BilChell LOVE STORY
BAB 10
Michelle,
Ashiella, dan Aries berjalan menuju pintu keluar Mall. Shilla masih
cemberut, Michelle hanya diam melihat Shilla, dia tau Shilla sedang
marah besar, kalau ditanya yang ada dia bakal dijitak lagi, jadi
michelle memilih diam.
“Cella...” ada suara dari belakang,
tapi Michelle gak menoleh. “Cellaaa..” Panggilnya lagi lebih keras,
Michelle bukan gak mendengar, tapi dia gak merasa kalau orang itu
memanggil dia, dia lupa kalau disuatu tempat dia menyamar jadi cella.
Dan akhirnya sebuah tepukan mendarat dipundaknya. Michelle kaget dan
menoleh, ternyata dari tadi rangga yang memanggilnya.
Dengan
napas yang ngos-ngosan Ranggak Berkata “aku cape manggil kamu Cella,
tapi kamu gak denger-denger sih, cape banget ngejar kamu...” Muka rangga
memerah karena napasnya belum teratur. Shilla memandang heran
“Cella...” Tanya dia ke Michelle, Michelle menginjak kakinya “Awwww”
“Kenapa..??” tanya Rangga
“Enggak...
Ada Kingkong tadi yang nginjak kaki saya...” Shilla meringis sambil
nyengir “Tapi gak papa kok kinkongnya udah lewat..” Michelle melotot
kearah Shilla, Shilla menjulurkan lidahnya.
“Ooohh... saya
gak dengar mas...” Michelle berbohong, “Ngimana gue mau nyaut, lah
bukan nama gue yang dipanggil,” pikir Michelle.
Rangga
melihat Aries dan Shilla. Shilla senyum senyum gak jelas “Waahhh...
Cakep bangat neh cowok.. mimpi apa gua semalam, kenapa hari ini gue
ketemu banyak cowok cakep.” Batinnya, dan kemudian dia menarik lengan
Michelle, “Siapa??? Kenalin dong, ada cowok cakep dikuasain sendiri
ajah..” Bisik Shilla, Michelle tertawa kecil mendengar perkataan Shilla.
“Oyaahh... Mas... Kenalin ini, Ashilla. Temen saya... “ kata Michelle
“Rangga...”
Rangga tersenyum, “OMG.... Gilee manis banget senyumnya..”Shilla malah
bengong, tanggan Rangga sudah menunggu untuk disalami, Michelle
menyenggol Shilla, Shilla kaget.
“Ehh... Ashilla Mas,, Panggil ajah Shilla,,,” Shilla jadi cengar-cengir gak jalas.
“Yang ini... “ Rangga menunjuk Aries..
“Ini
Aries.. Adik saya..” Kata Michelle. “Ayoo.. Aries Salaman ama
kakaknya..” Aries kelihatan takut dan ragu-ragu, tapi dia sambut juga
tangan Rangga. Rangga pun tersenyum..
“Kalian mau kemana???..” tanya rangga
“kami mau pulang mas..” jawab Michelle
“Gimana kalau barengan ama gue, kebetulan gue bawa mobil..”
Saat
Michelle hendak menolak tiba-tiba shilla berkata “Ooo.. Boleh mas..
Boleh banget...” Michelle melotot ke arah Shilla tapi Shilla gak peduli
“Gak usah mas, kita naik kendaraan umum ajah..” Shilla menolak.
“Udah
deh... Ikut ajah, setelah apa yang terjadi hari ini masak loe tega
biarin si aries jalan jauh gitu....“Shilla memaksa, dan Rangga masih
menunggu dan dengan berat hatipun Michelle menyetujui. Merekapun menuju
tempat parkir sama-sama.
Di cafe yang tadi Cuma ada
Indra, Billy dan Eza belum kembali, gak tau pada ngacir kemana,
sedangkan Rangga udah pamit pulang. Indra seperti anak hilang dicafe
ini, kerjaannya celingak-celinguk lehernya udah pengel banget. Hampir
putus asa menunggu tiba-tiba Eza kelihatan di Pintu masuk, Indra tertawa
bahagia, matanya berbinar-binar menihat Eza.
“Ngapain Loe
liat gue sampe begitu..” Eza keheranan melihat polah indra, bukannya
menjawab indra malah mau memeluk Eza. Eza singap menghindar.
“eh...
Eh.. Loe kenapa Sih.. Gak da Stock cewek lagi buat loe peluk???...
Pamor loe sebagai Playboy udah turun..???” Eza masih menghindar dan
meletakkan tangan kanannya dipundak Indra,dan menolaknya agar Indra tak
mendekatinya.
“Gue kirain kalian Ninggalin Gue disini
sendiri.. dari tadi gua udah kayak anak hilang... “ Indra menatap dengan
memelas. Eza bukannya Prihatin malah ketawa, “Loe itu Lebay tau.. “
katanya lagi “Billy kemana memangnya...”
” Sama kayak Loe
setelah terima Telp dia keluar.. sampe sekarang belum balik..” Kata
indra sambil memainkan sedotan air minumnya.
“Jorok ah loe... kalau ada billy bisa dikemplang Loe..” kata Eza
Baru diomongi Billy datang dan langsung duduk, “Rangga mana Bill...” tanya Eza
“Udah pulang.. katanya ada keperluan..” Billy menjawab dengan acuh tak acuh.
“Hmmm..”
Eza hanya bergumam, dan dia pun kemudian terdiam dan termenung seperti
ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Sedang Asik termenung Eza, eza
tidak menyadari ada tangan yang menghampirinya dan menutup kedua
matanya. Eza kaget..
“Tebak Hayooo... “ kata Sheilla,
sementara Ariel mengambil tempat disebalah billy dan indra, ludya dan
tamara mengambil kursi disebalah Indra.
“Sheilla..” Kata
Eza, melihat itu Billy mencibir Sheilla dan Eza “ Drama banget sih
kalian... Loe Sha ngapain loe suruh nebak segala... Si Eza udah tau loe
dari loe bayi, masak iya dia gak tau suara Loe..” Sheilla manyun dan Eza
hanya tertawa.
“Rese banget sih Loe, makan petasan Loe tadi??? Jadi bawel gitu..” Sheilla menjulurkan lidah ke arah billy.
“ udah makan sayang..” Kata Ariel manja.
“Udah,,” jawab billy singkat
“Loe mau gue pesenin kopi gak..” ariel berusaha menunjukan perhatiannya
“enggak..” billy masih menjawab singkat.
“sabar Riel, sabar... loe harus bertahan..”batin Ariel
“Reil tawarin gue dong..” indra nimbrung..
“loe pesan ajah sendiri..” ariel menjawab ketus.
“Gitu amat sih Loe ama Gue..” Indra cemberut. Tapi ariel gak peduli. Indra menoleh pada Eza dan Shiella
“kakak udah makan belum..??” tanya Sheilla ke eza
“belum sih..” Eza menjawab sambil melihat buku menu Sheilla
“mau aku pesanin yang mana..” Sheilla menatap Eza dengan senyum
“Yang ini ajah deh,,” Eza pun menunjuk sebuah makanan sambil memberikan senyuman manis pada Sheilla.
Melihat
mereka begitu mesra, indra Bete, dia malah memainkan sedotan airnya,
dan tiba-tiba... Pllaakkk... “Addaawwwww..” Indra berteriak.
“Jorok
banget sih Loe... Basah semua berkas gue,,” Billy melotot kearah indra,
indra berhenti memainkan sedotannya sekarang dia duduk dengan manis.
Eza dan yang lain Cuma tersenyum, indra memang paling takut dengan
Billy. Setelah memukul Indra Billy malah sibuk melihat berkas-berkas
dari rangga, Ariel ngelendot dibahunya. Billy memang tidak menolak, tapi
dia Bereaksi sangat dinggin.
Dalam Mobil Rangga,
perjalanan pulang kerumah Michelle, Aries sudah tertidur pulas sedangkan
mereka sedang Asik mengobrol, Shilla bertanya tentang kesibukan Rangga,
sesekali Rangga bertanya tentang Kehidupan Michelle tapi Michelle
menjawab seadanya sehingga Rangga berpikir Cella tidak suka ditanyain
tentang kehidupannya. Bahkan tadi Rangga juga bertanya hal buruk apa
yang mereka lalui, Shilla mau menjawab tapi michelle buru-buru
menghentikannya.
“enggak ada kok mas.. Cuma salah paham
ajah..” kata Michelle “Berhenti di lorong dekat jalan itu mas...” kata
Michelle menunjuk sebuah tiang.
Rangga berhenti “Gak bisa masuk mobilnya..???” tanya Rangga
“Iya mas... Gak Papa.. disni ajah..” kata Michelle keluar, dan rangga pun ikut keluar mobil.
“Sini gue gendong ajah..” Kata Rangga.
“enggak usah mas.. biar saya ajah..”
“Gak papa... Kalian kan cewek mana kuat ,biar gue gendong ajah deh..”
Sebelum
Michelle menolaknya, Shilla malah mengangkat Aries, “teman saya memang
banyak basa-basinya mas... ini silahkan..” Shilla memberikannya pada
rangga. Rangga awalnya kaget tapi dia senyum juga. Michelle lagi – lagi
pelototi Shilla , tapi shilla gak peduli.
Mereka berjalan
menyusuru lorong lorong, disekitar lingkungan itu hanya lingkungan
kampung biasa dengan perumahan untuk kalangan menengah ke bawah. Dan
setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka sampai dirumah kontrakan
Michelle. Michelle membuka pintu dan Rangga masuk sambil menidurkan
Aries dikasur, didalam kamar rangga melihat sekeliling rumah tersebut.
Kecil dan dan sederhana, tidak ada barang-barang mewah lainnya, mungkin
yang paling mewah hanya TV 14 inci yang terlihat sudah sangat tua.
Setelah
menidurkan aries di kasur, rangga keluar, dan diluar sudah berdiri 2
cewek manis Michele dan Ashila. “hmmm... Gue permisi dulu yah,,,” Rangga
pamit
“Iyaa.. makasih mas..” jawab Michelle, Shilla hanya tersenyum disampingnya.
“Iyaa.. sama-sama kok... senang bisa membantu,,”jawab rangga dengan lembutnya. Saat rangga mau pegi Michelle memanggil
“mas,,, boleh gak besok saya masuk telat, Soalnya saya harus mengantar Aries.
“Boleh,,,”
kata rangga tersenyum dan pergi. Shilla masih berdiri dan menatap
kepergian Rangga sampai menghilang. Michelle menyenggol Shilla
“kenapa Loe,?? Ngeliatnya ampe segitunya.. suka loe..” selidik Shilla
“Sumpah
Chelle ganteng bingiittzz...” Shilla histeris “mimpi apa gue semalam
ampe bisa ketemu cowok-cowok yang cakepnya kebangetan gini..” Michelle
hanya menggeleng kepala.
“Lebayy Ah loe... Ayoo masuk...”
ajak Michelle shilla pun mengikutinya dari belakang dengan matanya masih
memandang kepergian Rangga.
Michelle terus berlari, dan
berlari tampa henti sesekali dia kesakitan karena kakinya yang tampa
alas tertusuk sesuatu. Malam begitu gelap, tapi dia tak peduli yang
penting dia bisa berlari sejauh mungkin. Tapi tiba tiba dia berhenti
karena tidak ada lagi jalan yang tersisa didepannya hanya terpampang
jurang yang dalam, dibelakangnya sekelompok orang sedang mengejarnya.
Dia kebingungan tak tau mau kemana, tiba-tiba sebuah tangan menariknya
kesemak-semak dan menutup mulutnya.
“Mmhbbmmm... “ Dia merintih
“Jangan Berisik nanti ketahauan..” Kata Pemuda itu. Michelle pun diam, pemuda itu masih memegangnya.
“Mana
dia... ??? Kita tidak boleh kehilangan dia.. kalau dia lolos kita bisa
mati..” terdengar suara orang-orang. Michelle ketakutan, tapi pemuda itu
memeluknya dengan kuat sehingga rasa takutnya berkurang. Setelah sekian
lama mereka bersembunyi, tak terdengar lagi suara-suara, “ Loe disini
ajah yah .. jangan keluar...” kata pemuda itu dan sang pemuda pun
memilih keluar dari persembunyian untuk melihat keadaan.
“Haii...
Loe...” orang yang mengejarnya kembali lagi. “tenyata loe yang
sembunyiin dia, dimana dia..” kata si botak yang berbadan besar. Pemuda
itu tidak menjawab dan mereka pun berkelahi, tiba-tiba ada yang
menangkap Michelle dari belakang, Michelle meronta, dan berlari ke
jurang, seorang dari gerombolan itu melepaskan tembakan, dan
“Tiiidaakkkk.....”......
BERSAMBUNG.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar