BilChell LOVE STORY
BAB 25
Malam
telah begitu larut, Michelle tidur dengan gelisah, badannya mengeliat,
balik ke kiri, kekanan, keringatnya bercucuran, dia menggigau,
“Jangan... Jangann.. aahhh.... Tidaakkk.. haaaahhh..” Michelle pun
terbangun dengan wajah pucat, ‘Haahh,, Mimpi itu lagi..” Michelle
menopang kepalanya, dan bangun melihat pemandangan taman dari jendela
balkon kamarnya, indah tapi sepi. Michelle berjalan ke meja untuk minum
air, habis mimpi buruk dia kehausan, air diteko tinggal sedikit,
Michelle pun mengambil kacamatanya , keluar kamar dan turun kebawah
untuk mengambil air.
Dia berjalan berlahan supaya tidak
membangunkan orang- orang, saat berjalan ke dapur melewati ruang
keluarga michelle sempat kaget melihat kak Vino tidur disofa dengan
pakaian saat dia berangkat ke kantor, bukan sekali ini saja michelle
melihatnya, tak tau apa yang terjadi selama seminggu di sini Michelle
melihat rumah ini seperti istana Pasir, indah kelihatan dari luar tapi
sebenarnya tidak kokoh, mereka terlalu sibuk dengan dunia masing-masing
bahkan terkadang terlalu cuek satu sama lain. Tapi bukan kapasitas
Michelle mengurusi itu, dia terus berjalan kedapur ambil minum dan
meminumnya, Michelle melihat keluar jendela, dia membuka pintu samping
dan berjalan keluar menuju taman.
Ditaman michelle
berjalan berlahan, tampa alas kali, dia menikmati suasana malam yang
dingin, sepi tapi indah ditaman ini, Michelle mengedarkan pandangan
keseluruh taman, dan terlihat ruangan dipojokan itu, lampunya menyala,
“apa ada seseorang disana??? Tapi siapa??” pikir michelle, tapi michelle
terlalu enggan untuk mencari tau, dia merebahkan tubuhnya diatas rumput
hijau, Michelle memandang langit yang penuh dengan bintang, memikirkan
tentang mimpinya, hidupnya dan akhirnya Michelle tertidur diatas rumput
hijau itu.
Michelle merasa kedinginan, Michelle terbangun
,saat dia membuka mata langit sudah sedikit terang, saat subuh telah
datang, Michelle berdiri mengeliatkan tubuhnya, setidaknya dia tidur
nyenyak disini, michelle berjalan keliling taman. Dan tiba-tiba michelle
melihat seseorang membuka pintu gerbang, dan muncul seorang Nenek tua,
dia berjalan tertatih mungkin karena gelap, Michelle mencoba
menghampirinya, saat dia hendak menghampiri tiba-tiba nenek itu hampir
jatuh tersandung sesuatu, yang ternyata adalah bola Paris, tapi
untungkah michelle cepat menangkapnya. Dan bertapa terkejutnya dia saat
dia melihat siapa nenek itu,
“nenek..” katanya kaget..
“Eh,.,, Kamu..” kata nenek itu tersenyum,
“nenek ngapain disini???, nenek tersesat yah???” kata Michelle polos..
“hahaaa... bukan.. tapi ini adalah rumah anak Oma..” kata Nenek itu menjelaskan.
“Haahh... anak nenek..” Michelle heran... dan berpikir keras..” Billy cucunya Nenek???” Michelle histeris..
“iyaaa...”
nenek itu tertawa.. “jangan panggil nenek panggil ajah Oma..” dia
tersenyum melihat wajah lucu Michelle yang kaget. “dan kamu ngapain
disini, “ tanya Oma
“Nenek.. Eh Omaa.... itu... aku...hmmmm??” Michelle ragu mau menjawabnya.
“Kamu
tunangannya Billy..??!!!” Michelle kaget ternyata oma tau..” Surya anak
saya sebelum pergi dia menelepon oma, katanya Tunangan billy mau
datang... tapi maaf waktu itu oma ada acara dengan teman-teman oma, gak
bisa ditunda, jadi maaf oma gak bisa menyambut kamu...” kata Oma,
memegang tangannya. “senang sekali ternyata tunangan Billy itu kamu...”
kata Oma mengelus-elus tangan Michelle, michelle diam tak tahu mau
berkata apa.
“ayoo Oma.. aku papah ke dalam..” kata
Michelle akhirnya. Oma Cuma mengangguk dan tersenyum. Sebenarnya Sebelum
menemui Michelle Om Surya meminta pendapat Oma terlebih dahulu, dan
saat melihat foto itu Oma langsung menyetujuinya.
“lutut Oma masih sakit..??” tanya Michelle,
“iyaa.. kemarin mungkin kebanyakan jalan kaki... Namanya juga jalan jalan yah..” kata Oma.
“Seneng dong Oma ketemu dengan temen-temen..” kata Michelle sambil memapah Oma.
“iyaa.. apalagi teman-teman lama... bahkan mantan pacar” kata Oma tertawa.
“seru banget omaa.. apalagi ketemu mantan pacar” Michelle tertawa, Oma ikut tertawa juga.
Didalah Rumah.
“MIIIIIICHHEEEELLLLLEEEE..”
teriak tante Natasya, “kemana sih anak itu, jam segini belum bangun,
meja makan masih belum rapi..” Tante natasya ngomel-ngomel. Saat melihat
michelle Tante Natasya mencercanya
“kamu ini kemana
ajah??? Liat tuh meja makan belum rapi.. udah mulai malas yah kamu, kamu
ini menumpang disini,, jadi kalau kamu masih mau tinggal kamu harus tau
diri, kerja..” bentak tante natasya. Semua orang keluar dari kamarnya,
Billy turun dari tangga,
“mama ini, kan bisa suruh rapiin
sama yang lain, si Inah kan bisa... ngapain sih marah-marah pagi-pagi
gini,,, dulu-dulu nya juga Inah kan..” kata Marsya,
Semenara
Michelle hanya diam dan berjalan ke arah tante Natasya, tante natasya
tidak melihat kalau ada seseorang dibelakang Michelle. Dan saat dia mau
membentak Michelle lagi, Oma berjalan ke samping Michelle.
“Maammaa...” Tante Natasya Kaget
“Omaaa..” teriak Billy, Marsya dan Sheilla bersamaan
“kapan mama balik??? sama siapa??’” tanya tante natasya
“tadi
subuh, diantar mobil carteran..” kata Oma “ tadi saat berjalan masuk
kerumah, kaki ku sakit dan hampir jatuh, untung ada Michelle yang
membantu dan memapah aku dari depan. “ kata Oma menatap Tante Natasya
tajam
“Natasya.. bukan kah Michelle disini sebagai menantu
dirumah ini.. kenapa kamu memperlakukan dia seperi pembantu??” Oma
marah pada tante natasya. Tante Natasya hanya tertunduk. Oma pun
berjalan menuju kamarnya. Semua menatap Michelle dengan tatapan heran,
dan tentu saja tante Natasya menatapnya dengan penuh kebencian,” Nambah
lagi deh alasan gue dibenci disini... “ . Tante Natasya pun mengejar
sang mertua kekamarnya, entah apa yang mereka bicarakan.
Michelle
naik ke atas, dia sadar kalau dia masih memakai baju tidur. Billy
menatapnya dengan tatapan aneh, Michelle hanya cuek melewatinya. Setiap
melihat Michelle berlaku cuek padanya, Billy jadi kesal dan marah. Billy
naik lagi ke kamarnya karena sebenarnya dia belum selesai berpakaian
hanya saja tadi dia kaget mendengar Mamanya berteriak.
Michelle baru siap mandi dan mengganti pakaiannya dan baru saja dia siap menyisir terdengar suara billy..
“Maaaaa...
Siapa sih yang nyiapin dasi aku buat hari ini??? Aku gak mau pake dasi
ini,, aku mau pake yang lain..” teriak Billy dari atas,
“Michelle yang nyiapin...” kata tante natasya, Michelle keluar dari kamarnya, dan tante Natasya melihatnya
“iyaaa....Gue yang nyiapin..” kata Michelle..
“Ambil
lain... gua gak mau yang ini...” katanya Ngotot. Michelle kesal tapi
dia pergi juga keruang pakaian dan mengambil dasi yang lain.Billy
menunggu dikamarnya. 2 menit kemudian Michelle datang dengan 3 dasi..
“Nih... Loe pilih sendiri..” kata Michelle meletakkan dasi Billy diatas ranjang, saat Michelle hendak pergi, Billy mencegahnya
“Tunggu...
Gue enggak mau yang ini juga..” kata billy sambil melihat-lihat 3 dasi
yang Michelle bawa. “Ambil yang lain..” Michelle merapatkan giginya,
tapi dia berusaha menahan amarahnya, “sabar Michelle.. sabar..”
batinnya. Michelle pun turun lagi dan mengambil yang lain, kali ini 5
buah dasi dia bawa.
“nihhh...” Michelle meletakkan dasinya disamping Billy. Billy memilah-milah dasi yang dibawa michelle.
“gue mau yang lain, yang ini gak ada yang cocok... “ kata Billy bener-bener menjengkelkan.
“masa dari 5 yang gue bawa loe gak ada yang cocok sih...” kata Michelle kesal
“selera Loe jelek banget..” kata Billy
“ini
dasi bukan gue yang beli.. gue Cuma ngambiin, jd bukan selera gue yang
jelek tapi orang yang beli dasi loe seleranya jelek..” Kata Michelle
mencibir Billy, “salah ngomong gue, Omongan gue malah berbalik ke Gue
sendiri..” batin Billy, “Ni cewek pinter juga..” kata billy dalam hati.
“tapi
gue mau yang lain... cepetan deh loe ambil nanti gue telat..” kata
Billy malah membentak Michelle. Michelle bener-bener kesal, tapi dia
pergi juga mengambil Dasi Billy, 2 menit kemudian dia kembali, dan dia
tumpahkan semua dasi yang dia bawa ke pangkuan billy.
“Noh.. loe pilih sendiri...” kata Michelle kesal, billy menatapnya
“kenapa loe bawa semuaaa???” kata Billy kaget...
“biar
loe punya banyak pilihan,, sekarang pilih???..” Michelle menatap billy
dengan wajah cemberut. Billy kesal, tapi dia gak bisa protes lagi,
kemudian dia mengambil salah satu dasi secara sembarangan.
“Gue pilih ini..” katanya pada michelle
“ya udah loe pake deh..” kata Michelle sambil mengumpulkan semua dasi yang dia bawa.
“Simpulkan..” kata Billy sambil menyerahkan dasi itu tepat didepan wajah Michelle, kening Michelle berkerut..
“loe kan bisa nyimpul sendiri..” kata Michelle heran
“Gue
gak bisa, dari dulu semua dasi gue udah disimpulin jadi gue tinggal
pake..” kata Billy masih memegang dasi itu. Michelle pun meletakkan
dasi-dasi yang dia pungut tadi. Dan mengambil dasi billy.
“dasar anak manja.. pantes loe gak bisa apa-apa..” omel Michelle
“apa loe bilang..” Billy melotot melihat Michelle, tapi Michelle malah duduk diatas ranjang Billy. Billy heran
“ngapain loe duduk disitu..” kata Billy heran.
“gue mau nyimpulin dasi Loe, gue gak bisa lakuinnya sambil berdiri..” kata Michelle
“ Tapi gue disini, Loe langsung simpulin di leher gue ajah.. biar cepat ” kata Billy
“apa langsung dileher Loe ???.... Ogahh... Loe kira gue ini istri loe.. “ kata Michelle manyun,
“siapa
juga yang mau jadiin Loe istri...” Billy mencibir michelle dan dia pun
duduk di kursi kerjanya dan menatap Michelle yang tengah serius
menyimpulkan dasi. Beberapa menit kemudian Michelle selesai menyimpulkan
dasi Billy, Michelle menyerahkan dasi itu tepat dimuka Billy.
“Nih...
pakee.. “ katanya, michelle pun kembali memungut Dasi tadi, tapi saat
akan berjalan tiba-tiba Hpnya berdering. Dan untuk menganggkatnya
terpaksa Michelle meletakkan dasi-dasi itu kembali. Dan saat dia melihat
ada nama Rangga tertera di Hpnya, Michelle pun keluar dan menganggkat
Telpon rangga, tapi dia lupa menutup Pintu kamar Billy,
“iyaa Mas.. ada apa..??” ucap michelle nadanya begitu lembut, Billy mendengar nya dan mengerutkan kening.
“Kamu liat baju kemeja aku yang biru gak???” tanya Rangga, “yang ada nama ku didada..” tambah rangga
“Kemeja
biru mas... oohh.. yang itu... aku gantung di lemari mas.. coba deh mas
liat..” kata Michelle , diseberang sana Rangga membuka lemari dan
dicarinya kemeja itu dan akhirnya diapun menemukannya..
“oooh
ada Cella...terima kasih.. maaf aku merepotkan kamu pagi pagi..” kata
Rangga basa- basi, sebenarnya dia senang hari ini dia punya alasan untuk
menelepon Michelle
“gak papa Mas... oyaa.. masih ada yang
perlu mas tanya lagi gak mas..???” tanya Michelle, Rangga kelabakan,
sebenarnya dia ingin mengobrol dengan Michelle labih lama tapi ini
terlalu pagi buat mengebrol, batin rangga
“Ooohh.. enggak kok.. Cuma mau nanya itu ajah.. sekali lagi makasih yah Cella.. have Nice Day..” kata Rangga ramah
“Have
nice Day juga mas..” kata Michelle dan menutup Teleponnya, tampa dia
sadari dari tadi billy mendengar semua pembicaraannya. “siapa sih yang
nelpon.. cewek galak itu kenapa jadi berubah lembut..” batin Billy dan
keningnya pun berkerut. Saat Michelle masuk dan mengambil dasi-dasi itu
untuk dibawa kembali ketempatnya, billy masih berdiri didepan kaca,
membetulkan dasinya, saat michelle keluar dia pun keluar kamar,
“siapa yang nelpon loe tadi..” tanya Billy penasaran, Michelle menghernyitkan dahi
“Pacar Loe..” Tanya Billy lagi penuh selidik
“Bukan
Urusan Loe,,” jawab michelle singkat dan mempercepat langkahnya
meninggalkan billy, Billy kesal “ Sialan.. sama gue ajah juteknya minta
ampu.. dasar cewek nyebelin.. “ batin Billy super kesal.
Diruang
makan semua orang sudah duduk berkumpul dimeja makan kecuali om surya
yang belum kembali dari Amerika, Michelle datang dari belakangan setelah
merapikan Dasi Billy dan meletakkannya kembali pada tempatnya.
“Ayooo makan Michelle.. “ kata Oma
“iyaa.. Oma..” jawab michelle.
“Kamu
abis dari ruang pakaian Billy???” tanya Oma, Billy dan michelle saling
tatap, “kamu juga memperlalukan Tunangan kamu kayak pembantu juga??”
Tanya Oma tajam ada kekecewaan dimatanya.
“enggak Oma, hanya minta Michelle untuk nyiapin baju dan dasi aku tiap pagi..” kata Billy tenang,
“tapikan itu tugas pembantu..” kata Oma mulai marah, melihat itu Michelle pun ambil bagian,
“gak
pa-pa oma, Akunya sendiri yang mau kok.. aku bosan oma kalau enggak ada
kerjaan” jawab Michelle, billy menatap michelle heran, kok malahan
ngebelain sih ni anak..’’ Michelle gak mau terjadi keributan dirumah ini
karena dia.
“lagi pula oma.. itung-hitung ini tuh
pembelajaran buat Michelle kalau dia jadi istriku, nanti kan dia harus
nyiapain keperluanku..” Michelle melototi Billy saat mendengar perkataan
Billy, Billy hanya tersenyum, Oma manggut-manggut. Billy tersenyum saat
melihat Michelle makan sambil cemberut. Dan Bagi Michelle senyumannya
itu menyebalkan.
BERSAMBUNG.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar