gue belum pernah melihat cowok sesombong dia..” Kata michelle dengan suara yang agak tinggi kira-kira naik 1 oktaf lah... :D.

Shilla terkejut “Wooww...woooww... Sabar dong buk... Gak biasanya loe marah-marah gini..”

“Loe gak liat itu cowok sih... Kalau loe liat loe juga pasti mau mukulin tu cowok..” Michelle malah tambah kesal.

“Segitu gak sukanya loe ama tu Cowok...?? Cakep enggak tu Cowok??? ...” Shilla menggoda Michelle

“Enggak sempat liat gue, tapi kayaknya enggak abis hatinya sombong, pasti orangnya jelek juga..” kata Michelle ngasal.

“Teori dari mana tuh... Awas loh, gak boleh benci-benci nanti jadi cinta loh... Mana tau itu jodoh loe...” Shilla malah makin menggoda Michelle.

“Uhhh.. Amit amit gue bejodoh ama dia... “ Michelle begidik

Liat reaksi Michelle Shilla malah ketawa ngakak. Setelah puas ketewa Shilla baru bicara “Chell... Jalan-jalan yuk... Gue traktir... gue dapat uang lebih neh.. ajak Aries ama randy juga..”

“dapat uang dari mana loe..??? jangan-jangan loe pake uang saku loe??” Michelle menatap Shilla curiga .

“Bukan Uang saku... tapi uang lebih.. kemarin kan gue ngebantuan kakak Angkatan atas gue.. dan dia kasih gue uang katanya bayaran... “ Kata Shilla senang.. “Ayoo dong.. kita udah lama enggak jalan-jalan..” Shilla memelas.

“Hmm.. Boleh deh.. Tapi aku tanya ibu panti dulu yah??? Anak-anak boleh dibawa engak...”

“Sipp... “ Shilla tersenyum senang. Dan mereka berdua pun keruangan ibu panti. “Boleh saja.. tapi baiknya Rendy ditinggal karena badannya demam... kalian bawa Aries saja..” Kata Ibu panti setelah mereka mengutarakan maksud mereka.

“Badannya Panas lagi buk..??” Michelle cemas

“enggak papa anak-anak seusia mereka memang sering demam.. Kamu pergi saja biar Rendy ibu yang jaga..” Ibu panti tau Michelle sudah bekerja sangat keras, sekali kali dia memang harus menikmati masa mudanya. Michelle mengangguk dan pukul 4 sore mereka pun keluar dari panti.


Disebuah cace di Mall XXX, seorang Billy sedang duduk sendiri, Cewek cewek dicafe itu berbisik-bisik menatapnya, tapi billy cuek. Billy yang sedang menunggu Eza dan temannya yang sebagai rekan Bisnis mereka di proyek baru ini. Enggak berapa lama Eza pun datang dengan seorang cowok yang seusia dengan mereka.

Eza dan temannya menyamperin meja Billy, “Ini temen gue Billy.. “Kata eza kepada cowok itu. Dan Cowok itu mengulurkan tanggannya.. “Hai... Gue... Rangga..”


Bersambung.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar