BilChell LOVE STORY
BAB 11
“Tiidddaaakkkk...hahhh”
.. Michelle terbagun dari tidurnya, keringatnya bercucuran membasahi
bajunya. Michelle memandang sekeliling untung aries tidak terbangun, dia
memengang kepalanya kemudian bangkit dan berjalan menuju jendala kamar,
dan dia membukanya. Michelle memandang langit dengan sendu. Ada suara,
rupanya Shilla terbangun, malam ini Shilla menemaninya, dia tidak mau
pulang mesti diusir.
“Loe mimpi itu lagi..” Shilla bangun
dan menghampiri Michelle, Michelle hanya menoleh sebentar dan
melanjutkan memandang keluar jendela lagi.
“Udah saatnya
loe lepas dari masa lalu loe itu... Jangan siksa diri loe sendiri... loe
berhak bahagia...” Shilla memegang bahu Michelle
“Gue gak
nyiksa diri sendiri... hanya saja mimpi itu selalu datang tampa pernah
gue undang..” Michelle berkata tampa memandang Shilla, matanya masih
memandang langit dengan sendu. Shilla pun jadi ikut memandang langit.
Sesaat mereka diam larut dalam pikiran masing-masing.
“Oyaaa... Si Rangga itu baik yah orang nya???” Shilla memecahkan keheningan.
“Iyaa...
dia baik banget, gak pernah bentak dan marahin gue, dia juga gak suka
ngerendahi orang lain.. setidaknya itu yang gue liat selama sebulan
ini..”
“.hhhhhmmmm..” Shille manggut-manggut, Michelle memandang curiga
“Kenapa??? Loe naksir yah ama mas rangga..??” Michelle mengoda Shilla
“Kalau
gue gak suka ama cowok sekece itu berati otak gue ada yang Miss donk...
“ jawab Shilla santai, “Klw naksir yah nanti dulu.. terlalu cepat ..”
jawab shilla sok serius..
“Trus ngapain Loe nanya-nanya tentang dia...” Michelle menatap Shilla
“Gue liat dia kayaknya care banget ama Loe gitu... jadi gue mau tau sebaik apa dia kesehariannya...”
“Mas
Rangga itu enggak kayak anak-anak orang kaya lainnya, dia gak manja,
segala hal yang bisa dia lakuin sendiri, dia lakuin, bahkan sering dia
nyuci bajunya sendiri dimesin cuci saat aku datang aku tinggal
menjemurnya, dia juga orangnya rapi dan bersih, setiap pagi aku datang
mas rangga gak pernah menyisakan piring kotor didapur..Pokoknya Mandiri
deh..” Michelle berbicara panjang lebar.
“Good Boy banget
yah..??” Kata Shilla, Michelle mengangguk. “Mungkin gak sih dia naksir
ama Loe??” Kata Shilla penuh selidik, Michelle kaget
“Gila
loe.. gak mungkin lah, dia kan memang baik orangnya, gue yakin kalau
bukan gue pembantunya dia pasti buat hal yang sama juga..” Michelle
membantah
Tiba-tiba wajah Shilla jadi serius “Gue sih
berharap dia naksir ama Loe... biar loe gak tinggal disini lagi dan gak
luntang lantung gak jelas.” Michelle cemberut, tp shilla gak peduli
“Gue cape liat loe begini terus” Kata Shilla sambil melihat bintang.
Anehnya Michelle malah gak berkata apapun dan ikut memandang langit
malam yang sebenarnya indah, tapi 2 gadis manis ini malah melihatnya
dengan Sendu.
Hari sudah pagi, di kediaman billy semua
orang tengah berkumpul dimaje makan, ada papa Billy Pak Surya Davidson
(kalii ini Om surya jadi Bokapnya Billy,,) yang baru pulang dari
Singapore, Mama billly (udah dikenalin kan kemaren...) yang sibuk mondar
mandir menghidangkan makanan di meja makan, Oma, Sheilla, Marsha kakak
billy satu-satunya (Nah yang jadi kaka billy marsya Timoti ..), Vino
kakak ipar Billy (Nah yang ini Vino bastian..:D), keponakannya yang lucu
paris... (bayangin keponakan si Billy ya beneran ajah..). Billy baru
turun dari kamarnya dan duduk dikursinya, dia mencium paris, Oma “Pagi
oma..” Oma Cuma mangut manggut sedangkan paris hanya tersenyum lucu.
“papa.. dengar kamu kurang setuju yah dengan Proyek pabrik baru kita...”Papa billy bertanya memecahkan keheningan ruang makan.
“Iyaa Pa.. rasanya terlalu banyak poin-poin dari kesepakatan itu merugikan kita..”Kata billy lagi
“tapi itu udah jadi kesepakatan kita semua...”Papa billy menatap billy
“iyaa
tapi apa tidak berlebihan... Pengeluaran kita untuk pabrik itu akan
membengkak... padahal banyak pos-pos biaya yang sebenarnya gak perlu...”
Kata Billy, papa billy hanya diam, dia tau anak laki-lakinya adalah
anak yang cerdas, tapi dia sedikit khawatir karena segala hal billy
perhitungkan dengan angka, bisa-bisa Perusahaannya nanti hanya menjadi
mesin besar yang berjalan tampa ada rasa loyalitas.
“kesepakatan
telah dicapai dan kita tidak bisa merubahnya..”kata Papa billy kemudian
denga tegas. Billy hanya diam. Dirumah ini kata-kata ayahnya seperti
Titah Raja, tidak boleh dibantah.
“Udah... Udah... dimeja makan kok ngomongin kerjaan...masih pagi lagi..” kata mama billy protes.
Saat
Mereka sedang makan tiba-tiba muncul indra sambil cengar-cengir, “Pagi
Om, Pagi Tante.. “ Indra menyapa orang tua billy, Ibu billy tersenyum
ayahnya hanya mengangguk.
“Ngapain Loe pagi pagi kerumah Gue..”Billy heran, belum sempat indra menjawab ternyata dibelakang indra telah berdiri Ariel.
“Pagi Om.. Pagi tante.. “Sapa Ariel, ayah billy memandang tajam dan lagi-lagi Cuma menganggukkan kepala,
“Eh.. Areil... Apa kabar sayang...” Sambut mama billy sambil mencium pipi ariel, “Ayo sini makan bareng kita..”
“Iyaa Tante makasih.. saya Cuma mau ngantar titipan kue dari mama..” kata Ariel, Mamanya Ariel memang temennya mama Billy
“Ah..
Mama kamu pake repot repot segala.. sehat kan mama kamu.???.” Tante
Natasya memberi isyarat pada salah seorang pembantu untuk mengambil
kuenya.
“sehat tante,.. Tapi gak tau tante itu enak apa
enggak soalnya Ariel sendiri yang buat..” kata Ariel sambil ngelirik
Billy, Yang dilirik malah cuek menyantap nasi goreng. Sheilla memandang
Billy, “Ini anak gak peka banget sih.. pacarnya datang dia asyik dengan
nasi goreng... jadi heran kok bisa sih dia pacaran dengan Ariel..”batin
Sheilla.
‘Oohh,, kalau gitu .. Bibi tolong potong dan hidangkan yah..” perintah tante natasya.
Om Surya bangun dari tempat dudukya “Aku berangkat dulu yah ma... “ katanya sambil mencium kening istrinya
“Papa gak mau kue Ariel..”tanya tante natasya..
“Lain waktu saja,,,” kata om Surya sambil berlalu pergi.
“aku juga pergi dulu ya mah..” Billy tiba-tiba bangkit, Ariel memandang kecewa
“Loh kamu gak mau rasain kue itu,,” tanya si mama
“Nanti
ajah ma... aku udah telat.. ada meeting dengan papa..” kata Billy
sambil ngeloyor pergi. “Gue pergi dulu,,” kata Billy pada ariel. Ariel
tidak bisa menutupi kekecewaannya. Indra mengejar Billy.
“loe kenapa sih Bil, begitu amat ama Ariel, dia kan Pacar Loe..” kata Indra, Billy menatap tajam indra
“trus
gue harus gimana??? Ini tuh udah jamnya kantor.. gue gak punya waktu
buat ngurusin kalian... siapa suruh kalian datangnya pag-pagi..” Billy
berkata sambil memanggil supirnya.
“tapi loe gak perlu segitunya,
si ariel itu susah payah bikin kue dan datang ketempat loe, loe hargai
kek sedikit..” Indra protes keras.
“Kenapa loe jadi peduli
banget ama urusan gue dan ariel..???” Billy menatap tajam Indra,
ditatap seperti itu indra salah tingkah.
“en...enggak.. gue kasian ajah ama Ariel..” indra gugup
“Klw
loe kasian.. baiknya loe antar pulang deh..” Billy pergi berjalan
menuju mobilnya tampa menunggu indra buat menjawab. “kalau bukan temen
udah gue bogem loe.” Batin Indra kesal karena Billy begitu cuek.
Michelle
sedang berada diapartemen Rangga dia sedang bersih-bersih dapur, tapi
pikiran Michelle seperti berada ditempat lain. Pagi setelah mengantar
Aries, Michelle mampir dulu ke Panti, ternyata ibu panti sedang bingung,
dan murung, panti akan digusur. Semua orang dipanti sedang gelisah
untuk mencari jalan keluar, tak terkecuali Michelle. Berita itu cukup
mengejutkannya dan selain itu yang menjadi beban pikirannya juga adalah
Rendy masih demam, panasnya naik turun dia kelihatan lemah, ibu panti
memang mengatakan itu hal biasa, tapi entah kenapa perasaan michelle
tidak enak.
Rangga melihat Michelle sedang melamun, dia
mengelap dapur hanya dibagian itu itu saja. “ Loe kenapa Cella..” Tanya
rangga membuyarkan lamunan Michele.
“eh mas.. Gak papa kok Mas.. ada apa perlu apa mas...” Tanya Michelle.
“enggak
Gue hanya mau minum, dan ngeliat loe termenung.. Kalau loe ada masalah
cerita ajah ama gue, mana tau gue bisa bantu..” Kata Rangga ramah.
Michelle hanya tersenyum tapi dia tidak menjawab. Terkadang Rangga suka
heran dengan pembantunya yang satu ini, bukan hanya dandanannya yang
kelewat aneh tapi juga sikapnnya dia terlihat penuh misteri, susah
sekali menggetahui dan membuat dia bicara tentang apa yang dia pikirkan.
“ini mas minumannya..” Michelle menyerahkan teko kaca kecil ke arah Rangga, rangga kaget dan tersadar dari lamunannya.
“Makasih..”
kata rangga pergi,, tapi dua langkah dia berjalan, Rangga tiba-tiba
berhenti. “Ooo iyaa.. Mulai besok gue bakalan masuk kantor,, jadi loe
bawa pulang ajah satu kunci apartemen gue,, jadi loe bisa datang kapan
aja... “ kata rangga.
“apa enggak sebaiknya saya datang pagi mas... “tanya michelle
“terserah
Loe.. tapi gue punya kebisaan sarapan Roti, kalau Cuma roti gue bisa
urus sendiri..’” kata Rangga dan berlalu pergi masuk ke ruang kerjanya.
Dan Michelle pun melanjutkan pekerjaannya
Malam sudah
hampir larut, Michelle baru saja pulang kerja di cafe, hari ini Cafe
rame jadi dia tidak bisa pulang cepat. Sambil berjalan menuju stasiun
kereta Michelle mampir disebuah swalayan, tadi ibu panti telpon Susu
randy sudah habis, karena nafsu makannya berkurang Rendy jadi sering
minum susu, Michelle membuka pintu masuk swalayan, dia berjalan menuju
Rak susu balita, setelah Michelle masuk terdegar suara pintu dibuka,
yang ternyata adalah Billy, Billy masuk dan menanyakan rak susu balita,
Pelayan swalayan menunjuk ke arah belakang. Dikantor tadi kak Marsya
meneleponnya minta dibelikan susu untuk paris katanya yang dirumah sudah
habis, sebenarnya billy enggan, tapi kalau dia menolak kak Marsya bisa
ngomel-ngomel.
Michelle mengedarkan pandangan dan mencari
susu yang dimaksud, ternyata tinggal satu, Saat Michelle hendak
mengambilnya tiba tiba ada tangan lain yang memegang kaleng susu itu
juga dan tarik menarik terjadi. Saat keduanya menoleh.
“Loe...”
kata mereka bersamaan, Michelle menarik kaleng susu itu “kenapa gue
harus ketemu Cowok sombong ini lagi,..” batin Michelle, Billy pun malah
menarik kaleng susu itu juga“Ahh... kenapa cewek aneh ini lagi..”Billy
mengeluh dalam hati.
“ini punya gue, gue duluan yang ngambil.. “ Kata Michelle masih memegang kaleng susu dengan erat.
“Gue duluan dong, tangan gue tadi yang duluan pegang...” Billy gak mau kalah dan juga masih memegang susu itu juga.
“Gak bisa.. gue duluan..” michelle tetap gak mau ngalah..
“punya
gue..” Billy membalas juga dengan sengit. Dan tarik menarik pun makin
keras, hingga suara keributan itu terdengar oleh pelayan swalayan,
untung pelanggan swalayan lagi sepi, kalau tidak pasti udah jadi
tontonan.
“Ada apa neh mas.. Mbak... “kata mas pelayan toko.
“Ini mas. Ini kan saya duluan yang datang dan ngambil susu ini,, masa dia mau ngerebutnya dari saya..” Kata michelle mengeluh
“tapi ini gue duluan yang megang..” Billy juga sengit,
“Mas.. ambil ajah yang lain..” kata si Mas kalem
“ini itu Cuma satu.. kalau ada yang lain ngapain gue berebut sama cewek aneh ini..” kata billy sambil mencibir michelle
“Loe pikir gue sudi berebut ama loe..” Michelle juga gak mau kalah
Pelayang
swalayan melihat merek susu yang mereka pegang, dia mencoba
melepaskannya tapi mereka sama-sama gak mau melepaskan, si mas itu pun
mengintip dari celah-celah tangan mereka.
“saya liat digudang dulu yah mas , mbak,,mungkin masih ada stock tapi lupa didisplay” katanya sopan dan meninggalkan mereka.
Billy dan michelle saling menatap dengan sengit, “kalau Cuma tinggal ini, loe harus kasih ini buat gue..” kata michelle
“kenapa harus..?? ..” kata Billy sengit.
“Karena
gue yang duluan, loe belakangan, lagian loe kan orang kaya kenapa gak
beli ditempat lain aja sih.. langsung dipabriknya mungkin..” jawab
michelle sengit, sebenarnya Michelle benar Billy harusnya bisa membeli
ditempat lain, tapi entah kenapa liat ini cewek Billy kesal, dan dia
jadi gak mau mengalah.
“Suka-suka gue dong, gue mau beli
dimana, ini gak ada urusan sama kaya ini tuh masalah waktu, loe tau
waktu adalah uang.. orang kayak loe mana ngerti... “ Billy merendahkan
Michelle. Karena kesal mendengar perkataan billy, Michelle malah menarik
kaleng susu dengan kuat, dan karena merasakan tarikan yang kuat Billy
gak mau kalah makin kuat juga menarik kaleng itu, setelah billy
menariknya dengan kuat, tiba tiba michelle melepaskannya dan billy pun
terjatuh menimpa rak snack ringgan dibelakangnya. Melihat billy Michelle
tertawa dan menjulurkan lidahnya. Dia pun pergi meninggalkan billy
begitu saja menuju si mas pelayan swalayan dan mengambil stock susu dari
tangannya kemudian menuju kasir.
Billy bangkit dengan
kesal “dasar cewek aneh.. untung cewek... klw cowok udah gue
pukul..”batin Billy manyun. Billy memungut kaleng susu yang jatuh
disampingnya dan kemudian berjalan menuju kasir, saat billy berjalan dia
menatap Michelle pergi keluar dari swalayan, tampa sadar ternyata
Michelle menjatuhkan sebuah dompet, dan billy pun memunggutnya. Dia
membuka dompet itu dan mengambil KTP didalamnya.
“Michelle Z..” Baca Billy dan ada Senyum tersungging dibibirnya.
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar