Senin, 08 September 2014

BILCHEL LOVE STORY

Pronolog

Tampa terasa musim gugur telah berlalu sekarang  adalah musim dingin. Dan Malam ini cuaca sangat dingin, hanya dingin menumbus tulang dan kulit  sehingga para kekelewarpun enggan keluar hanya segelintir pejalan kaki  yang terlihat dijalanan. Mereka terlihat tergesa gesa menyelesaikan urusannya atau berlari menuju rumah guna mengahangatkan diri  setelah lelah seharian bekerja.

Disudut kota distasiun kereta yang mulai sepi , hanya ada beberapa penumpang yang menunggu kereta terakhir, berharap kereta segera datang  membawa mereka pulang dan terlepas dari cuaca dingin dan menusuk tubuh. Disudut stasiun terlihat seoarang gadis berkulit putih, Rambut ikal gelombang kecoklatan, sedang menggendong bayi dan tangan kanannya mengandeng seorang bocah kecil laki-laki berumur 3 tahun.  Gadis yang sederhana dengan pakain yang lusuh, dengan mata yang hangat, rambut yang tergerai sekali2 tertiup angin. Dia memeluk bayi dengan hangat. Mengusir dingin angin nakal yang  mungkin mengusik bayi disela2 selimutnya.

Disudut tangga yang lain turun tergesa-gesa seorang pemuda berwajah tampan, berpakain rapi dan bersih, dari  atas ujung rambut hingga kakinya dibalut dengan barang barang bermerek dan mahal.  Dia terihat sedang berbicara ditelpon dengan marah memecahkan keheningan yang sepi di stasiun. Orang-orang menoleh tetapi hanya sesaat dan kemuadian tenggelam dengan kegiatan atau lebih tepatnya pikiran mereka masing masing.
Kereta datang semua naik ke kereta meninggalkan stasiun. Dikereta penumpang juga begitu lenggang mungkin orang-orang enggan untuk keluar menembus dingin malam ini sehingga setiap kereta yang biasanya begitu sesak itu menjadi sepi dan lenggang. Semua orang bisa memilih tempat duduk mereka masing masing. Cuma sekitar 20 orang dalam kereta itu.  Salah satunya adalah si gadis dengan ke 2 “anaknya” dan pemuda tampan itu. Tapi terlihat Pemuda tampan itu engan duduk di bangku kereta dia terlihat bergidik dan lebih memilih berdiri dipintu kereta dengan tetap berbicara ditelepon tampa henti dan tampa peduli sekitar. Gadis dan 2 “anaknya” duduk dibangku yang berhadapan dengan pintu kereta. Dia memapah bocah kecil untuk duduk dibangku dan dia pun duduk disampingnya sambil memeluknya. Dan kereta melaju menembus malam.

 Setelah beberapa saat kereta melewati 2 stasiun Terdengar suara si bocah berkata “ kakak aku lapar, ...”  si gadis hanya mengusap rambutnya dan berkata “ nanti setelah kita sampai di rumah kakak akan masak mei untuk mu, kamu suka mie kan?”... Gadis itu masih mengusap-usap rambutnya.  “ibu akan baik baik saja kan kak, dia tidak akan meninggal kan....” . bocah itu berkata lagi sambil melihat dan memegang tangan gadis itu dengan erat. Sang Gadis hanya memeluk bocah itu “ tentu tidak, karena dokter sedang mengobatinya.. kamu tadi lihat kan..sebaiknya kamu tidur dan kakak akan bagunkan kamu setelah kita sampai nanti ” bocah itu hanya menggangguk dan menyandarkan kepalanya dipangkuan gadis itu.. sang gadis menatap kedepan dengan mata yang sedih kedua tanganya memeluk anak- anak yang malang itu. Sang pemuda mendengar percakapan itu tapi dia tetap acuh dan tetap sibuk dengan teleponnya. Hingga akhirnya dia mungkin lelah atau lawan bicaranya sudah membuat dia bosan sehingga dia mulai mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kereta menghapus kebosanan. sampai akhirnya pandangannya bertemu dengan sang gadis. Sang gadis menoleh menatapnya dengan ekspresi yang tak bisa dia lukiskan. Menatapnya dengan lekat dan sang pemuda pun menatap sang gadis, dia seperti terhisap dalam mata sang gadis yang hangat tapi penuh dengan misteri. Tampa sadar Dalam hati sang pemuda bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkan sang gadis, dia tidak perduli lagi dengan lawan bicara diseberang teleponya. Mereka saling menatap tampa kata keheningan kereta semakin terasa senyap dan bergerak lambat.

Setelah beberapa saat saling menatap, tiba-tiba pemuda itu tersadar dan kembali disibukan dengan handphonenya dan Pengeras suara dikereta berbunyi terdengar memberitahukan bahwa kereta akan tiba di stasiun S. Sang pemuda mencoba melirik sang gadis kembli tapi ternyata sang gadis tidak ada di bangkunya lagi dan saat pemuda itu akan menyusuri kereta dengan matanya tiba tiba kereta berhenti dan sang gadis sudah ada disampingnya dan sebelum dia turun dia menyodorkan sapu tangan dan pemuda itu menatapnya dengan mengernyitkan dahi tapi sapu tangan itu tetap dia ambil dari sang gadis. Dan sebelum sang gadis keluar dari kereta dia berkata “ ada bekas lipstik dipipi kamu...” dan memudian dia melangkah turun dan kereta pun melaju tampa pemuda itu sempat berkata-kata dan dia hanya menatap sang gadis dari jendela kereta yang kemudian hilang dari pandanganya karena kereta terus melaju.


*Bayangin ajah kali yee... Indonesia ada saljunya.. atau benyanin tempat lain yang ada saljunya... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar