BilChell LOVE STORY
BAB 18
Di
depan sebuah gedung pencakar langit Michelle sedang bimbang, tadi malam
tekatnya memang sudah bulat tapi pagi ini dia ragu, dia cemas
memikirkan apa yang harus dia bayar atas permintaanya nanti. Tapi
melihat kecemasan ibu panti tadi pagi karena tidak menemukan jalan
keluar dari masalah penggusuran itu, Akhirnya Michelle masuk juga. Pergi
ke ke lobi gedung dan Mbak resepsionis menyuruhnya naik ke tingkat
paling atas. Di dalam lift hatinya kalut, binggung dan gelisah.
Pikiranya melayang entah kemana-mana. Sampai orang-orang keluar masuk
lift dan memandangnya dengan heran pun michelle tidak menyadarinya.
Sebuah pagi yang sama di Rumah Billy, saat billy turun dari tangga,
Billy melihat Ariel sedang duduk diruang tamu. Billy menghela napas
panjang, dan memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit. Billy turun menuju
meja makan, sarapan, dan diliriknya wajah papa dan omanya yang tidak
nyaman, malahan papa Billy sudah kelihatan marah. Dia bergegas
meninggalkan meja makan saat mama billy menawari ariel sarapan bersama
(Terkadang mamanya Billy ini memang kurang Peka..). Ariel mengangguk
dan menyapa Om Surya, tapi Om Surya tidak peduli, dia pergi begitu saja
tanpa mempedulikan Ariel. Oma billy bangkit saat Ariel duduk, billy
hanya meneruskan sarapan secepatnya supaya ketidak nyamanan di meja
makan ini cepat berakhir. Saat Ariel akan duduk Billy pun bangkit.
“aku
udah selesai ma... “ kata Billy datar, lalu dia melihat Ariel “loe mau
tetap disini apa keluar sekalian ama Gue..???” Billy memandang tajam
Ariel. Ariel tidak jadi duduk dia mengikuti Billy dari belakang. Sheilla
hanya memandang Billy dan Ariel heran, sebenarnya kenapa sih mereka
pacaran tanya nya dalam hati.
Sikap Om surya papanya Billy
tadi adalah bentuk protes keras. Jadi mau gak mau Billy harus memberi
pengertian kepada Ariel supaya tidak lagi datang pagi-pagi kerumahnya.
Billy mengajak Ariel Bicara ditaman.
“loe liat tadi sikap
bokap gue..” tanya Billy serius. Ariel hanya mengangguk “Itu adalah
bentuk protes kerasnya terhadap kedatangan loe..” kata Billy”jadi gue
mohon dengan sangat jangan datang lagi kerumah gue pagi-pagi..” Billy
berusaha menahan dirinya supaya tidak terlihat kesal didepan Ariel.
“Okee...
aku gak akan datang kerumah kamu lagi pagi-pagi..” kata Areil dan billy
senang mendengar itu tak menyangka Ariel cepat menyetujuinya. “Tapi
kamu harus kasih pengumuman sama keluarga kamu kalau aku calon istri
kamu..” kata Ariel kemudian. Dan Biily pun kaget mendengar itu, Karena
itu berat buatnya.
“Belum saatnya..” jawab billy singkat, Ariel marah mendengar jawaban billy dia histeris..
“Kapan
saat yang tepat,??? Kamu hanya mau melepaskan diri dari tanggung
jawab... kalau kamu gak mau tanggung jawab lebih baik aku mati.. siapa
coba yang mau sama perempuan cacat kayak aku..” Ariel benar-benar
histeris dan menangis sejadi-jadinya untung ditaman ini masih sepi. Dan
tiba-tiba Ariel mengambil pisau lipat dari dalam tasnya dia meletakkan
dipergelangan tangannya. Billy menghela napas panjang.
“Oke..
Oke... akan gue katakan pada orang tua gue dalam waktu dekat ini, Loe
harus bersabar, gue perlu waktu menyiapkan diri.. jadi mulai sekarang
Loe berhenti lakuin hal bodoh ini lagi... dan berhenti bawa Pisau ini
kemanapun kamu perg.....i” kata billy akhirnya, Billy benar-benar lelah
menghadapi Ariel tiap kemauannya tidak dituruti billy, dia pasti
mengancam untuk bunuh diri. Ariel memeluk billy tapi Billy terlalu lelah
untuk membalas pelukanya.
Sesampainya dilantai yang
maksud resepsionis tadi, pintu lift terbuka, dan muncul para preman
berjas hitam berdiri diseluruh ruangan, dua diantaranya yang pernah
mengejar-ngejar Michelle. Nyali Michelle ciut, hatinya berdebar-debar,
para preman/pengawal itu hanya berdiri tegak saat melihat Michelle,
mereka nyaris seberti patung. Michelle memberanikan diri membuka ruangan
didepannya, seorang sekretaris mempersilahkankan dia masuk dan menyuruh
dia duduk untuk menunggu sebentar. Tidak lama kemudian seorang bapak
datang sepertinya bapak ini adalah kepala sekretaris sang Big Bos.
Michelle mengangguk dengan sopan, dan bapak itu juga menganggukkan
kepala juga serta mengajak Michelle untuk masuk.
“Dia
sudah datang Pak Presdir..” Kata pak sekretaris. Bapak yang dipanggil
Presdir itu hanya mangangguk dan menatap keluar jendela membelakangi
Michelle.
“apa permohonan dan permintaan kamu..??” tanya
sang presdir Pada Michelle tapi masih membelakanginya. Michelle ragu
tapi dia sudah sampai disini tidak ada waktu lagi untuk kabur, dia harus
menjalankannya.
“Biaya Operasi Rendy sampai sembuh,
Pembatalan penggusuran Panti, dan biaya hidup serta beasiwa untuk Aries,
Rendy, Sifa dan anak-anak panti lainya..” akhirnya Michelle mengatakan
keinginannya. Banyak sih tapi memang semua itu yang dia inginkan.
“baik..
“ kata pak Presdir itu dengan cepat dan singkat ..“ tapi kamu tau
kan??? Disini tidak ada yang gratis, harus ada imbalan dari semua
keinginan kamu..” kata Pak Presdir penuh dengan misteri.
“apa
Syaratnya..” tanya michelle, pak presdir memberikan isyarat pada
sekretarisnya untuk memberikan sesuatu pada Michelle. Dan sang
sekretaris pun memberikan Foto dan alamat, Michelle hanya melihat tidak
terlalu mengerti apa maksudnya.
“kamu harus tinggal dirumah orang ini dan kamu harus menjalin hubungan dengan keluarganya...” kata sang sekretaris..
“hanya tinggal dan berhubungan baik saja..” tanya Michelle dan Pak sekretaris mengangguk
“kamu akan tau setelah instruksi selanjutnya..” kata sekretaris itu lagi
“Kamu
punya waktu hanya 6 bulan,, kalau kamu tidak berhasil dan sebelum 6
bulan kamu nyerah maka kamu akan menerima konsekwensinya,, “ Kata Pak
presdir sambil berbalik memandang Michelle, Michelle hanya diam dan
tertunduk .
“Kalau kamu gagal, kamu harus tinggal
“dipenjara” saya dan menuruti semua keinginan saya,, tidak ada lagi
kebebasan buat kamu..” suara itu benar-benar serius dan penuh dengan
keyakinan kalau Michelle melanggar perjanjian maka dia pasti akan
menerima Konsekwensinya. Michelle ragu untuk sesaat tapi akhirnya dia
mengangguk juga walaupun dengan berat hati.
Michelle
berjalan keluar gedung, dia mendongakan kepala ke atas, “mudah mudahan
ini keputusan yang terbaik buat semuanya..” Michelle berkata dengan
pasrah.
Di kantornya Billy tidak bisa konsentrasi bekerja,
dia masih memikirkan permintaan Ariel tadi, hati nya sebenarnya belum
siap, perasaan yang dia rasakan pada Ariel hanya perasaan kewajiban,
enggak lebih, sekeras apapun dia berusaha, tapi hatinya tak mau terbuka.
Kejadiannya
terjadi saat Billy duduk dibangku kelas 2 SMU, saat masa remajanya,
Billy cukup nakal dan keras kepala. Khas pangeran konglomerat, semua
orang berputar disekelilingnya, dan menuruti perintahnya. Karena suatu
peristiwa Billy sering main ke SMU lain, dia selalu berdiri di depan
gerbang sekolah karena ketampanan Billy sehingga cewek-cewek SMU itu
selalu membicarakannya, (khas anak remaja) Cowok-cowok SMU itu merasa
tersaingi, apalagi saat melihat gaya sombongnya Billy. beberapa dari
mereka pun menantang Billy, Billy pantang ditantang, mereka pun
berkelahi dan Billy menang, dan sejak saat itu terjadilah permusuhan
abadi SMU Billy dan SMU itu.
Hingga suatu hari Billy
sebagai ketua dari SMUnya dan satu orang dari anak SMU itu yang mengaku
sebagai ketua membuat kesepakatan, mereka berkelahi demi mengakhiri
permusuhan (Mau mengakhiri permusushan kok malahan berkelahi yah?? Gak
ngerti jalan pikiran anak-anak cowok deh...apalagi yang hobby tauran -_-
).., .
Pertarungan di gedung tua itu pun terjadi, tapi
entah darimana mulainya tiba-tiba ada yang melemparkan botol minyak
dengan sumbu api (Bom Molotov), padahal mereka digedung tua, api pun
tersulut dan kebakaran tak terelakan. Semua orang berusaha melarikan
diri tapi Saat Billy akan keluar gedung, ada yang memukul kepalanya,
entah siapa dan Billy pun pingsan. Sesaat sebelum pingsan, dia mendengar
teriakan seorang cewek. “apasih yang loe lakuin,, udah gila loe... “
suara itu samar samar terdengar.
Dan saat setengah sadar
dia merasa dipapah oleh seseorang dan perasaanya mengatakan kalau yang
memapahnya adalah seorang perempuan, matanya masih kabur tapi
samar-samar terlihat rambut panjangnya, tercium wangi sampoe yang tak
asing dihidungnya “Mungkin ini mimpi..” pikir Billy dan kemudian dia
pingsan sebelum pinggsan lagi Billy mendengar suara cewek itu berteriak,
“ Awww.. Aduhh... “ sesuatu menimpa bahunya, tapi setelah itu Billy tak
sadarkan diri.
Saat terjaga, billy sudah ada dirumah
sakit, Ariel berada didekatnya, dia mengaku kalau dia yang menyelamatkan
Billy, Billy tidak yakin tapi orang-orang mengatakan kalau saat pemadam
kebakaran datang Ariel bereda disamping Billy. Ariel menangis dan
mengeluh padanya kalau bahunya cacat, Billy remaja binggung dan dia pun
berjanji akan bertanggung jawab demi supaya Ariel tidak menangis lagi,
dia males liat orang menangis. 2 minggu dirumah sakit dan karena
kekawatiran sang Mama akhirnya Billy pun dikirim ke LN sampai dia
menamatkan Kuliah magisternya disana baru setelah itu Billy kembali,
tapi siapa sangka janji remajanya di pegang dengan erat oleh Ariel
setelah 2 tahun kepulangannya kembali Ariel menagih janjinya dan Sebagai
Cowok, billy memenuhinya tapi waktu itu dia berkata pada Ariel. “Loe
boleh jadi pacar Gue, tapi Gue bilang dari sekarang, jangan terlalu
banyak menuntut sama gue, Loe bisa gue kasih status pacar gue, tp lebih
dari itu gue gak bisa jamin, gue gak bisa kasih hati gue buat Loe..”
tapi ariel tidak peduli toh lama lama nanti Billy cinta pikirnya. Dan
itu sudah berlangsung selama 7 bulan.
Billy menghela
napasnya dalam dalam, dan lamunanya pun buyar saat mendengar suara
telpon berdering. Billy menekan tombol “Pak.. dipanggil oleh Pak Presdir
disuruh keruangannya..” suara Mita diseberang
“iyaaa ... saya kesana segera...” Kata Billy dan diapun bangkit dari duduknya dan berjalan ke ruangan ayahnya.
Sesampainya
disana Billy mengetuk pintu, “masuk “terdengar suara dari dalam dan
Biily pun masuk. Ayah billy menganbil tumpukan kertas dan dokuman
“ sebaikya kamu pelajari ini.. “ Ayah billy memberikannya tumpukan kertas itu. Billy menyambut kartas itu
Billy mengambil Dokumen dan kertas itu dari tangan ayahnya, Marger.. tertulis di atas dokumen.
“Papa
mau kamu terlibat pada proyek merger ini.. tapi dengan satu syarat kamu
tidak boleh lagi protes soal perjanjian itu..” Om surya berkata sambil
menatap Billy tajam
“iyaaa Pa... aku akan mempelajarinya,,
dan tidak akan mengotak –atik perjanjian ituu..”kata billy serius, dia
ingin mendapat pengakuan dari sang Ayah.
“bagus lah...
kamu boleh pergi“ kata Om surya singkat, tapi sebelum Billy pergi, om
surya berkata. “Papa harap kamu segera memutuskan gadis itu.. papa tidak
suka dia mondar mandir dirumah, kalau kamu tidak memutuskannya, papa
akan Jodohkan kamu dengan anak rekan bisnis papa” kata Ayah billy
serius. Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut ayahnya. Tapi billy
tidak bisa menjawab apapun. Dan Billy pun keluar.
Michelle
sedang berada di Apartemen Rangga, dia menunaikan kewajibannya setelah
beberapa hari libur. Sedang Asik-asik membersihkan rumah, terdegar suara
seperti orang membuka kunci. Rangga kembali, dia senang melihat
Michelle lagi. Saatnya meminta maaf kepada Michelle, pikirnya.
“michelle,, Gue minta maaf... waktu itu Gue membentak Loe,,, Gue gak bermaksud” kata Rangga
“oooh..
masalah malam itu??? udah saya maafkan kok Mas. Lagi pula saya juga
yang lancang, masuk-masuk kekamar Mas.. padahal dari awal juga sudah
dibilang kalau saya tidak boleh masuk kekamar mas.” Keke menjelaskan dan
meminta maaf
“syukur lah kalau Loe mau maafin Gue..” kata rangga sambil tersenyum dan melihat Michelle
“oyaa
mas... saya minta maaf kalau selama saya bekerja saya banyak membuat
kesalahan.. saya mau pamit dan berterima kasih sama mas, karena mas udah
banyak bantu saya.. mulai besok saya tidak bisa bekerja lagi....”
Rangga kaget mendengarnya.
“Loe mau kemana..???.” tanya Rangga
“Ada
Hal penting yang harus saya lakukan mas. Dan Soal gaji bulan ini,
nanti saya akan menganti uang mas..” Kata Michelle dan Rangga hanya
terdiam. Ada rasa kecewa tapi mungkin ini yang terbaik buat Cella.
Batin rangga mengatakan.
Hari sudah malam, Michelle pun
pulang setelah membereskan apartemen Rangga, karena tadi rangga sudah
kembali kekantor dan sepertinya dia belum akan kembali, Michelle membuat
sebuah memo untuk rangga, dan Micehlle pun berpamitan dan berterima
kasih pada rangga. Setelah selesai akhirnya Michelle pulang ke panti dan
kerumah sakit.
Billy baru keluar dari kamar mandi,
rambunya masih basah, kemudian dia duduk dimeja kerjanya, Billy teringat
dengan permintaan Ariel dan perkataan Ayahnya. Dua hal yang berlawanan,
dan keduanya sulit dia lakukan begitu saja, bukan karena ingin dan
tidak ingin, tapi kedua hal itu tidak bisa dia lakukan. Billy menarik
napas dalam-dalam, dia membuka Laci mejanya, ada kotak penyimpanan
disana, dia membuka kotak tersebut, ada 3 benda didalammya, dan 3 benda
itu adalah benda yang berharga buat billy.
Panger bentuk doraemon,.... Ikat rambut......, dan Saputangan
Cinta pertama,,,,, cinta ke dua.... dan cinta ketiganya...
BERSAMBUNG.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar