Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 27

Waktu makan malam hampir tiba, sambil menunggu Michelle mengajak Paris nonton Shoun the sheep, Paris Suka dan dia banyak berceloteh ketika menonton Kanrtun ini, mungkin karena Si Shoun gak ngomong kali yah, hehehe... dan Michelle senang karena ini bagus buat Paris. Paris duduk disamping Michelle, dia ngelendot manja dengan michelle, sesekali dia berkomentar sambil melihat michelle, Oma juga ikut menonton, mereka tertawa bersama  melihat tingkah para domba dan si annjing. Rumah yang biasa sepi jadi ramai dihiasi suara tertawa Paris.

Billy yang baru pulang kerja terusik dengan suara tawa, dia pun menghampiri ruang keluarga, dilihatnya Paris yang dengah ngelayut manja dipangkuan Michelle, oma yang terlihat senang mereka tengah menonton animasi. Setelah mengganti pakaiannya billy pun ikut Nimbrung duduk diruang keluarga, tapi billy pura-pura mengambil koran sore dan membacanya, michelle hanya melirik Billy, dan melanjutkan menonton. Tapi sekali-kali billy mengintip juga, tergoda untuk melihatnya. Setelah kartunya habis tiba-tiba Billy berkata

“Kartun gak bisa bicara begitu apa bagusnya sih..” kata Billy, Michelle memandang Billly heran, paris juga

“Om Billy ini Bodoh... Masa Domba bisa bicara...” Paris berkata dengan Polosnya. Oma dan Michelle tertawa.

“hahahaa.....Pariss.. Kamu pinter banget Sih..” Michelle berkata sambil memeluk Paris dan mencium keningnya, paris tertawa. Billy cemberut, tapi senang melihat Paris tertawa seperti itu sudah lama rasanya tidak melihat paris tertawa begitu.

“kamu berani ngatain Om Bodoh... Hmmm... awas kamu yah..” kata Billy pura-pura marah, paris pun tertawa dan lari, takut ditangkap Billy.  Mereka berputar-putar keliling ruang keluarga, Oma terlihat senang dan Om surya yang tadi sore baru tiba pun  memandang dari pintu ruang kerjanya, dia juga terlihat senang, “rasanya sudah lama rumah ini kehilangan suasana seperti malam ini..” batinnya dan Om surya pun masuk kekamarnya.

Saat Michelle bangun dari duduknya hendak ke dapur, tiba-tiba paris memeluknya dan karena Michelle tidak siap, michelle pun kehilangan keseimbangan dan terjatuh, reflek Billy menangkapnya dan mereka pun jatuh ke sofa, tangan kanan Billy memegang bahu michelle dan tangan kirinya memegang kepela michelle agar tak terbentur lemari dibelakang sofa, wajah Billy dan Michelle begitu dekat, pandangan mata mereka saling bertemu, suasana hening beberapa saat. Billy memandangi Michelle lekat, waktu seakan bergerak lambat.

“adduhhh.. berat Om....” Billy dan Michelle kaget, ada Paris diantara mereka, Paris sedang memeluk Michelle dan tertindih badan Billy, billy pun cepat-cepat bangun dengan kikuk dan mengaruk-garuk kepalanya. (kalau kalian ada yang nanya dimana Oma.. ??? itu si Oma lagi chating ama mantannye.. hehehe... #Kidding Guys.. :D)  Oma jadi penonton yang terlihat bahagia menyaksikan mereka.

“Naahh Ketangkap yah kamu..” kata billy mengelitik Paris yang ada dipelukan Michelle, Billy mencoba menghalau kekikukannya.

“ampun.. Ampun  Om... tante Michelle Tolong aku...” pekik Paris, Michelle memeluk paris.

“karena tadi kan paris ngatain Om billy Bodoh... jadi kamu harus minta maaf sama Om Billy,, kalau kamu minta maaf pasti gak dikelitikin lagi deh,,” kata Michelle lembut dan Paris menatap Michelle, Michelle mengangguk

“maafkan aku yah Om Billy..” paris berkata dengan muka yang lucu.. Billy pura-pura ngambek.

“Om maafkan... Tapi syaratnya kamu harus cium Om dulu..” Kata Billy menyodorkan pipinya, Paris ragu beberapa saat dan kemudian diciumnya pipi Billy, dan setelah mencium pipi billy paris mencium pipi Michelle, dan paris pun memeluk billy. Michelle terseyum dan mengusap rambut Paris. Billy memeluk Paris erat, “Ini cowok ternyata punya sisi lembut juga..” batin Michelle, Michelle pun beranjak pergi, billy melihat kepergian Michelle. “ternyata tu cewek punya sisi  Keibuan juga yah..  walaupun kalau sama aku  galak minta ampun”, pikir Billy.

Dan saat Michelle berjalan ke dapur, tante natasya mencegahnya.

“mau kemana kamu??” tanya tante natasya tajam “ mau nunjukin ke suami saya kalau selama ini saya nyuruh-nyuruh kamu kayak pembantu??? Biar suami saya marah???” tante natasya terlihat sangat marah dan matanya menatap michelle penuh kebencian. Michelle hanya menghela napas.

“enggak kok tante... hanya seperti sudah jadi kebiasaan saja kok jadi reflek tiap mau makan malam saya jadi ke dapur...” kata Michelle mencoba menjelaskan walaupun dia tahu kalau tante natasya pasti gak akan terima dengan penjelasannya.

“Sudah mulai sekarang kamu gak usah kedapur lagi.. tapi asal kamu tau walaupun saya gak nyuruh-nyuruh kamu lagi, bukan berati saya terima kamu sebagai keluarga dirumah ini, karena sampai kapan pun kamu tidak akan saya terima..” tegas tante Natasya, Michelle hanya tersenyum kecut.

“maafin saya tante,,” kata michelle lirih, tapi tante Natasya pun pergi meninggalkan Michelle tampa peduli permohonan maafnya. “Aku gak tau, kehadiran ku dirumah ini sepertinya membuat Tante natasya sedihh dan merasa tersisihkan. Aku merasa bersalah Tapi aku gak bisa pergi dari sini sebelum 6 bulan.” Pikir michelle “ Haaahh..”  Michelle Cuma bisa menarik napas panjang.

Di sebuah restoran Sheilla dan Eza sedang menikmati makan malam mereka, sheilla terlihat bahagia.

“Michelle baik-baik ajah dirumah kamu??? Dia itu Orangnya gimana sih ??? Billy baik gak sama dia??” tanya Eza tiba-tiba, Sheilla kaget, “kenapa kak Eza nanya tentang Michelle, apa kak Eza suka Michelle??” batinya, hatinya sakit.

“kenapa kakak nanyain Michelle???” kata Sheilla sambil menatap lurus Eza

“enggak.. penasaran ajah mau tau..” kata eza santai,  ..” tidak kah kau tau, setiap kau menanyakan keadaan gadis lain, hati ku sakit..” batin Sheilla sedih, tapi sayang Eza tak menyadarinya.

“apa sebegitu menariknya dia buat kakak, sampai kakak begitu penasaran..??” sheilla berkata dengan Serius.

“Ahh,, enggak... dia kan Tunangannya Billy, aku hanya teringat seseorang saat melihat dia..” kata Eza menerawang.

“deg..” suara hati Sheilla , seperti dipukul dengan palu “seseorang..???” ahhh.. akhirnya Sheilla tau, kenapa Sheilla benci melihat michelle dekat-dekat eza, Michelle memang mirip cinta pertama kak Eza. Walaupun mukanya tidak mirip tapi gayanya begitu mirip. Pikir sheilla sedih

Dan acara makan malam itu pun jadi tidak menarik lagi buat Sheilla, dia melihat  Eza melamun, pasti mikirin cinta pertamanya, pikir Sheilla. Tapi sheilla tidak berusaha menghalau lamunan Eza, dia terlalu lelah saat ini, Sheilla sadar kalau selama bertahun-tahun ini dia hanya bersaing dengan bayangan, dan bayangan itu terlalu nyata untuk Eza. Pikiran Sheilla tak karuan, dia mengaduk-aduk makannanya.

Michelle sedang berada didapur, dia ingin mengambil air, dia melihat Bik Surti sedang mencuci piring, tapi ada yang aneh, bik surti kelihatan pucat.

“Bik.. Bibik gak pa-pa???” tanya Michelle sambil memegang tangan Bik Surti, “Bibik Demam, badan bibik panas ...” kata Michelle khawatir,

“gak pa-pa kok Non... deman sedikit..” kata Bik Surti dengan senyum yang dipaksakan.

“Bibik... harus istirahat,, ayoo bik cepat istirahat,, sisa nya biar saya yang kerjakan...” kata Michelle, Bik surti berusaha menolak, tapi Michelle telah memaksanya dan setengah menyeretnya ke kamar.

“terima kasih Non.. “ kata Bik surti setelah ,meminum obat yang diberikan Michelle. Michelle hanya tersenyum dan kembali ke dapur.

Michelle malanjutkan pekerjaan bik surti yang tadi tertunda. Dia mencuci piring kotor yang  ditinggalkan Bik surti. Setelah itu membereskan dapur. Setelah selesai, tiba-tiba terdengar suara langkah mendekati dapur

“Michelle..” kata suara itu yang tak lain adalah Om surya.

“Eh Om... ada apa??” Michelle bertanya kepada Om surya, tapi Om surya menatapnya dengan pandangan sedih.

“ Jadi benar selama saya pergi Istri saya memperlakukan kamu seperti pembantu???” tanya Om surya tajam.

“Enggak kok Om.. Bukan tante Natasya yang nyuruh, ini kemauan aku sendiri, aku terlalu bosan di rumah jika tidak ada kegiatan,, Lagi pula tante natasya juga udah ngelarang aku kok, Cuma tadi Bik surti sakit, jadi aku suruh istirahat. Dan sisa pekerjaannya aku yang kerjakan..” kata Michelle menjelaskannya pada Om surya. Om Surya takjub dengan kelakuan Michelle “kapan istri dan anak-anak ku bisa bersikap seperti Michelle.. gak usah semuanya separuhnya saja juga boleh” batin Om Surya.

“ Tapi, om rasa istri om juga harus diberi pengertianm kamu adalah bagian dari keluarga ini .” Timpal Om Surya

“jangan Om.. kasian Tante Natasya selama kehadiran saya disini Tante natasya pasti selalu terpojokan, merasa tidak dianggap, pendapatnya tidak didengar “ kata michelle.  “ saya harap om tidak terlalu membela saya didepan keluarga Om.. itu bisa menyakiti mereka..” kata michelle lagi

“sikap tante natasya ke saya itu wajar kok Om.. Tante natasya kan ibunya billy, yang melahirkan Billy, dia sayang banget pastinya dengan Billy, karena itu dia mau yang jadi pendamping billy itu perempuan sempurna  dan pantas..” tambah michelle

“tapi yang sempurna dan pantas itu kamu, tidak yang lain...” kata Om surya tegas. Michelle tersenyum tapi sedih, Om surya sepertinya begitu mempercayainya.

“kenapa om begitu mempercayai saya ??.. bagaimana klw saya melakukan ini  demi uang...” kata Michelle lirih.

“kamu gak mungkin melakukannya, Om tau siapa kamu... dan memangnya kenapa kalau kamu melakukannya demi uang.??... “ kata Om Surya yakin, Michelle tertunduk “ siapa didunia ini yang gak perlu uang..” tambah Om surya. Michelle yang tadinya hanya tertunduk dan kemudian tersenyum mengangkat wajahnya.

“oyaa,, Om kemari pasti memerlukan sesuatu kan..??” tanya Michelle, Om surya pun teringat dia kedapur untuk minta dibuatkan kopi.

“oohh.. itu tadi nya  Om mau Minta dibuatkan kopi sama Surti..” sahut om surya.

“biar saya yang buat Om.. mungkin memang kurang enak, tapi bisa lah..” kata Michelle menawarkan diri dan tersenyum.

“oohh.. Boleh,,boleh..” kata  om surya

“om kembali ke ruang kerja ajah nanti biar saya yang antar..” kata Michelle, sambil menyeduh bubuk kopi dengan air panas.

“gak usah..biar om tunggu saja” kata om surya, dan 2 menit kemudian Kopinya pun jadi, dan michelle meyerahkan kopi dicanggir itu kepada om surya

“terima kasih..” kata om surya dan Om surya pun kembali ke ruang kerjanya, tanpa mereka sadari dari tadi percakapan mereka dilihat dan didengar oleh seseorang. Dan seseorang itu adalah Tante Natasya, dia melihat michelle dengan pandangan tak mengerti, “kenapa anak itu malah membela aku..” tanyanya dalam hati. Dan saat om surya akan ke ruang kerjanya, tante natasya pun cepat-cepat masuk kekamarnya lagi.

 Tidak selang berapa lama, om surya masuk kekamarnya, Tante natasya belum tidur dia sedang duduk ditepi ranjang.

“kenapa pa-pa memilih Michelle buat jadi Menantu kita??? Apa alasan Pa-pa..??” Tanya tante natasya penuh selidik

“alasan papa kuat, kenapa papa pilih dia, billy perlu wanita seperti Michelle untuk mendampinginya.. baru dia akan sukses...” jawab Om surya yakin

“kenapa papa begitu yakin..??’” tanya tante natasya lagi.

“karena papa tau siapa dia, papa berharap mulai sekarang mama memperlakukan dia dengan baik.. hati papa sakit kalau mama memperlakukan dia dengan buruk.. karena papa sudah berjanji  akan menjaganya dan melindunginya..” Om surya berkata dengan wajah yang sendu

Masih teringat jelas diingatanya hari itu, saat om surya bertemu dangan Ayahnya Michelle. Dua orang laki-laki setengah baya duduk berhadapan, tapi gambaran mereka begitu kontras, yang satu dengan jas dan bergaya parlente, jelas sekali kalau dia adalah orang kaya sukses dan orang itu adalah om surya. Laki-laki yang satunya lagi terlihat kumuh, lusuh dan suram, ada gurat kesedihan di wajahnya dan laki-laki itu adalah ayah Michelle. Om surya setengah tak percaya melihat laki-laki didepannya.

“kamu pasti heren melihat aku Surya..” kata ayah Michelle “tapi begini lah aku..” katanya lagi dengan sendu. Om surya hanya mendengarkan.

“Waktu aku gak banyak lagi.. aku ingin meminta tolong pada mu..” kata ayah michelle lagi sambil memandang Om surya dengan penuh harapan

“apa yang bisa aku tolong..” kata Om surya melihat guratan kesedihan dan putus asa dari sahabatnya ini.

“Jika orang ini menghubungi kamu...tolong kamu jagain  dan lindungi anak ini..” dia menunjukkan dan memberikan om surya selembar foto dan selembar kartu nama, Om surya mengambil dan memandang foto michelle dan kartu nama dengan teliti.

“jika orang dikartu nama ini menghubungi????..” kata Om surya bertanya keningnya berkerut.

“iyaaa... aku mohon sama kamu.. aku sudah tidak bisa lagi menjaganya.. dan kau adalah harapan ku satu-satunya..” Ayah michelle kelihatan begitu sedih dan putus asa

“baik lah... aku janji akan menjaga dan melindunginya.. kamu gak perlu khawatir..” Om surya menguatkan sahabatnya.

“terima kasih.. aku sangat menghargai itu..” kata ayah michelle. . Om surya melihat Ayah Michelle dengan mata yang sendu, dia bisa melihat keputus asaan dimatanya. Untuk beberapa saat suasana hening  diantara mereka. Dan mereka diam dan larut dalam pikiran mereka sendiri.

 “aku harus pergi,,, aku tidak bisa disini terus..”  kata Ayah Michelle. “sekali lagi terima kasih.. aku titip Michelle..” katanya sambil berlalu, Om surya melihat punggung sahabatnya, ayah michelle terlihat sangat sedih,  dia berjalan dengan langkah yang berat dan tertatih, kemudian menjauh menyisakan banyangan. Bayangan itu begitu jelas diingatannya Om surya.

“Kenapa papa malah ngelamun..” kata Tante Natasya Tiba-tiba cukup membuat om surya kaget dan sadar dari lamunannya.

“papa berharap mama percaya dengan keputusan papa.. dan berharap mama berlaku baik padanya ..” kata Om surya. Tante natasya hanya tertunduk tidak menjawab. “kalau dia bukan tunangan Billy..  aku tidak akan mempermasalahkannya tinggal disini... tapi kenapa harus jadi tunangan billy??? billy harus bertunangan dengan perembuan yang sempurna dan pantas..”. Batin tante natasya. Dan Om surya dan tante natasya pun larut dalam diamnya.

Hari sudah pagi, Michelle sibuk didapur, karena bik surti lagi sakit makanya michelle ikut ambil bagian. Om surya hanya mengeleng kepala melihatnya. Tante natasya melihat michelle dengan serius, “kalau  bukan dari kalangan menengah kebawah dan dandananya enggak kampungan sebenarnya Michelle anak yang baik dan pengertian..” batin tante natasya.

Setelah menghidangkan semuanya Michelle duduk dan ikut makan, mereka melakukan ritual sarapan  seperti biasa dengan tenang. Setelah mereka siap sarapan dan  inah membereskan meja makan, setelah meja bersih Om surya angkat bicara.

“Billy dan Michelle..” panggilnya, Billy dan Michelle kaget, mereka saling pandang dan sedikit cemas.. “ada apa ini... dari nadanya sepertinya serius..” batin Billy, Michelle pun ikut cemas.

“papa mau meresmikan pertunangan kalian..” kata Om surya serius.. Billy dan Michelle kaget. Dan tak terkecuali yang lainnya.... semuanya kaget.

“Tapi Paa... kita baru saling kenal.. dan kita belum mengenal satu sama lain ... apa gak terlalu cepat..” kata Billy protes.

“iyaa Om.. terlalu cepat.. saya belum mengenal billy sepenuhnya..” Michelle ikut protes.

“karena itu.. papa kasih kalian waktu untuk saling mengenal.. mulai saat ini.. billy kamu harus makan siang dengan Michelle. Kalian bertemu dirumah Cuma diatas meja makan.. karena billy harus ke kantor pagi-pagi dan pulang malam, rasanya terlalu sedikit waktu kalian bertemu... jadi papa putuskan mulai hari ini kalian harus makan siang bersama... “ Kata om surya tegas... “setelah sebulan kita akan memikirkan soal peresmian pertunangan kalian..” kata Om Surya

“dan ini perintah bukan permintaan..” kata Om surya tegas dan berlalu pergi meninggalkan meja makan.. mereka pun tak berani membantahnya. Billy melirik Michelle,  Michelle menarik napasnya panjang. Tak ada cara buat mereka untuk lari selain menerima perintah.


BERSAMBUNG....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar