Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 35

Setalah makam malam, Semua anggota keluarga telah berkumpul di ruang keluarga, semua orang terlihat tegang, menungggu pengumuman apa yang akan disampaikan oleh sang kepala keluarga.

“ehhmm... “ om surya berdehem, meminta perhatian seluruh penghuni ruangan.

“ Minggu depan pertunangan  Billy dan Michelle akan diresmikan, kita akan mengundang banyak tamu, kolega, dan media untuk mengumumkan pertunangan mereka..” kata Om surya tegas.

“mama gak setuju... “ kata Tante natasya berdiri, reaksi tante natasya sudah bisa michelle perkirakan. “kenapa papa selalu mengambil keputusan sendiri soal anak-anak.. mama ini ibu Billy, apa pendapat mama tidak penting..??? “ teriak tante natasya sambil menangis dan berlalu pergi ke kamar.

 Michelle dan billy tidak terkejut dengan berita ini, tadi siang Om surya sudah memberitahukannya dan Billy

“Ada satu lagi yang ingin papa bilang dengan kalian..”. kata Om surya serius,  “ papa memeutuskan untuk keresmikan pertunangan kalian minggu depan..” billy dan michelle kaget, mereka saling tatap.

“tapi Pa...” kata Billy protes, Michelle hanya menggigit bibir bawahnya dia khawatir tapi tak tau harus berkata apa.

“tidak ada tapi-tapian Billly..  kamu ingat kan apa yang papa katakan tempo hari..” tanya om Surya

Beberapa hari yang lalu papanya pernah memanggilnya, dia mengutarakan niatnya untuk meresmikan pertunangan mereka dalam waktu dekat, Billy masih ingat dengan jelas, kata-kata papanya,

“kamu harus menurut kalau tidak papa akan mencoret kamu dari daftar ahli waris.. buat papa kamu menikah dengan Michelle itu harga yang tidak bisa ditawar lagi..” kata Om Surya tegas. Dan dia tau saat itu papanya sedang tidak mengertak.

“om.. apa tidak terlalu cepat... kita baru kenal..” kata Michelle mencoba mencegah

“om rasa kamu dan billy sudah saling kenal... “ kata Om surya tegas.

“tapi Om..” kata Michelle

“om berharap kamu bersedia memenuhi permohonan OM...”michelle tak berdaya.

“nanti malam, papa akan umumkan rencana papa pada seluruh amggota keluarga. Billy dan Michelle hanya terdiam tak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa menurut perintah Om surya.

Diruangan Billy tadi siang,  Billy dan Michelle sedang duduk termenung diruangan Billy. Mereka sedang bepikir keras.

“kita harus mencari Solusi dari permasalahan ini..” kata Michelle

“Solusi apa??” tanya Billy

“kita tak mungkin bisa menghindar.. tapi kita juga tidak mungkin melakukannya.. kita harus mencari jalan tengahnya,,” kata Michelle .. billy pun berpikir keras. “Ya... bagaimana cara gue menghadapi Ariel nanti??” batin Billy gusar.

Lalu michelle beranjak pergi, Billy heran melihatnya. “mau kemana Loe..??” tanya Billy

“gue mau pulang disini gue gak bisa berpikir..” kata Michelle cuek dan nyelonong pergi.

Billy diam menatap Michelle, banyak hal yang muncul dalam pikirannya. Jika papa ingin meresmikan pertunangan meraka dengan mengundang kolega, dan Pers.  Pertunangan ini berarti tidak main-main, hati kecilnya seperti baik-baik saja dengan pertunangan ini tapi ada keraguan yang menyelimuti hatinya.

Michelle diam didalam taksi, dia menatap keluar jendela, taksi ini berjalan menuju Panti, michelle tak jadi pulang tapi tiba-tiba dia rindu Panti. Sesampainya di panti michelle bukannya masuk malah berdiri diluar, menatap panti yang sudah seperti rumah ke duanya dengan wajah sendu, dia melihat anak-anak panti asik bermain. Michelle pun urung masuk dan lebih memilih duduk di bangku halaman panti. Sekarang panti sudah mempunyai donatur tetap jadi iBu Panti tak perlu memikirkan soal biaya pendidikan adik-adik di panti, dan semua itu berasal dari big bos, Pak Presdir. Dan semua dana itu ada karena kesepakatan yang dia lakukan, bagaimana kalau dia melanggar kesepakatan itu?? apa yang terjadi dengan panti???

“Heii... ngapain loe disini..???” kata Shilla menepuk pundaknya, Michelle kaget dan lamunannya pun buyar,

“Gue kangen panti,,, kalau dari sini seluruh panti jadi keliatan...” kata Michelle,, “Loe kenapa kesini??” tanya Michelle ke Shilla

“tadi gue liat loe naik taksi,, Gue panggil-panggil loe gak dengar...jadi gue ikutin taksinya...: kata Shilla duduk disamping Michelle.. “Loe kenapa?? Kayaknya ada yang loe pikirin..???” tanya Shilla, Michelle malah menarik napas panjang

“ Om surya bilang dia mau meresmikan pertunangan Gue dan Billy Minggu depan???” kata Michelle gusar.

“meresmikan???” tanya Shilla

“iyaa.. meresmikan dan mengumumkan tepatnya.. akan ada kolega, rekan bisnis dan wartawan...” kata Michelle terlihat cemas.

“apaa??? Wartawan???” Shilla kaget, Michelle mengangguk.. “trus loe  gimana??” Shilla jadi ikutan panik

“ buat gue pertunangan ini hanya sebuah kesepatan dengan batas waktu, kalau Om surya memanggil wartawan dan koleganya gimana nanti saat waktunya gue harus pergi???” tanya michelle, Shilla jadi binggung ditanya seperti itu.

“loe gak mungkin bisa pergi ... loe balakan terikat sepenuhnya..” kata Shilla

“iyaa,.. bagaimana gue mengikat diri dengan orang yang tidak mencintai gue dan gue gak cinta... ini masalah kehidupan yang bakal gue jalanin seumur hidup..” michelle mengeluh, pikirannya kusut tak karuan..

“dan gue juga gak mau keluarga billy tertimpa masalah, jika terjadi apa-apa dengan pertunangan ini perusahaan Om surya bisa terkena dampaknya, om surya begitu baik, oma, kak Marysa , paris, rasanya jika memikirkan mereka gue gak mungkin bisa lepas dari pertunangan itu kalau nanti benar-benar diumumkan..” michelle pusing.

“iyaa.. loe harus cari jalan keluarnya..” kata Shilla ikutan merasakan kekalutan Sahabatnya. Michelle hanya tertunduk lemas, dia menarik napasnya dan memandang langit.

Dan sekarang Michelle duduk di ruang Keluarga bersama billy dan yang lain, menatap kepergian om Surya yang menyusul istrinya yang sedang marah. Sheilla  acuh dengan keadaan, dia bangun dan pergi, Oma bangun dan berjalan ke kamarnya tapi sebelumya dia sempat mengelus kepala Michelle. Kak Marsya dan mas Vino juga pergi menuju kemarnya seperti juga oma sebelumnya kak Marsya menepuk-nepuk harus pundak michelle, mas vino juga melakukan hal yang sama kepada billy.

Sekarang tinggal billy dan Michelle diruangan keluarga, mereka hanya duduk termenung. Menunggu keputusan Akhir dari Om surya.

“ Gue mau bicara sama Loe..” kata Michelle bangun dari duduknya, billy menatapnya dan Michelle berjalan pergi, billy bangun dan mengikutinya dari belakang. Di taman michelle menghentikan langkahnya.

“loe mau bicara apa?? “ tanya billy.

“loe udah mikirin Solusinya..??” tanya Michelle, Billy mengeleng. “peresmian pertunangan ini tidak boleh terjadi..” kata Michelle tegas. Billy kaget dan mengernyitkan dahi memandang Michelle

“kenapa enggak boleh..??” pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibirnya. Michelle heran dengan pertanyaan itu.

“loe mau kita tunangan dan diumumkan didepan publik???” tanya Michelle heran

“ kita tak bisa menghindar bukan??? Kalau papa sudah memutuskan kita tak mungkin bisa lari..” kata billy datar.

“tapi ini gak boleh terjadi billy, jika diumumkan di publik jika nanti saatnya pertunangan ini berakhir maka perusahaan loe bisa kena dampaknya..” kata Michelle gusar

“ kenapa harus berakhir??? jadi Loe memang sudah menyiapkan watktu untuk loe pergi dari rumah gue..??” tanya billy  menatap michelle tajam.

“gue kan udah bilang sebelumnya.. gue Cuma butuh waktu 6 bulan untuk tinggal dirumah loe..” kata Michelle mengingatkan billy, iyaa, Michelle benar, dulu michelle pernah mengatakannya dengan billy. Pikir billy

“kenapa?? Apa karena Rangga??” tanya Billy, lagi-lagi billy menanyakan pertanyaan aneh, Michelle kesal

“kenapa loe selalu bawa-bawa mas rangga???.. bukannya loe juga udah punya Ariel??? “ tanya Michelle kesal. Ini masalah mereka kenapa rangga selalu ada dalam pembicaraan Billy dan michelle akhir-akhir ini.. Michelle binggung, dan Billy hanya diam saat michelle menyebut Ariel. Dia bingung apa yang harus dia katakan pada Ariel, bagaimana kalau dia histeris, kepalanya tiba-tiba pusing. Menolak berarti  tidak diakui anak, tapi kalau menerima?? Bagaimana dengan Ariel, bisa-bisa dia hiteris, bunuh diri dan lebih parah mungkin malah dia bisa menyakiti orang lain, dan sasaran utama adalah Michelle.  Billy cemas, michelle melihat kecemasan dimata billy.

“Makanya pertunangan ini tak boleh diumumkan ke Publik.. kita harus cari cara” kata michelle lirih, billy Cuma mengangguk.

“bagaimana kalau kita bicarakan lagi dengan Om surya..??” kata michelle

“Papa tidak akan merubah keputusannya..” kata Billy lemah

“kita bisa menjadikan Tante Natasya sebagai alasan.. kita hanya perlu berpura-pura jadi tunangan selama 5 bulan.” kata Michelle, Billy menatap michelle binggung.

Didepan ruang kerja Om surya, billy dan Michelle berdiri, mereka saling tatap, ada keraguan, tapi michelle mengangguk mantap, billy pun mengetuk pintu ruang kerja Om surya.

“tokk.. took.. tookk..” ... “masuk..” terdengar suara om surya dari dalam. Billy menekan handle pintu berlahan, pintu terbuka, mereka masuk. Om surya menatap mereka.

“ada apa??” tanya om surya..

“ada yang ingin kami sampaikan Om...” kata Michelle mantap.. om surya menatap mereka silih berganti.

“kalau soal membatalkan pertunangan kalian... itu pembicaraan yang sia-sia.. kalian boleh keluar” kata om surya tegas.

“ Bukan pembatalan Om.. hanya saran,, agar tidak ada yang tersakiti karena soal pertunangan ini..” kata Michelle, Om surya menatap Michelle lekat.

“ Saya tau om.. tante Natasya tidak ingin saya jadi menantunya, kalau dipaksakan maka hubungan kami tidak akan pernah akan membaik Om.. “kata Michelle.

“tapi Om mau kalian bertunangan..” kata Om surya mantap menatap michelle.

“Karena itu om.. bagaimana kalau pertunangan ini hanya di lingkungan keluarga saja dulu... nanti sampai hubungan saya dan tante natasya membaik, sampai saya dan billy sudah mantap baru kita umumkan pertunangan ini ke publik..” kata Michelle, om surya mengernyitkan dahi.

“iyaa Pa, sampai mama setuju dan perasaan kami siap, kita baru akan mengumumkannya, sekarang sebenarnya ini terlalu cepat buat kami pa.. aku dan michelle baru saling mengenal, kami belum saling memahami satu sama lain...” kata Billy

“tapi sampai kapan??” tanya Om Surya menatap mereka “ papa perlu target waktu dari kalian..” tambah om surya lagi

“lima bulan... kasih kami waktu 5 bulan Pa..” kata Billy

“baik.. papa kasih kalian waktu lima bulan.. kalau 5 bulan keadaan kalian masih sama.. papa akan langsung menikahkan kalian.. “ kata Om surya tegas.. Billy dan Michelle saling pandang, billy mengangguk, Michelle diam.

“ya sudah,, kalian boleh keluar.. tapi pertunangan kalian di percepat, karena hanya dilingkungan keluarga acara tuangan kalian kita lakukan lusa...” kata Om Surya mantap. Billy dan Michelle mengangguk, tak ada jalan lain kecuali setuju.

Billy dan Michelle bangun dan akan berjalan keluar, tiba-tiba Om surya memanggil billy

“biily.. kamu disini dulu ada yang ingin papa bicarakan..” Billy berhenti dan Michelle mengangguk pamit dan keluar dari ruangan.

“kamu ingat kan dengan perkataan papa kemarin..??” tanya om surya, billy mengangguk

“kalau dalam lima bulan kamu membatalkan pertunangan papa akan mencoret kamu dari daftar ahli waris... “ kata om Surya menekankan lagi kata-katanya. Billy hanya diam, dia mengangguk. Walaupun dia heran kenapa pertunangannya begitu penting untuk papa, bahkan lebih penting dari keberadaannya sebagai anak?? Tapi billy benar-pusing malam ini, dia malas berpikir dan lebih memilih diam.

“billy keluar dulu pa..” katanya pergi meninggalkan ruang kerja. Billy berjalan naik ke atas menuju kamarnya, dilihatnya michelle juga akan naik menuju kamarnya, mereka berjalan dalam diam. Sebelum masuk kamar Michelle berhenti dan berbalik,

“gue harap kita bisa bekerja sama selama 5 bulan ini.. dan gue harap loe bisa bersabar” kata Michelle, billy hanya menatapnya dalam diam. Dan mereka pun masuk kekamar masing-masing.

Dikamar billy menatap langit-langit kamar, 5 bulan ??? setelah lima bulan apa yang akan terjadi dengan dia dan Michelle??? Kenapa Michelle bersikap seolah-olah 5 bulan kemudian dia akan pergi..?? dia mau pergi kemana??? Banyak pertanyaan muncul dikepala billy, billy binggung, perasaannya campur aduk.  HP nya berdering, dia lihat nama yang tertera di Hpnya.. Ariel.. Billy tambah pusing, dia men-sillent-kan dan melempar Hpnya ke ranjang. Dia menutup matanya dengan lengannya. Billy berusaha tidur.

Michelle duduk temenung diatas ranjang, 5 bulan.. yah 5 bulan lagi waktunya dia akan pergi dari rumah ini, apapun yang terjadi dia harus sabar dan kuat. Walaupun rasanya pasti akan berat, karena dia juga sudah terbiasa dan terlanjur sayang dengan pengguni rumah ini.

Sementara itu dirumahnya Ariel masih sibuk menelepon Billy, berkali-kali sudah dia menelepon billy, tapi tak diangkat, Ariel sudah begitu marah, sejak acara pembukaan Billy sekalipun belum pernah meneleponnya, jangan kan minta maaf untuk menanyakan kabar pun tidak. Kemarahan Ariel memuncak, dia membanting HP nya ke lantai, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“billy benar-benar keterlaluan.. “ kata Ariel berterak kesal.

Pagi sudah datang, michelle bangun dari tidurnya. Dia bersiap dan bergegas turun kebawah. Semua orang telah berkumpul dimeja makan, hari ini michelle kesiangan. Dia bergegas duduk disebelah billy. Billy menatapnya sekilas. Sarapan pun dimulai, seperti biasa mereka sarapan dengan Khitmat. Setelah sarapan selesai, om surya angkat suara.

“Besok acara pertunangan Billy dan Michelle diselanggarakan, karena ini hanya untuk keluarga saja jadi kita laksanakan dirumah... papa harap semuanya bersiap menyambut acaranya besok..” kata Om surya,

“gak jadi diumumin Pa?? “ tanya Marsya

“belum waktunya.. nanti setelah waktunya dan semuanya siap.. maka pertunangannya akan diumumkan..” kata Om surya menatap Billy dan Michelle. Mereka hanya tertunduk ditatap oleh Om Surya.

Michelle melirik Tante Natasya yang hanya diam, mungkin om surya sudah membujuk tante natasya semalam, makanya tante natasya tak bereaksi lagi. “Ini lebih baik dari pada diumumkan.. toh 5 bulan kedepan tak ada yang tau apa yang terjadi.. mudah-mudahan mereka putus..” kata hati tante natasya.

Semua orang dimeja makan membubarkan diri, masing-masing melanjutkan kegiatannya, Michelle berjalan menghampiri om surya.

“om..boleh saya ijin ke Panti???” kata Michelle.

“boleh.. kamu mulai masuk kerja setelah kalian bertunangan saja..” kata Om surya menatap billy yang melintas dengan jas dan tas ditangannya, dia hendak berangkat ke kantor.

“billy.. kamu antar michelle.. “ perintah Om surya pada billy, billy berhenti dan menatap michelle.

“gue tunggu di mobil..” katanya singkat dan michelle pun ke atas mengambil tas, billy berjalan keluar menuju mobil.

Didalam mobil billy menunggu michelle, “ngapain sih si Michelle??? Kenapa lama banget???” billy mengklekson kencang, Michelle berlari,

“gak sabaran amat sih..” katanya

“pokoknya gue tunggu loe di panti yah..” kata Michelle berbicara ditelpon, dia sedang menelepon Shilla.

“iyaaa,, gue segera mandi dan meluncur kesana..” kata Shilla diseberang telpon, Michelle masuk kedalam mobil Billy

“See you.. bye..” Michelle menutup telponya sambil menutup pintu mobil. Billy melihatnya tajam. Michelle menoleh kearah Billy

“kenapa?? Loe mau nanya siapa yang nelpon???” kata Michelle menatap Billy sebel.

“Loe mau ketemuin Rangga???” tanya billy

“kenapa loe selalu nyebut-nyebut nama rangga?? Kalau loe nanya-nanya begini terus.. gue bakalan ngira kalau loe itu cemburu,,” kata Michelle kesal, billy akhir-akhir ini selalu kepo dan nyebut-nyebut nama mas rangga terus.

“GR loe.. siapa yang Cemburu..” kata Billy menginjak Gas dan mengendarain mobilnya.

“lagian.. hidup gue itu bukan hanya sepuratan loe, keluarga loe, rangga.. banyak hal dan banyak orang yang ada diseputaran hidup gue.. jd kalau gue nelpon dan ketemu seseorang yang bukan loe dan keluarga loe itu juga bukan berarti Rangga..” kata Michelle menjelaskan ntah kenapa dia harus menjelaskan ini sama billy. Tapi dia pusing selalu di kepoin dan dikait-kaitkan dengan rangga. Tampa sadar Billy tersenyum mendengar penjelasan Michelle, “berarti bukan Rangga yang akan dia temui..” katanya dalam hati.

“loe mau kemana??” tanya billy

“turunin gue di di stasiun kereta aajh..” kata Michelle singkat

“Papa bilang gue harus ngantar loe..” kata billy

“gue perginya jauh ...nanti loe telat kekantor... lagian sejak kapan loe jadi nurut disuruh jadi sopir gue??” tanya Michelle heran, billy hanya cemberut dan menurunkan Michelle di stasiun, Michelle menutup pintu mobil tampa permisi dia berlari pergi mengejar kereta yang akan datang 5 menit lagi. Billy menatapnya sampai hilang dikejauhan. “kalau enggak karena gue ada janji dengan klien gue pasti maksa buat ngantarin dia.. Gue mau tau, selain rumah gue dia bisa kemana lagi???”  kata billy dalam hati. Dia pun melajukan lagi mobilnya menuju kantor. Dalam perjalanan tiba-tiba Hpnya berdering

“pak.. Mbak Ariel dari tadi nungguin bapak..” kata Mita berbisik.

“apa??” Billy kaget.

“nanti saya janji dengan klien jam berapa dan dimana??? “ Tanya billy

“30 menit lagi pak, di hotel bintang..” kata Mita

“ya udah saya langsung ke hotel Bintang.. nanti kamu suruh OB buat ngantari berkasnya ke sana,, ingat jangan kasih tau Ariel saya ada dihotel Bintang.. bilang ajah saya ketemu Klien di luar..” kata Billy. Kejam memang. Tapi dia sedang tak ingin berdebat. Dia tak tau Ariel sudah tau apa belum dari Sheilla. Tapi sekarang dia benar-benar sedang malas meladeni Ariel.

Mita menutup telponya.  “gimana.. kapan datang  Billynya..”  tanya Ariel ketus.

“pak billy langsung ketemu Klien Mbak... jadi gak kekantor..’ kata Mita

“dimana ketemunya..” tanya Areil

“oohh saya enggak tau Mbak..” kata Mita bohong

“loe ini sekretaris macam apa sih??? Masak loe gak tau bos loe ketemu Klien dimana??” kata Ariel marah “Nanti gue aduin sama billy, biar loe dipecat..” omel Ariel dan mengambil tasnya dan pergi. Mita menarik napas lega

“haaahh.. aduin ajah.. orang gue disuruh pak Billy kok bohong..” kata Mita.” Pantesan ajah pak billy males ketemuin die...orang itu cewek nyeremin kayak nenek sihir gitu,,, ihh,,” kata Mita bergidik.

Di panti Shilla sudah sampai, michelle tengah mengendong sifa mereka duduk-duduk di teras  panti.

“jadi besok loe tunangan??” tanya Shilla, michelle mengangguk sambil memeluk Sifa. Ibu panti muncul sambil membawakan botol susu sifa. Dia mengambil Sifa dari gendongan Michelle dan menyerahkannya pada staf panti

“biar dia tidur dulu.. ini waktunya dia tidur..” kata ibu panti, michelle pun mencium pipi sifa.

“Kamu yakin dengan keputusan kamu..??” tanya ibu panti. Michelle mengangguk pasrah

“ini jalan yang terbaik,.. aku sudah bilang dengan buk Meila, ibu mungkin tak bisa hadir..” masih tergiang diingatannya saat dia ditelpon buk Meilla semalam.

“ibu tak bisa hadir,, tapi ibu akan selalu berdoa untuk kebaikan mu.. semoga kamu bahagia..” kata – kata buk Meilla semalam begitu melekat dihatinya, sedih.

“ aku berharap Shilla dan ibu bisa hadir..” kata Michelle menatap Shilla sahabatnya dan ibu panti.

“ibu pasti datang..  ini hari bahagia kamu, mana mungkin ibu tidak hadir “ kata bu panti mengelus kepalanya. Ibu panti pergi meninggalkan mereka berdua karena tadi staf panti memanggilnya ada tamu katanya.

“loe bener-bener yakin???” tanya Shilla

“” sudah terlambat untuk mundur Shill... “ kata Michelle lirih “mau gak mau gue harus melalui ini..” katanya menghela napas menatap Shilla.

“seperti ibu panti bilang... semoga ini jadi hari yang bahagia buat hidup Loe..” kata Shilla juga ikut menghela napas.

Hari berlalu dengan cepat sudah sore, michelle telah sampai dirumah billy lagi, dia duduk termenung di kamarnya. “tokk.tokk..” suara pintu diketuk  “masuk..” kata michelle

Kak Marsya membuka pintu kamarnya dan tersenyum.

“Kak marsya..” kata Michelle tersenyum.. “ada apa kak??” tanya michelle bangun dari duduknya.

“Kamu besok ikut aku yah??” kata kak marsya

“kemana kak??” tanya Michelle

“ada deh.. pokoknya batalkan semua janji besok, dan kamu harus ikut aku..” kata marsya mengedipkan mata dan keluar dari kamar michelle, michelle hanya mengerutkan kening heran.

Ariel pulang, dia baru sampai dirumah, lelah rasanya setelah seharian, pergi mencari billy, bolak – balik ke kantornya tapi hasilnya tidak ketemu.

“kamu udah pulang Ariel??’ kata sang mama

“iyaaa..” kata Ariel datar.

“kamu sebenarnya pacaran gak sih sama Billy?’ tanya sang mama

“kenapa mama tanya begitu??” tanyanya ketus

“itu mama Billy baru menelepon .. katanya besok ada acara dirumahnya.. acara pertunangan Billy..” kata mama Ariel, Ariel kaget, dia diam mematung. “apa Billy dan michelle mau tunangan??” katanya lirih

“jadi dari tadi loe Cuma menghindari gue karena akan ada acara pertunangan ini..??’ kata Ariel berbicara sendiri, tampa permisi lagi dia mengambil tasnya kembali dan berlari pergi dengan membanting pintu rumah, mamaya berteriak memanggil dia tapi tak dia hiraukan,  dia berlari menyetop taksi. Tujuannya Cuma satu mencari billy tak peduli dimana pun dia pasti akan menemukannya. Kalau tidak ketemu juga,  dia akan mencari michelle.

BERSAMBUNG.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar