Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 21

Diruangan sebelah terjadi keributan dan pertengkaran, semuanya protes

“Pa.. gak begini juga dong.... masa iya Billy di tunangkan dengan perempuan kampung begitu..mau taruh dimana muka kita???” kata Mama billy Protes.

“bener Om.. masih bagusan Ariel kemana-mana tuh..” Sheilla ikut memanas-manasi

“okee.. aku tidak akan mempermasalahkan soal dia tinggal disini, tapi soal pertuangan ku, apa papa tidak terburu buru... bagaimana aku bisa bertunangan dengan perempuan seperti itu..” kata Billy frustasi

“Keputusan Papa sudah bulat,  tidak ada seorang pun yang boleh membantahnya.. Kalian harus menerima dia sebagai keluarga.. dan kamu billy mulai sekarang kamu harus bersikap baik padanya.. “ kata Papa billy serius

“tapi pa..” belum selesai billy berbicara, omongannya dipotong.

“Kalau kamu membantah papa tidak akan segan-segan mencoret kamu dari daftar ahli waris..” Om surya kelihatan benar-benar serius, mendengarnya Billy diam tapi dalam hati dia  marah, “apa dia lebih berharga dari aku...??” katanya kesal, dan Tante Natasya Sheilla pun terdiam mendengarkan Om Surya, ntah kenapa kali ini Om surya memang bener-bener gak main-main.

Sementara michelle masih duduk di sofa ruang keluarga, cemas dan binggung gak tau mau ngapain, ditinggal sendiri dirumah yang asing.

“Tenang Michelle..” bathinnya lagi, Tante itu kan baru sekali kamu temui, mungkin ajah sebenarnya orangnya baik kok .. kamu harus positif thingking... pikir Michelle. (Masih ingat kan Guys.. Tante-tante yang dompetnya sempat diambil oleh Aries??? Nah tante itu adalah tante natasya..)  . Tapi Cewek sadis itu, kenapa disini juga... dan yang paling gak masuk akal lagi cowong sombong itu.. TUNANGAN GUE... ??? Ahhh Michelle Frustasi ... ada suara ribut dalam dirinya perang batin terjadi. Apa gue lari ajah yah??? Tapi kalau gue lari gimana dengan perjanjiannya..??.. Michelle tambah menundukkan kepalanya lebih dalam lagi, kepalanya mendadak pusing.

Saat dia menunduk melihat lantai tiba-tiba ada sepasang kaki kecil di depannya, dan  michelle pun menganggkat kepalanya, ada gadis manis seusia Randy tersenyum padanya, dia memberikan Michelle permen Lolipop dan saat michelle mengambilnya dia naik dan duduk disamping Michelle sambil mengoyangkan kakinya. Lucu banget deh, batin Michelle sambil tersenyum.

“nama kamu siapa???” Michelle bertanya

“Paris.. “ jawan nya lucu..

“terima kasih permennya..” Paris hanya tersenyum mendengar perkataan Michelle. Setidaknya ada sisa satu makhluk manis dan lucu disini, batinnya. Sambil tersenyum melihat kelucuan Paris. “paris semoga kita bisa berteman baik..” kata michelle paris menatapnya binggung dan kemudian dia tertawa. Saat sedang asik-asiknya bersama paris, tiba-tiba muncul seorang wanita cantik kira-kira umurnya 30an, dan gak lama dibelakangnya muncul seorang pria tampan, mereka berdua heran menatap Michelle.

“kamu siapa???..” Tanya Marsya.. Belum sempat Michelle akan menjawab Om surya dan yang lain muncul. Michelle berdiri.

“itu Michelle .... Tunangannya Billy.. dan Michelle itu Marsya kakaknya Billy dan itu suaminya dan Gadis kecil itu cucu saya..” Om surya menjelaskan, Marsya menatapnya .. “Jangan bilang kalau kakaknya billy sama galaknya kayak mamanya..” batin Michelle cemas, klw bener bisa mati muda gue, Pikir michelle. Marsya mendekati Michelle, Michelle menelan ludah, mau dia apain gue.. batinya.

“salam kenal..” Marsya mengulukan tangan ke arah Michelle, Michelle kaget tapi dia sambut juga “Mudah-mudahan loe betah disini yah adik ipar...” kata Marsya lagi sambil tersenyum, Billy cemberut melihatnya, mama billy juga.

“Bibi.. tolong antar Michelle ke kamar tamu diatas... “ Kata Om Surya pada pembantunya. “ Michelle kamu istirahat saja dulu dikamar... kamu pasti cape... “ Kata om Surya sambil tersenyum

“terima kasih Om...” Michelle pun tersenyum, sementara yang lain mengikuti langkahnya dengan tatapan mata yang tajam Michelle bisa merasakannya seolah-olah ada yang menusuk punggungnya.

“Ini Non kamarnya..”kata sang bibi, bibi itu cukup berumur mungkin 40an, Michelle mengangguk,

“Kalau ada perlu apa-apa panggil saya aja Non.. nama Saya Bik surti..” Kata Bik Surti menjelaskan

“terima kasih Bik surti..” Michelle tersenyum ramah. Bik surti pun pergi meninggalkannya sendiri dikamar. Kamar yang bagus, dengan balkon menghadap taman disampingnya. Kamar itu cukup lengkap, dan kelihatannya cukup nyaman. “ Haahhh....”michelle menghela napas panjang. Oke Michelle, Loe harus kuat... ini jalan yang loe pilih, jadi loe harus kuat melewatinya, yang terjadi biarlah terjadi. Katanya pada diri sendiri sambil merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.

Malam telah tiba, Michelle sudah mandi dan menganti pakaiannya, sekarang dia memakai jeans dan kaos bergambar miki Mouse. “Tokk..Tokkk...” ada suara ketukan di pintu, Michelle bangkit dan membukanya, ternyata Bik Surti.

“dipanggil kebawah Non... Makan malam sudah siap..” Kata Bik Surti

“oyaa... Makasih Bik...” Michelle pun mengikuti Bik surti dari belakang, sesampainya disana semua orang sudah berkumpul dimeja makan, Bik surti mempersilahkan Michelle duduk disebelah Billy, Michelle pun duduk dan disampngnya ada Paris yang sedang tersenyum padanya.

“ayoo Michelle makan.. jangan malu-malu..” kata Om Surya.

“terima kasih Om..” Michelle tersenyum dan Shiella mencibirnya. Billy seolah tak peduli, Tante natasya menatapnya dengan pandangan tidak suka. “Terselah deh kalau kalian pada benci ama Gue..tapi sekarang gue lapar jadi nanti ajah mikir masalah benci-bencian..” dan saat om surya sudah mulai makan baru lah semua orang mulai makan. Michelle juga. Dia makan dengan kalem, gak mempedulikan mata-mata yang menatapnya sebel.

Saat makan malam selesai, om Surya bangun dan meninggalkan ruangan menuju ke  ruang kerjanya, Sheilla kembali ke kamarnya, dan Kak Marsya dan kak Vino pun kembali kekamar mereka, Tante natasya masih sibuk mengatur dan memberi perintah kepada pembantu-pembantunya, tinggal Michelle dan Paris dimaja makan. Paris memegang permen Lolipopnya.

“kamu suka permen yah..” Tanya Michelle, paris hanya tersenyum mengangguk

“Es krem juga..” jawabnya lucu...

“ Waahhh.... Tante juga suka es krem..”  Michelle mengusap rambut Paris. Rumah ini begitu banyak anggota keluarganya, tapi sepertinya mereka hidup didunia mereka masing-masing, bahkan Paris pun seperti punya dunia sendiri, ditinggal sendiri dimeja makan, tapi dia tidak merengek dan mengeluh, bahkan tidak bermanja-manja pada ayah dan ibunya sendiri. Dia menunggu dengan sabar karena sekarang Beby Sisternya sedang mengambil botol susunya.

“aku suka yang coklat dan ungu,.. yang putih juga.. tapi yang pink juga suka..” Paris mulai mengoceh, Michelle tersenyum.. “Tante suka yang mana...???” kata Paris menatap Michelle.

“Yang mana yah?? Hmmmm...” Paris melihat Michelle serius keningnya berkerut, wajahnya kelihatan luci, dia menunggu jawaban Michelle. “Semua nya... “ kata Michelle kemudian. Paris hanya menganggung dan tertawa. Michelle mengusap-usap rambut Paris. Dan Baby sisternya pun muncul dan mengajak paris tidur.

“selamat tidur tante..” katanya

“selamat tidur juga paris..” Michelle memeluknya dan paris melambaikan tangan padanya  sambil pergi. Dia melihat tante natasya sepertinya sudah selesai didapur dan kembali kekamarnya, Michelle melihat ada satu piring yang sepertinya ketinggalan belum diangkat kedapur, Michelle pun membawanya ke dapur.

Didalam kamar Sheilla tengah menelepon seseorang.

“Haloo kak..” kata Sheilla,

“iyaa Sheilla... ada apa?? ??” kata suara diseberang sana..

“enggak Cuma kangen ajah sama kakak..” Sheilla berkata dengan malu, diseberang sana Eza hanya tersenyum mendengarnya,,” kak Eza lagi ngapain???” tanya Sheilla.

“baru siap makan malam neh... kamu lagi ngapain..” .. Kata Eza...

“Lagi telepon-telponan ama kakak..” diseberang  sana eza tersenyum, sebenarnya Sheilla benci dengan percakapannya dengan Eza seperti ini, Eza seperti sedang berbasa-basi dengannya, Eza begitu pasif, tapi Sheilla tak bisa protes dia hanya bisa menerima perhatian eza yang setengah-tengah itu. Dia takut kalau dia terlalu banyak menuntut Eza akan lari dari dirinya.

“Tau gak sih kak... hari ini rumah gemparr..” kata Sheilla mengalihkan pembicaraan

“gempar..??? kenapa???”

“Tunangannya Billy datang..” kata Sheilla

“Haahh.. Tunangan??? Billy udah punya tunangan??? Siapa ??? Ariel?? “ Sheilla terseyum mendengar begitu banyak pertanyaan yang ditanyakan Eza. Eza biasanya selalu kalem menghadapi sesuatu, kali ini Eza Kepo. Sheilla tertawa puas.

“Bukan Areil, ini Tunangan yang ditentukan oleh Om surya.. Besok kakak liat sendiri ajah tunangannya..” kata Sheilla. “Oya kak.. aku tidur dulu yah.. Udah ngantuk neh... Besok aku kuliah pagi..” belum sempat Eza bertanya lagi, Sheilla malah menutup telponya. Sheilla sengaja, Besok pagi pasti kakak Eza datang ke sini, Batinya senang.

Didapur rumah Billy.
Saat melihat michelle membawa piring itu, Bik surti terpekik..
“aduh Non.. jangan .. nanti saya dimarahin Tuan..” katanya takut..

“engggak papa kok Cuma Satu piring ini doang... kan sekalian , saya mau ambil air putih... Boleh saya minta air putih??...” bik surti pun mengambilkan air putih untuk Michelle “Bolehkah saya minta airnya dalam teko...??” kata Michelle lagi

“Ooohh,,, Boleh.. Biar nanti saya yang antar ajah Non..” kata Bik Surti..

“Gak usah.. biar saya bawa sendiri ajah.. sekalian kan..” katanya sambil tersenyum ramah. Bik Surti pun tersenyum “kelihatannya anak ini baik banget... Mudah mudahan anak ini benar-benar jadi menantu Tuan..” dalam hati Bik Surti mendoakan. Dan dia pun memberikan nampan dengan gelas dan air satu Teko.

“Terima kasih Bik Surti..” Michelle berkata sambil tersenyum dan kemudian berlalu pergi menuju kamarnya.

Didepan kamarnya ternyata Billy telah berdiri disitu, Michelle hanya meliriknya dan terus berjalan tapi billy menghampirinya dan mengahalangi jalannya.

“Mau apa loe disini...???..” Tanya billy tajam

“jadi tunangan loe..” jawab michelle singkat, Billy mengernyitkan dahinya.

“loe kan bilang, kalau loe gak mau ketemu Gue lagi dan Loe bakal berdoa ama Tuhan semoga Loe gak dipertemukan lagi dengam Gue..” kata Billy, Michelle kaget, ingat juga ni cowok ama kata-kata gue waktu itu.. batinya

“iyaa.. gue memang berdoa.. tapi apa daya gue.. ternyata Tuhan malah pertemuin Gue ama loe... kalau gue tau ini adalah rumah loe.. gue pasti bakal menolak..” Kata Michelle lagi

“trus kenapa Gak Loe Tolak..” kata Billy sengit

“gue gak bisa menolaknya.. karena ada sebuah janji yang mesti gue tepati.. jadi gue harap loe bersabar selama 6 bulan..seperti Gue yang sedang bersabar juga “ kata Michelle, dan Billy mengernyitkan Dahinya

“janji... ???.. Loe lakuin ini demi sebuah imbalan??? Apa??? uang???..” Tanya Billy Tajam,  Michelle kesal mendengarnya, ini cowok selalu mengukur sesuatu dengan Uang. Tapi harus diakui Michelle kali ini mungkin Billy benar.

“Mungkin iyaa...” kata Michelle singkat, entah kenapa Billy kesal Mendengarkanya.dan sebelum billy membuka mulutnya, Michelle pun pergi dan masuk kekamarnya. Billy kesal, dia marah,

“gue belum selesai bicara.. kenapa Loe malah nyelonong pergi..” katanya setengah berteriak. Dia mau menggedor pintu kamar Michelle tapi urung dia lakukan karena bisa-bisa memancing keributan dan Ayahnya bisa marah. Billy pun kembali kekamar dengan kesal.

Kenapa sih tu anak,  selalu sukses buat gue kesal dan gilanya lagi sangkil kesalnya gue sampai gak bisa berkutik,  Kata billy pada dirinya sendiri. Dia marah, kesal, semua campur aduk, rasanya hari ini melelahkan Dan diapun merebahkan tubuhnya diranjang menutup mukanya dengan mantal. Oke untuk hari ini loe bisa lolos.. besok jangan harap. Kata Billy memejamkan matanya.

Dikamar, Michelle termenung. Malam ini gue selamat, besok gak tau apa yang terjadi, gue harus tidur dan Fit saat bangun, karena peperangan akan dimulai besok.


BERSAMBUNG.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar