BilChell LOVE STORY
BAB 12
“Michelle
Z..” Baca Billy dan ada Senyum tersungging dibibirnya. Terlintas sebuah
rencana dikepalanya. Billy membayar susu dikasir dan billy berkata
kepada kasir swalayan “Mbak kalau ada yang mencari dompet ini suruh dia
menelepon saya yah... Billy mau megambil kartu nama didompetnya, tapi
ternyata sudah habis kemudian dia menulis di truk pembelian dan
menitipkanya pada sang kasir, lalu dia keluar swalayan
Sementara
itu Michelle belum menyadar dompetnya hilang dan dia berjalan dengan
santai menuju Stasiun kereta. Dan didalam mobil Billy sedang
menimbang-nimbang dompet Michelle. “Ini dompet lusuh banget.. mana gak
ada uangnya lagi... isinya kartu semua..KTP, kartu rumah sakit kartu
langganan, kartu diskon, struk pembelian, barang-barang gak penting
semua... tapi dia pasti nyariin, kan ada KTPnya.. “Billy bergumam dalam
hati sambil senyum-senyum sendiri, pak sopir sampai binggung melihat
majikannya.
Disebuah restoran, Eza dan Sheilla tengah
menikmati makan malam. Sesekali Sheilla melihat Eza, dia begitu bahagia
Eza ada dihadapannya sudah lama Eza tidak mengajaknya makan malam
seperti ini. Selesai makan malam, pelayan mengantarkkan kopi, Eza
tersenyum “Wahh,, kamu masih ingat yah.. klw aku itu suka minum kopi
tiap habis makan malam..” Eza meminum kopinya
“Pas
banget, ..” Eza begitu menikmati kopinya, Sheilla hanya melihat “Gimana
gue gak tau coba... 10 tahun lebih gue mengikuti langkah kakak, jadi
gue udah hapal kebiasan-kebiasan kakak...”batin Sheilla
Sambil minum kopi mereka bicara tentang banyak hal dah akhirnya topik pembicaraannya adalah kisah masa kecil mereka.
“ingat gak, dulu Billy pernah pulang kerumah belepotan Lumpur..” Kata Eza
“iya... iya Ingat, setelah itu dia sakit dan sekarang malah terobsesi dengan kebersihan..” Kata Shella tertawa
“Tapi
dia belepotan lumpur karena dia berkelahi dengan orang yang
ngata-ngatain kamu waktu itu loh..” Kata Eza tersenyum menggingatnya
“Iyaa... Billy waktu kecil mamang manis, tapi sekarang sering nyebelin..” Shiella manyun
“hahaha....
kamu itu kan memang adik kesayangannya.. Cuma Billy memang kurang
pandai memngungkapkan rasa sayangnya..” Kata Eza, Sheilla Cuma tersenyum
“Oooh
iya...Kamu ingat gak ..?? waktu dulu kamu pernah marah sama aku.. ampe
kamu gak mau bicara dan kamu marah aku deket-deket kamu lagi,??? Waktu
itu kenapa sih???” Eza bertanyaa dengan heran waktu itu dia binggung
sampei sekarang dia belum tau alasannya, sheilla hanya tersenyum, dia
ingat dengan jelas kenapa dia marah “ karena kakak pacaran dengan cewek
lain.” Batinnya.
“itu lumayan lama loh, hampir dua
minggu, dan setelah aku menggendong kamu pulang karena kamu sakit.. baru
kamu mau bicara padaku..” Eza seperti menerawang ke masa lalu. Sheiila
tau eza saat itu tidak hanya mengingatnya tapi dia juga sedang mengingat
cinta pertamanya itu. Saat itu karena keegoisannya, sheilla selalu
menganggu hubungan mereka, sheilla tau air matanya adalah kelemahan Eza,
dia selalu menangis minta ditemanin kesana kemari, mungkin karena Eza
terlalu mamperhatikan Sheilla makanya mereka putus. Sheilla senang
mereka putus, tapi saat melihat akibatnya pada Eza sheilla sedih. Demi
melupakan wanita itu Eza memilih sekolah keluar negeri.
“Aku mau berterima kasih ama kakak...” Sheilla berbicara dan membuyarkan lamunan Eza
“aku
hanya ingat waktu kecil dulu kakak selalu ngebelain aku, ngejagain
aku.. dan aku bersyukur Kakak selalu ada disamping aku ..” Kata Shiella
serius. Tapi Eza hanya tersenyum
“aku kan udah janji kalau
aku akan jagain kamu... “Kata Eza tersenyum sambil mengusap-usap kepela
Sheill. Janji yang dulu sewaktu kecil Eza ucapkan setelah Ayahnya
pergi.
“Kakak tau kenapa waktu itu aku marah.. ???“ kata
Shella “mungkin ini saatnya aku mengungkapkan perasaan ini..”Batinnya ,
eza mendengar Sheilla dan saat Sheilla akan bicara lagi Tiba-tiba Telpon
Eza berdering, saat melihat nama yang tertulis disana
“Aku angkat telpon dulu yah..” Kata Eza pada Sheilla.
Shiella
hanya memandang kepergian Eza “Aku gak ngerti, kakak memang gak tau,
atau pura-pura tidak tau, Kakak Memang akan sesalu ada buat aku, Tapi
Aku menginginkan lebih, bukan hanya sekedar kewajiban, berapa lama lagi
aku harus menunjukan rasa cintaku padamu baru kamu mengerti..”Batin
Shella sedih.
Michelle telah sampai diPanti, dia belum
menyadari dompetnye yang hilang. Sesampainya dipanti dia langsung
melihat keadaan Rendy... rendy kelihatan lemah sekali, “sepertinya aku
harus membawanya kerumah sakit besok..” batin Michelle.
Dikediaman
billy, dikamar billy sedang melihat lihat dompet lusuh Michelle sambil
tidur tiduran “Itu cewek kayaknya bukan Cuma Aneh,,, tapi lemot juga
deh... masa iya dia gak nyadar nyadar dompenya hilang... “ Billy
bergumam sendiri sambil melihat Dompet itu tapi beberapa menit kemudian
dia sadar,” ngapain gue urusin ini dompet..” dan dia pun melempar dompet
itu kesatas meja dan Billy pun memejamkan matanya kemuadian tidur.
Kesesaokan
paginya, Rendy makin parah.. demamnya gak kunjung turun, Michelle
cemas. Dia sudah memutuskan akan membawa Rendy kerumah sakit. Saat dia
mencari dompet yang berisi kartu-kartu itu, barulah dia menyadari dompet
itu tidak ada, seluruh isi tas dia keluarkan tapi tidak ada. Michelle
berpikir keras, dan dia ingat, terakhir dia melihat dompet itu di
swalayan tadi malam.
Hari masih begitu pagi, Michelle
berjalan tergesa-gesa, sambil menggendong Rendy Menuju ke swalayan
semalam, berharap dompet itu ada disana, karena walaupun tak ada
uangnya, tapi didompet itu ada KTP dan Kartu berobat Rendy. Sesampainya
disana pelayan swalayan yang tadi malam sudah pulang, Michelle
menanyakannya pada kasir, dan untungnya Pelayan tadi malam menitipkan
pesan itu kepada temannya.
“Dompet Mbak ditemukan oleh
seseorang.... dan Orang itu menitipkan Nomor Hpnya..”kata gadis kasir
itu sambil menyodorkan Secarik kertas.
“Terima kasih..”Michelle mengambil kertas itu.
Sambil
berjalan keluar, Michelle mengambil Hpnya didalam tas, dan menekan
nomor yang tertulis dikertas. “Tuuut... Tuutt...” terdengar suara
sambungan, tapi tidak ada yang mengangkat, Michelle men-dial nomor itu
lagi, tp lag-lagi tidak diangkat, Michelle melakukannya terus. Sedangkan
dikamar Billy, Hpnya terus berdering tapi Billy sedang ada dikamar
mandi. Setelah lelah menelepon tidak ada jawaban, Michelle berhenti
“Mungkin orangnya masih tidur..ini kan masih terlalu pagi” bathinnya,
dia berjalan menuju Halte. Karena hari masih terlalu pagi, jadi udara
masih dinggin, Michelle memeluk Randy yang ada di gendongannya. Dia
membawa rendy bersamanya karena setelah dompetnya ketemu dia ingin
membawa Rendy langsung kerumah sakit.
Billy sudah selesai
mandi dan dia memakai bajunya saat dia akan memakai dasi dia melihat HP
nya ada 6 panggilan tak terjawab. Billy pun menelepon nomer tersebut, “
Haloo....” terdengar suara cewek di seberang sana, Billy tersenyum penuh
Arti..
“Haloo... kamu siapa,,” Tanya billy
“Saya yang kehilangan dompet mas..” kata Michelle lega, akhirnya.
“Michelle ....” Billy pura-pura bertanya
“Iya mas.. Saya Michelle.. dimana saya bisa mengambil dompet saya mas..”
“Kamu lagi ada dimana.. ??” tanya Billy
“Saya ada di Halte dekat swalayan mas..” Michelle terlihat sabar.
“Kalau begitu kamu tunggu aku disana saja... kebetulan kantor aku searah denga Halte itu,,” Billy tersenyum lagi
“Ahh.. terima kasih mas.. saya tunggu...” Suara Michelle terlihat Lega, HP dimatikan
“karena
kejadian semalam, Loe harus gue kasih pelajaran sedikit...” Billy
tersenyum puas. Setelah siap sebelum turun ke meja makan Billy melihat
agenda nya, hari ini lumayan kosong”batinya. Kemudian dia turun ke Ruang
makan, Billy sarapan dengan santainya, trus dia masih sempat bermain
dengan paris, membaca koran, Sheilla heran melihat billy.
“Tumben
loe pagi-pagi sesantai ini... Biasanya loe kayak orang dikejar-kejar..”
Billy Cuma senyum, “Loe harus nungguin Gue..” Batin Billy, Sheilla
heran melihat senyuman Billy.
Sementara itu Michelle masih
menunggu di halte, waku telah menunjukan pukul 08.30 langit terlihat
mendung. Michelle masih memeluk Randy dengan Kuat, di telponnya lagi
Nomor tadi, Billy melihat, tapi sengaja tidak mengangkatnya. Michelle
kemudian teringat Rangga, dia harus menelepon rangga mungkin hari ini
dia tidak bisa bekerja. Dicarinya Nomor Rangga setelah ketemu Michelle
menelepon “Hallo Mas... “
“Iya Michelle.. “ Rangga.. sedang merapikan berkas-berkasnya dia hendak kekantor..
“Maaf Mas... Mungkin saya gak bisa pergi bekerja hari ini...”kata Michelle
“kenapa..” rangga bertanya
“adik saya sakit mas..” Jawab Michelle singkat
“oohh,, Ya sudah kalau begitu.. gak papa kok.. semoga adik kamu cepat sembuh yah....”
“terima kasih Mas... “ Michelle lega.
Waktu
telah menunjukkan Pukul 09.00 pagi Michelle sudah terlihat cemas, hujan
pun sudah turun. Sementara itu Billy bukannya pergi menemui Michelle
dia malah pergi menemui Kleinnya dulu. Michelle masih menunggu tapi dia
sudah mulai cemas, hujan sudah mulai deras, Michelle memeluk randi,
“Maafin kakak.. harusnya kakak gak bawa kamu..” dia makin memeluk randy
kencang, Randy terlihat pucat. 1 jam berlalu, Billy tak kuncung tiba, 2
jam sudah. Billy masih belum kelihatan, Michelle cemas. Dan tepat pukul
11.00 siang Billy pun keluar dari kantornya “Kayaknya udah cukup lama
deh gue buat dia menunggu.. gue rasa udah saatnya gue kasih dompetnya..”
Billy menyetir mobilnya menuju Halte.
Michelle melihat
Randy, Randy begitu lemah dan makin pucat, panasnya begitu tinggi,
“Rendy.. Rendy...” Michelle memanggil panggil Rendy , sepertinya
kesadaran rendy menurun. Michelle takut dan karena panik dia sudah tidak
memikirkan lagi dompetnya, sekarang tujuan michelle adalah membawa
Rendy kerumah sakit secepatnya, dia menunggu taksi, tak ada taksi yang
kosong, Michelle mulai kalut.
Dikejauhan Rangga sedang
menyetir mobilnya, dia sedang akan mencari makan siang. Tiba-tiba Rangga
melihat Michelle dihalte, rangga pun berhenti. Dia keluar dengan
Payungnya. Melihat Rangga Michelle lega, “kamu kenapa Cella..” Kata
Rangga melihat Michelle cemas dan kalut.
“Tolong saya
Mas.. Saya mau bawa adik saya kerumah sakit, tapi tidak ada taksi...
Adik saya sakit mas... “Michelle kalut, Rangga belum pernah melihat
ekspresi Michelle begini.
“Ya udah.. bawa masuk ke mobil..
Biar Gue antar” rengga membuka pintu mobil dan memayungi Michelle.
Setelah michelle masuk rangga menutup mobilnya dan berlalu masuk. Mobil
rangga pun melaju menuju kerumah sakit.
Sementara itu
Billy hampir sampai di halte, “Wahh hujan nya lebat juga.. untung
janjiannya di Halte... kalau ditaman udah basah kuyup tuh..” Billy
berbicara sendiri. Dan saat tiba di halte billy melihat banyak orang
berteduh, dan karena Michelle gak kelihatan Billy pun keluar dari mobil
dan berlalu menuju Halte, tidak kelihatan Michelle. Billy pun mengambil
HP nya dan menelepon Michelle tapi tidak ada jawaban “mana sih cewek
aneh itu.. Apa dia belum datang atau pergi sebentar..”Pikir Billy, ntah
kenapa bukannya pergi Billy malah memilih duduk diHalte yang sudah sepi,
karena orang-orang tadi sudah menaiki bus-bus mereka. Billy menunggu.
Michelle
sudah sampai kerumah sakit, Randy sudah tak sadarkan diri, dia berlari
ke UGD, Rangga mengejarnya dari belakang. “Dok.. Tolong adik saya dok.. “
Michelle kalut.
“Kenapa ini..” tanya Dokter.
“ dia mungkin pingsan dok.. sudah seminggu dia demam..” Michelle menjelaskan pada dokter, Dokter memeriksa Rendy.
“Udah seminggu dia demam?? Dan tidak ada kejala lain???..” tanya dokter.
“Seminggu
ini dia demam dok.. tapi sebenarnya dari 3 minggu yang lalu, demamnya
datang dan pergi dok.. sesekali badannya menggigil, dan terakhir saat
disuruh bediri dia jatuh dok” Michelle khawatir sementara Rangga hanya
melihat dari belakang Michelle
“sepertinya harus diperiksa lebih lanjut.. tolong kamu daftarkan dulu ke adminitrasi. “ Michelle pu ke Adminirasi,
“Kartu berobat dan KTP nya mana Mbak...” Kata petugas RS
“Haahh.. “ Michelle memukul kepalanya, “Tadi kan aku mau ngambil dompet itu” Batin michelle.
“Gak bisa apa Mbak langsung ditangani nanti Kartu dan KTP saya nyusul..” kata michelle memohon kepada petugas itu.
“Gak
bisa Mbak, kalau kartu dan ktp mbak gak ada. kita hanya bisa melakukan
tindakan ringgan, tp kita idak bisa melakukan tindakan berat..” Petugas
menjelaskan, Michelle tau itu, tapi gimana caranya, si penemu dompet
pun tak tau dimana rimbanya, dia juga tidak yakin apakah orang itu
bener-bener mau mengembalikan dompenya. Michelle binggung.
“Gimana kalau pake KTP saya..” Kata Rangga
“Untuk
sementara Bisa sih Mas.. tapi kalau Mas bukan Walinya tetap ajah untuk
tindakan-tindakan berat kita gak bisa memalukannya..” Jelas Petugas itu
lagi. Rangga melihat Michelle, dia kelihatan Binggung.
“Ya udah gak papa.. yang penting bisa untuk tindakan pemeriksaan Lab, dll bisa kan???” tanya Rangga
“bisa mas... “ kata petugas mengambil KTP rangga.
“makasih Mas... “ kata Michelle
“sama
sama Cella..” kata rangga dan mereka berjalan ke kursi ruang tunggu,
menunggu hasil test darah Rendy. Wajah Michelle tegang, dan rangga pun
hanya diam duduk disamping Michelle
Di halte, Billy sudah mulai
tidak sabaran, 2 jam sudah dia menunggu “apa Tu cewek tau kalau tadi
gue kerjain dia..?? dan sekarang dia balas ngerjain gue.” Batin Billy,
tapi lagi lagi bukannya beranjak pergi, dia malah memilih menunggu
“Oke.. Gue tunggu 30 menit lagi..kalau loe gak datang.. Gue
pergi..”pikir billy masih menunggu.
BERSAMBUNG........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar