Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 16

Michelle sedang melayani Pelanggan Cafe, hari ini cafe rame karena ini hari weekand. Michelle sibuk mondar mandir, melayani tamu yang baru datang dan juga mengantar makanan. Yang sebagian bahkan sudah dia kenal seperti Gank di sudut teras cafe itu. Michelle mengantarkan jus jeruk, dan Kopi ke meja itu “Ini Mas,... Pesanannya..” Kata nya tersenyum.

“Eh Cell, Loe liat deh, kalau misalya mobil gue digantiin lampunya jadi gini bagus gak...???” kata Rizky... sambil menunjukkan gambar yang ada di ipadnya. mereka semua adalah teman-teman Michelle di SMU dan mereka juga langganan Xafe ini. Dan Rizky ini memang teman SMAnya yang Hobby otomotif..

“Lampu mobil loe pecah???” tanya michelle

“enggak..” jawab Rizky,

“trus buat apa loe ganti???... perasaan gue baru sebulan yang lalu loe ganti..??” kata Michelle penuh selidik.

“kan biar bagus dan gaya..” kata dia

“udah bagus dan udah gaya..” kata Michelle,

“Ahh... Loe gak tau sih, ini gaya terbaru..” kata Rizky lagi sambil senyum-senyum memandangi gambar itu .

loe lagi lebih banyak uang yah..??” tanya Michelle

“Iyaa dunk..” Rizky memang kadang2 suka songong..

“loe sekarang bawa Atm kan???” tanya Michelle. Rizky heran dengan pertanyaan Michelle, Rizky hanya memanggung Heran

“ya udah ..” setalah berkata seperti itu Michelle berlalu pergi, Rizky bengong dan yang lain juga.

Michelle masih sibuk dengan tugas nya kemudian pintu cafe terbuka, muncullah 3 orang cewek cantik, dan saat Michelle menghampiri ini menanyakan Pesanan

“mau pesan a....” omongannya terputus, ternyata mereka adalan Ariel, Tamara dan Ludya.  Ariel melihat Michelle

“Loee... “ kata Ariel ,diikuti Tamara dan Ludya. Mereka sama terkejutnya dengan Michelle “jadi loe kerja disini... Hmmm iya sih, orang miskin itu gak jauh-jauh dari jadi pelayan yah..” kata Ariel mengejek, tamara dan ludya pun ikut tersenyum sinis.

“Mau pesan apa Mbak...” Michelle gak mau menanggapi karena sekarang dia lagi bekerja.

Sebenarnya mereka tersinggung tidak dipedulikan michelle tapi ini terlalu ramai kalau mau cari masalah, gimana kalau kejadian di Mall terjadi lagi. Bukan ini cewek yang malu malah mereka sendiri yang malu, masih terbayang pandangan orang yang berbisik-bisik ke arah mereka malah sebagian mengatakan Mereka Manekin. Nyali mereka Ciut.

“ Berger dan es jeruk 3..” kata tamara.

“Bentar.. Bergernya dua ajah, gue pesan Risotto ajah... “ kata Ariel “Gue lagi diet... “ kata Ariel.  Ariel menatap Michelle, Michelle hanya melihat sekilas, dan melanjutkan menulis dalam hatinya “ini anak mau diet kok pesan Risotto sih???..., aneh.”

“ditunggu yah Mbak..” kata Michelle kemudian pergi.

“Eh... Riel.. Loe kok sabar banget sih ama Billy..???” kata Tamara memulai pembicaraan.

“Iyaa.. si Billy sih ganteng memang, tajir lagi.. tapi apa loe tahan tiap hari  dicuekin gitu.. pacaran tapi kayak bukan pacar..” kata ludya menimpali

“Loe tadi kan bilang, Billy itu ganteng dan tajir..buat gue itu udah cukup, masalah dicuekin sih urusan ke dua... karena yang penting itu, hidup gue bakalan makmur..” kata Ariel tersenyum penuh arti. Tamata dan Ludya hanya saling memandang.

“Lagian ini loe liat foto gue dengan Billy... ini tuh bukti kalau billy itu cinta ama gue, Cuma dia malu ajah...” kata Ariel memperlihatkan foto di Ipadnya dengan Billy tengah berdiri dan ariel mengandeng lengan billy.  Ariel tersenyum manis Tapi billy malah tampa ekspresi.

Michelle mengantarkan Pesanannya pada mereka dan tampa sengaja melihat foto itu, dan mengernyitkan kening “ini kan cowok sombong itu..” katanya dalam hati.

“eh.. Loe ngapain liat-liat foto pacar gue..” kata Ariel galak. Michelle hanya diam dan tidak menjawab, dia meletakkan makanan mereka di meja. “Pacarnya toh.. pantesan.. cocok ... sama-sama sombong, Orang-orang akan selalu cendrung berkumpul dan berteman dengan orang-orang yang memiliki sifat yang sama..sepertinya bener tuh kata-kata itu” batin Michelle

“loe tuh Gak pantes tau liat-liat foto pacar gue, liat ajah gak pantas apalagi bersanding.. gak Level banget,,,” Ariel menghina Michelle dan menertawakannya. Michelle diam saja dan melanjutkan pekerjaannya meletakkan makanan pesanan mereka diatas meja.

“Gue kan pesan Risotto...?? mana makanan gue, kenapa loe kasih nasi goreng gini pake bunga n rumput apa neh??” kata Ariel tiba-tiba marah dengan Michelle.

“Yah.. Risotto itu yah ini Mbak..” kata Michelle bengong, “ini anak memang tau beneran, apa ngerjain gue..??” pikir  Michelle heran

“Loe sengaja kan, kasih gue nasi, biar diet gue gagal..” Ariel malah bertambah marah. “Nah loh.. Urusannya apa dengan gue mau gagalin ini cewek diet..” Michelle melongo. Tamara ama Ludya binggung, mereka sama2 gak tau Risotto.

“Ada apa ini Mbak..” kata sang manajer datang menghampiri.

“ini pegawai bapak enggak becus... saya pesan Risotto malah dikasih nasi goreng..” Kata Ariel pada sang manajer, sang manajer dan Michelle saling pandang pandangan.

“Memangnya Mbak mau pesan apa  sebenarnya??? “ tanya sang manager...

“Yah Risotto, Salad itali..  “kata Ariel ngotot, Michelle ama sang manajer bengong sesaat, dan saat sang manajer mau menjelaskan.

“ooohh.. mungkin saya salah denger Mbak... saya ganti deh..” manajer malah begong,

“iyaa .. loe memang Tolol... Pecat ajah deh pegawai bapak yang gak becus itu.. “ Ariel malah berteriak marah, sang manajer manghela napas dan mengangkat Risotto Ariel dari meja dan membawanya kebelakang. Si Michelle ini ngapain sih dibelain tamu yang sombong gitu. Suka heran ama tu anak, jalan pikiranya tuh aneh , susah ditebak. Setelah sang manajer pergi mereka melanjutkan pembicaraan mereka.

“BTW Tamara... mobil BMW loe kemana??” Tanya Areil ke tamara, Tamara tiba tiba cemberut.

“Perusahan papa gue sedang kesusah, tiba-tiba ada investasi yang ditarik... “ Katanya Sedih, tapi bukan malah ikut prihatin Ariel dan Ludya malah berkata “trus loe gak bisa ikut-ikutan kita-kita shoping lagi dunk..” kata mereka histeris. Tapi saat mereka berhisteris Ria tiba-tiba seorang cowok kece menarik kursi kososng dan duduk di samping Ariel. Dia Rizky

“Mbak liat deh gambar ini..” dia menunjukkan Gambar di Ipadnya, gambar dari sebuah internet. “Ini Mbak yang namanya Risotto, itu nasi goreng pake daun yang mbak bilang tadi, nah kalau sayur di bungkus tepung itu namanya risoles.. jadi tadi kayaknya Mbak binggung deh antara mana yang Risotto dengan Risoles...” kata Rizky tersenyum sinis pada Ariel, dan dia pun berlalu pergi menuju kasir dan teman-teman Rizky malah yang tadinya berusaha menahan tawa sekarang sudah tertawa ngakat. Ariel, Tamara dan Ludya terlihat begitu malu mereka diam tanpa bisa berkata apa2..

Rizky sedang berdiri dikasir dan meminta tangihannya “Haahhh... kok tangihan saya banyak banget Mbak..???” Rizky kaget saat menerima tagihan dari kasir.

“memang segitu Mas.. “ kata kasir kalem

“25 bungkus nasi goreng, dan Es jeruk..”bacanya heran, dan memandangi teman-temannya “siapa yang makan nasi goreng ampe 25 bungkus..??’ tanya Rizky, mereka malah  kompak mengeleng kepala. Dan Akhirnya Rizky teringat Sesuatu,

“MiiiiCheeeeeelllllleeee...” tariaknya. . Rizky melihat Michelle sedang tersenyum di luar cafe dengan 5 orang anak kecil plus masing-masing memegang 5 bungkusan. “Ini pasti ulah Loee..” kata Rizky menghampiri Michelle. Michelle hanya tersenyum.

“loe kan tadi bilang duit loe banyak , berlebih lagi.. jadi dari pada loe beli barang yang enggak manfaat mending loe beliin adik-adik pengamen ini nasi goreng kan...” kata Michelle tampa rasa bersalah “Adik-adik.. ayoo bilang ama kakaknya... “ Michelle tersenyum pada  5 anak-anak itu

“Makasih yah kak... “ Koor mereka mengucapkan terima kasih, dan Rizky pun gak sanggup menolaknya dan akhirnya tersenyum pada mereka, dan setelah menyalami Rizky anak-anak itu pun berlalu pergi.

Tinggal Rizky melihat tajam pada Michelle, yang dilihat malah gak nyadar atau tepatnya pura-pura gak nyadar. “Loee gak berubah dari SMA dulu.. suka banget porotin Gue..”

 “ Gue mana pernah bisa menang Lawan Loe dan Shilla sih..” kata Rizky lagi sambil menghela napas Michelle hanya tersenyum dan Sang sahabat lamanya itu pun berlalu pergi.

Billy dan Eza sedang berada di Cafe Bean yang akan mereka buka, mereka sedang melihat pengerjaanya. Sambil menunggu Rangga mereka mengecek ini dan itu. Pengerjaan interior untuk Cafe bean sudah 70 %, tinggal Finishing bagian yang kecil-kecil doang. Mereka memandangi Interior lantai bawah itu,

“Selera Rangga bagus ...” Kata Eza..
“iyaa... cukup Cerdas..” kata Billy sambil mengitari pandangannya ke seluruh sudut ruangan ,,, “Tapi Si Sheilla kok beli minuman lama banget..” kata Billy mulai kehausa.

“iya yah.. Tadi gue minta temenin katanya gak usah..” Kata Eza sambil melihat keluar,

“lagian dy udah besar juga kali Za... gak perlu ditemanin segala, loe itu suka banget manjain dia deh..” Kata Billy, Eza hanya diam.

“oyaa.. Soal proyek pembangunan Pabrik itu gimana???..” tanya Billy lagi,

“Tunggu Tim marger terbentuk...  lagi pula penduduk belum direlokasi..” kata Eza billy hanya manggut- manggut.

“Gue dengar pas rapat kemaren Loe gak setuju yah sama perjanjian-perjanjiannya..??”  Eza memandang Billy serius.

“iyaa.. terlalu menguntungkan pihak sana, dan biaya yang kita keluarkan jadi 2 kali lipat lebih besar, makanya gue gak setuju..” kata billy.. “Tapi Bokap gue bilang ini udah kesepakatan berasama....” Mata Billy menerawang teringat percakapan dirumah waktu itu.. “Makanya gue gak dilibatkan lagi ” timpalnya sambil menghela napas. Eza hanya diam memandang Billy. Billy memandangi jalan, terkadang dia merasa kalau Ayahnya tidak menaruh kepercayaan padanya.

Sheilla sedang memilih Snack dan minuman di Swalayan, dia mengambil banyak Snack dan Minuman hingga terlihat kewalahan memegangnya. “Aduuhh.. Gue lupa ambil keranjang neh..” Batinnya, tampa Sheilla sadari didepannya berdiri Rangga yang sedang melihat dengan seksama Aksosoris yang bisa diletakkan di Cafee Bean nanti. Shiella terus berjalan tanpa melihat kedepan dan Akhirnya
“Bruuukkk..” Sheilla jatuh Semua makanan dan minuman nya berhamburan, Rangga masih tetap berdiri tegak da#n Menoleh serta mengulurkan tangannya untuk menolang Sheilla.

“Kenapa sih Loe berdiri ditangah jalah..” omel Sheilla

“Gue gak berdiri ditengah jalan..Loe bisa liat sendiri sekarang gue berdiri dimana.. !!!” dia berkata dan saat menyadari siapa yang jatuh itu, Rangga memandang Sheilla dingin.  Tangan yang tadinya dia Ulur ditarik kembali, Shiella pun kesal jadinya karena dia sudah terlanjur mengulurkan tangan dan Rangga malah menarik kembali.

“Rese banget sih Loe, kalau mau nolong yah nolong ajah, Plin plan banget sih loe...” Sheilla ngedumel sambil memungut barang-barang yang sudah berserakan dilantai. Rangga hanya diam melihat Sheilla “kasian juga sih” pikirnya  dan rangga pun ikut memungutnya.

“tunggu.. Loe kan cowok yang kemaren..” Sheilla kaget, Rangga masih memunguti barang- barang itu

“Loe sengaja yah..??? Loe mau belas dendam gara-gara kemarin” tuduh Sheilla kepada Rangga. Memdengar omongan Sheilla, Rangga pun berdiri dan

“loe Cuma cukup bilang Maaf dan makasih ...”  kata Rangga sambil memberikan barang-barang itu ketangan Sheilla dan dia pun berlalu pergi tampa menunggu Sheilla menjawabnya. Diperlakukan seperti itu Sheilla malah jadi tambah Kesal. Dia kehilangan selera untuk memilih barang yang lain lalu dia pun segera membawa barang-barang itu ke kasir dan membayarnya.

Hari telah menjelang Malam, Michelle sedang berada dirumah kontrakannya dia sedang mengambil baju gantinya dan Rendy. Tiba-tiba saat dia akan mengambil buku tabungan dikotak dia menemukan sebuah kartu nama, dia melihatnya dan berpikir “Apa Gue harus datang ke sini untuk memohon pertolongan??” batinya berkata..” Tidak Michelle... Tidak... ini adalah tempat terakhir yang terpaksa harus loe datangi... sebelummya loe harus cari jalan lain terlebih dahulu..” Michelle berkata pada dirinya sendiri.

BERSAMBUNG...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar