Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 10

Michelle, Ashiella, dan Aries berjalan menuju pintu keluar Mall. Shilla masih cemberut, Michelle hanya diam melihat Shilla, dia tau Shilla sedang marah besar, kalau ditanya yang ada dia bakal dijitak lagi, jadi michelle memilih diam.

“Cella...” ada suara dari belakang, tapi Michelle gak menoleh. “Cellaaa..” Panggilnya lagi lebih keras, Michelle bukan gak mendengar, tapi dia gak merasa kalau orang itu memanggil dia, dia lupa kalau disuatu tempat dia menyamar jadi cella. Dan akhirnya sebuah tepukan mendarat dipundaknya. Michelle kaget dan menoleh, ternyata dari tadi rangga yang memanggilnya.

Dengan napas yang ngos-ngosan Ranggak Berkata “aku cape manggil kamu Cella, tapi kamu gak denger-denger sih, cape banget ngejar kamu...” Muka rangga memerah karena napasnya belum teratur. Shilla memandang heran “Cella...” Tanya dia ke Michelle, Michelle menginjak kakinya “Awwww”

“Kenapa..??” tanya Rangga

“Enggak... Ada Kingkong tadi yang nginjak kaki saya...” Shilla meringis sambil nyengir “Tapi gak papa kok kinkongnya udah lewat..” Michelle melotot kearah Shilla, Shilla menjulurkan lidahnya.

“Ooohh... saya gak dengar mas...” Michelle berbohong, “Ngimana gue mau nyaut, lah bukan nama gue yang dipanggil,” pikir Michelle.

Rangga melihat Aries dan Shilla. Shilla senyum senyum gak jelas “Waahhh... Cakep bangat neh cowok.. mimpi apa gua semalam, kenapa hari ini gue ketemu banyak cowok cakep.” Batinnya, dan kemudian dia menarik lengan Michelle, “Siapa??? Kenalin dong, ada cowok cakep dikuasain sendiri ajah..” Bisik Shilla, Michelle tertawa kecil mendengar perkataan Shilla.

“Oyaahh... Mas... Kenalin ini, Ashilla. Temen saya... “ kata Michelle

“Rangga...” Rangga tersenyum, “OMG.... Gilee manis banget senyumnya..”Shilla malah bengong, tanggan Rangga sudah menunggu untuk disalami, Michelle menyenggol Shilla, Shilla kaget.

“Ehh... Ashilla Mas,, Panggil ajah Shilla,,,” Shilla jadi cengar-cengir gak jalas.

“Yang ini... “ Rangga menunjuk Aries..

“Ini Aries.. Adik saya..” Kata Michelle. “Ayoo.. Aries Salaman ama kakaknya..” Aries kelihatan takut dan ragu-ragu, tapi dia sambut juga tangan Rangga. Rangga pun tersenyum..

“Kalian mau kemana???..” tanya rangga

“kami mau pulang mas..” jawab Michelle

“Gimana kalau barengan ama gue, kebetulan gue bawa mobil..”

Saat Michelle hendak menolak tiba-tiba shilla berkata “Ooo.. Boleh mas.. Boleh banget...” Michelle melotot ke arah Shilla tapi Shilla gak peduli

“Gak usah mas, kita naik kendaraan umum ajah..” Shilla menolak.

“Udah deh... Ikut ajah, setelah apa yang terjadi hari ini  masak loe tega biarin si aries jalan jauh  gitu....“Shilla memaksa, dan Rangga masih menunggu  dan dengan berat hatipun Michelle menyetujui. Merekapun menuju tempat parkir sama-sama.

Di cafe yang tadi Cuma ada Indra, Billy dan Eza belum kembali, gak tau pada ngacir kemana, sedangkan Rangga udah pamit pulang. Indra seperti anak hilang dicafe ini, kerjaannya celingak-celinguk lehernya udah pengel banget. Hampir putus asa menunggu tiba-tiba Eza kelihatan di Pintu masuk, Indra tertawa bahagia, matanya berbinar-binar menihat Eza.

“Ngapain Loe liat gue sampe begitu..” Eza keheranan melihat polah indra, bukannya menjawab indra malah mau memeluk Eza. Eza singap menghindar.

“eh... Eh.. Loe kenapa Sih.. Gak da Stock cewek lagi buat loe peluk???... Pamor loe sebagai Playboy udah turun..???” Eza masih menghindar dan meletakkan tangan kanannya dipundak Indra,dan menolaknya agar Indra tak mendekatinya.

“Gue kirain kalian Ninggalin Gue disini sendiri.. dari tadi gua udah kayak anak hilang... “ Indra menatap dengan memelas. Eza bukannya Prihatin malah ketawa, “Loe itu Lebay tau.. “ katanya lagi “Billy kemana memangnya...”

” Sama kayak Loe setelah terima Telp dia keluar.. sampe sekarang belum balik..” Kata indra sambil memainkan sedotan air minumnya.

“Jorok ah loe... kalau ada billy bisa dikemplang Loe..” kata Eza

Baru diomongi Billy datang dan langsung duduk, “Rangga mana Bill...” tanya Eza

“Udah pulang.. katanya ada keperluan..” Billy menjawab dengan acuh tak acuh.

“Hmmm..” Eza hanya bergumam, dan dia pun kemudian terdiam dan termenung seperti ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Sedang Asik termenung Eza, eza tidak menyadari ada tangan yang menghampirinya dan menutup kedua matanya. Eza kaget..

“Tebak Hayooo... “ kata Sheilla, sementara Ariel mengambil tempat disebalah billy dan indra, ludya dan tamara mengambil kursi disebalah Indra.

“Sheilla..” Kata Eza, melihat itu Billy mencibir Sheilla dan Eza “ Drama banget sih kalian... Loe Sha ngapain loe suruh nebak segala... Si Eza udah tau loe dari loe bayi, masak iya dia gak tau suara Loe..” Sheilla manyun dan Eza hanya tertawa.

“Rese banget sih Loe, makan petasan Loe tadi??? Jadi bawel gitu..” Sheilla menjulurkan lidah ke arah billy.

“ udah makan sayang..” Kata Ariel manja.

“Udah,,” jawab billy singkat

“Loe mau gue pesenin kopi gak..” ariel berusaha menunjukan perhatiannya

“enggak..” billy masih menjawab singkat.

“sabar Riel, sabar... loe harus bertahan..”batin Ariel

“Reil tawarin gue dong..” indra nimbrung..

“loe pesan ajah sendiri..” ariel menjawab ketus.

“Gitu amat sih Loe ama Gue..” Indra cemberut. Tapi ariel gak peduli. Indra menoleh pada Eza dan Shiella

“kakak udah makan belum..??” tanya Sheilla ke eza

“belum sih..” Eza menjawab sambil melihat buku menu Sheilla

“mau aku pesanin yang mana..” Sheilla menatap Eza dengan senyum
“Yang ini ajah deh,,” Eza pun menunjuk sebuah makanan sambil memberikan senyuman manis pada Sheilla.

Melihat mereka begitu mesra, indra Bete, dia malah memainkan sedotan airnya, dan tiba-tiba... Pllaakkk... “Addaawwwww..” Indra berteriak.

“Jorok banget sih Loe... Basah semua berkas gue,,” Billy melotot kearah indra, indra berhenti memainkan sedotannya sekarang dia duduk dengan manis. Eza dan yang lain Cuma tersenyum, indra memang paling takut dengan Billy. Setelah memukul Indra Billy malah sibuk melihat berkas-berkas dari rangga, Ariel ngelendot dibahunya. Billy memang tidak menolak, tapi dia Bereaksi sangat dinggin.

Dalam Mobil Rangga, perjalanan pulang kerumah Michelle, Aries sudah tertidur pulas sedangkan mereka sedang Asik mengobrol, Shilla bertanya tentang kesibukan Rangga, sesekali Rangga bertanya tentang Kehidupan Michelle tapi Michelle menjawab seadanya sehingga Rangga berpikir Cella tidak suka ditanyain tentang kehidupannya. Bahkan tadi Rangga juga bertanya hal buruk apa yang mereka lalui, Shilla mau menjawab tapi michelle buru-buru menghentikannya.

“enggak ada kok mas.. Cuma salah paham ajah..” kata Michelle “Berhenti di lorong dekat jalan itu mas...” kata Michelle menunjuk sebuah tiang.

Rangga berhenti “Gak bisa masuk mobilnya..???” tanya Rangga

“Iya mas... Gak Papa.. disni ajah..” kata Michelle keluar, dan rangga pun ikut keluar mobil.

“Sini gue gendong ajah..” Kata Rangga.

“enggak usah mas.. biar saya ajah..”

“Gak papa... Kalian kan cewek mana kuat ,biar gue  gendong ajah deh..”

Sebelum Michelle menolaknya, Shilla malah mengangkat Aries, “teman saya memang banyak basa-basinya mas... ini silahkan..” Shilla  memberikannya pada rangga. Rangga awalnya kaget tapi dia senyum juga. Michelle lagi – lagi pelototi Shilla , tapi shilla gak peduli.

Mereka berjalan menyusuru lorong lorong, disekitar lingkungan itu hanya lingkungan kampung  biasa dengan perumahan untuk kalangan menengah ke bawah. Dan setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka sampai dirumah kontrakan Michelle. Michelle membuka pintu dan Rangga masuk sambil menidurkan Aries dikasur, didalam kamar rangga melihat sekeliling rumah tersebut. Kecil dan dan sederhana, tidak ada barang-barang mewah lainnya, mungkin yang paling mewah hanya TV 14 inci yang terlihat sudah sangat tua.

Setelah menidurkan aries di kasur, rangga keluar, dan diluar sudah berdiri 2 cewek manis Michele dan Ashila. “hmmm... Gue permisi dulu yah,,,” Rangga pamit

“Iyaa.. makasih mas..” jawab Michelle, Shilla hanya tersenyum disampingnya.

“Iyaa.. sama-sama kok... senang bisa membantu,,”jawab rangga dengan lembutnya. Saat rangga mau pegi Michelle memanggil

“mas,,, boleh gak besok saya masuk telat, Soalnya saya harus mengantar Aries.

“Boleh,,,” kata rangga tersenyum dan pergi. Shilla masih berdiri dan menatap kepergian Rangga sampai menghilang.  Michelle menyenggol Shilla

“kenapa Loe,?? Ngeliatnya ampe segitunya.. suka loe..” selidik Shilla

“Sumpah Chelle ganteng bingiittzz...” Shilla histeris “mimpi apa gue semalam ampe bisa ketemu cowok-cowok yang cakepnya kebangetan  gini..” Michelle hanya menggeleng kepala.

“Lebayy Ah loe... Ayoo masuk...” ajak Michelle shilla pun mengikutinya dari belakang dengan matanya masih memandang kepergian Rangga.

Michelle terus berlari, dan berlari tampa henti sesekali dia kesakitan karena kakinya yang tampa alas tertusuk sesuatu. Malam begitu gelap, tapi dia tak peduli yang penting dia bisa berlari sejauh mungkin. Tapi tiba tiba dia berhenti karena tidak ada lagi jalan yang tersisa didepannya hanya terpampang jurang yang dalam, dibelakangnya sekelompok orang sedang mengejarnya. Dia kebingungan tak tau mau kemana, tiba-tiba sebuah tangan menariknya kesemak-semak dan menutup mulutnya.

“Mmhbbmmm... “ Dia merintih

“Jangan Berisik nanti ketahauan..” Kata Pemuda itu. Michelle pun diam, pemuda itu masih memegangnya.

“Mana dia... ??? Kita tidak boleh kehilangan dia.. kalau dia lolos kita bisa mati..” terdengar suara orang-orang. Michelle ketakutan, tapi pemuda itu memeluknya dengan kuat sehingga rasa takutnya berkurang. Setelah sekian lama mereka bersembunyi, tak terdengar lagi suara-suara, “ Loe disini ajah yah .. jangan keluar...” kata pemuda itu dan sang pemuda pun memilih keluar dari persembunyian untuk melihat keadaan.

“Haii... Loe...” orang yang mengejarnya kembali lagi. “tenyata loe yang sembunyiin dia, dimana dia..” kata si botak yang berbadan besar. Pemuda itu tidak menjawab dan mereka pun berkelahi, tiba-tiba ada yang menangkap Michelle dari belakang, Michelle meronta, dan berlari ke jurang, seorang dari gerombolan itu melepaskan tembakan, dan

“Tiiidaakkkk.....”......


BERSAMBUNG.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar