Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 5

“ Buuukkkkkk...” Aries terjatuh dengan keras, Michelle terpekik.. “Aries...” Aries jatuh terduduk Es krimnya menempel di Jas billy dan pesawat mainannya terjatuh dan diinjak billy.

“ooohhh... Dammm...” Billy berkata dengan kesar setelah melihat jasnya terkena es krim.

“kamu gak papa?? Ada yang luka??? Sini kaka liat??? “ Michelle begitu khawatir dia melihat darah dari telapak angan dan lutut Aries, luka goresannya cukup dalam mungkin terkena jalanan trotoar yang kasar. Tapi Aries tidak menangis dia hanya meringis dan matanya berkaca-kaca saat melihat pesawatnya yang patah lalu Aries memungutnya.

“eh,, kalau jalan itu liat liat dong.... baju gue kan jadi kotor “ Bentak Billy. Mendengar itu Michelle bangun ada kemarahan dimatanya.

“yang enggak liat jalan itu justru Loe... “ kata Michelle dengan suara tinggi, dia sangat marah.

“Dia yang lari sembarangan di trotoar...” Billy gak mau kalah.

“Loe yang jalan sambil nelpon.... apa loe gak liat ada anak kecil didepan Loe??” Kata Michelle dengan kesal

“Eh udah ngotorin baju Gue.. malah loe yang nyolot... loe tau berapa harga baju gue ini hah??? Orang kayak loe pasti gak mampu menggantinya.. dan Loe itu udah membuat waktu gue tau???” Billy malah lebih nyolot lagi, dia berbicara sambil melihat cewek didepannya dengan Heran “ini cewek baru keluar dari laci mesin waktu doraemon kali yah?? Aneh banget dandannya, kacamata jaman purba gitu masih dipake, memang masih ada model yang begitu??.. bajunya jg lusuh gitu..Super deh anehnya” batin Billy.

Kali ini Michelle bener bener marah. Dia gak pernah ketemu ama cowok sesombong ini. “Apa baju ama waktu loe lebih berharga dari anak yang terluka ini,,” Kata michelle penuh kemarahan sambil nunjukin luka Aries, Aries masih meringis.

Billy kaget “ waahh... ternyata parah juga...” batin Billy, lalu dia menganbil dompenya dan mengeluarkan sejumlah uang.  “ini.. Gue rasa lebih dari cukup buat bawa ini adek loe kerumah sakit..” dia menyerahkan uang ditangan Michelle, menerima ini michelle bukan senang tapi kemarahannya makin besar.

“Apa semua hal loe ukur dengan uang..hah???” mata Michelle membulat karena marah “kelihatan dari penampilan loe, Loe itu  orang berpendidikan, tapi sepertinya Cuma badan loe ajah yang sekolah, tapi hati dan otak loe enggak..” Kemarahan Michelle telah mencapai puncaknya dia baru kali ini ketemu dengan manusia sombong kayak cowok ini.

“Apa loe bilang..” Billy marah mendengar perkataan Michelle tapi belum sempat dia bicara lagi, Michelle maju  melangkah mendekati billy, refleks Billy melangkah mundur

“Kalau otak dan hati loe ikut sekolah, harusnya Loe tau setiap loe udah berbuat salah loe harus minta maaf... dan ini uang loe, gue gak butuh.. palingan ini uang orang tua loe...” Michelle mengembalikan uang billy ke tangannya, Billy marah mendengar perkataan Michelle, tapi  belum sempat dia membalas perkataannya, Michelle malah memapah Aries dan pergi tampa mempedulikan Billy. Billy terdiam sesaat melihat kepergian Michelle.

“Dasar cewek songgong... “ dia berteriak dan saat itu dia tersadar kalau orang orang melihatnya. Lalu dia teringat dengan janjianya dia berjalan setengah berlari, “Gila tu cewek menyebalkan abis.. seribu kali lebih menyebalkan dari Shiella... Sombongnya minta ampu...”batin Billy sambil berlari.

Michelle memapah aries, sebenarnya dia mau menggendongnya tapi Aries menolak. Michelle tersenyum “mungkin dia malu” pikir nya. Michelle berhenti di sebuah bangku taman, dan menyuruh Aries untuk duduk, kemudian iya merogoh-rogoh tasnya guna mencari Kotak P3K kecil yang selalu dia bawa kemana-mana. Dia membuka kotak itu dan mengambil kapas dan Alkohol untuk membersihkan luka Aries. Aries terlihat meringis kesakitan, matanya berair, tapi dia berusaha menahan air matanya. Michelle membersihkan luka sambil memperhatikan Aries, Hatinya sedih harusnya anak lain seusia Aries pasti Menangis sejadi jadinya karena lukanya lumayan dalam, tapi Aries tidak, dia menahan air matanya. Michelle mengoleskan obat dan menutup lukanya dengan Handiplas. Lalu dia berbicara  “Sakit gak tadi...” Aries melihat Michelle dan mengangguk.

“sakit banget..???” Michelle bertanya lagi, Aries mengangguk lagi. “Perih nya sampe buat kamu pengen nangis gak..??” Michelle memandang Aries, tapi dia hanya melihat michelle sekilas dan menunduk.

Michelle merangkul Aries, dan mengangkat wajahnya “Kalau sakit kenapa kamu enggak nangis??? Trus kenapa kemaren kamu gak bilang ama kakak kalau kamu butuh buku...??” michelle berkata sambil menatap mata Aries, Aries berusaha menghindar tapi michelle menahannya. Melihat Michelle, Aries tau kalau sang kakak membutuhkan jawaban.

“ Aku gak boleh jadi anak yang cengeng dan manja... kalau aku cengeng dan manja nanti kakak benci ama aku dan adik-adik terus kakak bakal tinggalin kami dipanti kayak anak-anak panti yang lain..” Air mata Aries mulai jatuh. Michelle kaget mendengarnya, Dia tau keputusannya menitipkan mereka dipanti sedikit banyak akan mempengaruhi mereka, terutama Aries yang sudah mulai besar dan mengerti. Tapi michelle tidak menyangka itu akan keluar dari mulut Aries. Tampa sadar air matanya jatuh dan dia pun memeluk Aries. “Kakak gak akan ninggalin kalian, kaka janji akan jagain kalian sampai ibu sembuh, kakak menitipkan kalian ke panti bukan karena kakak gak sayang kalian tapi justru karena kakak sangat sayang... kamu ngerti kan maksud kakak???” Michelle berbicara sambil mengelus kepala Aries. Aries hanya mengangguk.

“karena itu kamu harus janji ama kakak, kalau kamu sakit kamu harus bilang ama kakak, , kalau kam sedih kamu juga nangsi didepan kakak, kalau kamu mau sesuatu kamu juga harus bilang... kamu gak boleh memendamnya sendiri, kalau kamu gak bilang,, gimana kakak bisa ngejagain kalian dengan baik...”  Michelle melepaskan pelukannya dan menatap Aries, tangannya menghapus air mata Aries, Aries hanya membalas pelukannya dan menangis terisak. Michelle tau mungkin Aries gak mengerti sepenuhnya dengan apa yang dia katakan, tapi setidaknya sekarang tidak menahan tangisnya lagi.

Billy kembali kekantornya, dia terlihat berjalan menuju ruangannya dengan Jas yang hanya dia dia pegang ditangan kanannyanya, “Untung Kliennya ngerti dan gak langsung pergi melihat keterlambatan Gue, kalau sampe tu klien pergi.. Gue cari tu cewek sampe ketemu dan gue Pites dia..” Billy berjalan dengan penuh kemarahan.

Tiba di ruang kerjanya billy melemparkan jasnya ke kursi, Tiba-tiba “Awwww...” suara cewek berteriak. Billy kaget dan menoleh ternyata Sheilla.

“Ngapain loe disitu..???” kata Billy sebel

“Loe kenapa sih balik dari ketemu Klien marah-marah..” Sheilla heran “ Gagal yah meeting loe.” Kata Sheilla menyelidiki

“Gak ada kata Gagal dalam kamus Gue... Loe ngapain kesini, dari tadi gue tanyaain ..” kata billy masih kesal.

Tiba-tiba sheilla malah melempar billy dengan jasnya balik “ Loe itu memang sodara yang gak guna tau gak..” billy kaget dan melihat Shiella melotot malah mengingatkannya pada cewek tadi siang itu.

“apa-apaan sih Loe..” Billy naik darah

“Loe kenapa enggak bilang kalau kemaren itu kak Eza balik.. “ Shiella gak kalah naik darah, mereka memang kalau bicara selalu ribut gak pernah akur, tapi sebenarnya mereka kompak kok.

“Loe kan selalu yang paling tau beritanya si Eza.. mana gue tau klw ternyata kepulangan eza kali ini loe gak tau..” Billy mulai sedikit tenang

“Hpnya selalu mati waktu dia di LN, trus pas kemaren aku telpon ternyata dia udah sampe bandara dan dalam perjalanan ke Apartemennya..” Kata Sheilla jadi curhat deh ama Billy

“Trus Loe ngapain disini...??? kenapa enggak ke ruangannya .. ngapain keruangan gue..???” Billy malah tambah sewot karena tampa segaja dia melihat jasnya yang kotor.

“dia gak ada diruangannya katanya ada rapat..” Sheilla Manyun

Sheilla memperhatikan Billy mukanya ditekuk sejak masuk keruangan ini “pasti ada sesuatu..”batinya dalam hati. Ketika dia mau menanyakan hal itu sama billy tiba-tiba Hpnya berdering. “Hallow... Oh Loe Ariel... apa billy?? “ Sheilla melihat Billy dan Billy menyilangkan tanggannya berbentuk X tanda dia gak mau menerima telpon dari si penelpon.

“Oh.. Billy sedang Meeting, ah... janji.. oooohh.... dia memang lagi sibuk... makanya lupa mungkin.... ya udah ntar sore kita jalan ajah ama anak-anak di XXXmall nanti aku suruh billy nyusul... oke...hmmm... See You..” Sheilla mematikan Hpnya.

“Loe kenapa lagi ama Ariel hah... Tiap hari marahan melulu..” kata sheilla heran.

“Gue lupa janji gue kemaren... dan gue juga luma nelpon.... dan sekarang mood gue lagi jelek.. jadi gue males ngeladenin omelannya...” Kata billy lagi.

“Loe itu yah masalah kerjaan ajah loe peduli banget... ampe cewek loe sendiri, loe lupain... apa dia gak ngamuk coba.. trus udah gitu bukanya dirayu cewek loe malah loe gak peduli...”kata Sheilla heran.

“dari awal kan Gue udah bilang, kalau kerjaan adalah yang nomer satu buat gue....”Kata Billy sambil membersihkan Jasnya dengan wajah marah.

“loe kanapa sih ??? Gue perhatiin Bete banget muka Loe??? Trus jas loe itu kenapa..” ditanya begitu oleh Sheilla billy teringat lagi peristiwa tadi.

“Loe tau enggak, pas mau Meeting, mobil Gue mogok, trus gue pergi dengan taksi eh pas dijalan gue mau ke tempat meeting gue tertabrak anak kecil dan dia menumpahkan eskrimnya ke jas gue.. sebenarnya salah gue juga sih abisnya pas jalan gue sibuk ngomong di telpon..” Sheilla mendengar billy bicara sambil baca majalah.

“trus masalahnya apa?? Kenapa Loe Bete..?? itukan masalah kecil..” Kata Sheilla.

“masalahnya tu anak kecil lagi jalan ama kakaknya..” Sheilla yang awalnya mendengar sekedarnya sekarang mulai tertarik..

“Kakak Cewek..???” sheilla bertanya penuh selidik

“Iyaa.. dan loe tau tu cewek sombongnya minta ampun, udah baik hati gue kasih uang buat biaya rumah sakit eh.. dia malah ngata-ngatain Kalau selama ini yang sekolah itu Cuma badan Gue,.. Sementara otak dan hati gue enggak...” Billy bercerita dengan antusias dia gak sadar kalau Sheilla menatapnya dengan penuh curiga. “trus masa dia bilang kalau uang yang gue kasih itu palingan uang orang tua Gue... Kurang ajar enggak tuh... “ Billy menatap Sheilla, Sheilla hanya mengerutkan keningnya.

“Cantik gak cewek itu,,,” Sheilla bertanya, Billy belum sadar kalau tatapan Sheilla aneh.

“Boro-boro cantik, dia itu kayak cewek jaman purba yang keluar dari laci mesin waktu doraemon tau. Dengan kacamata jaman purba, baju yang lusuh, rambut yang diikat seadanya.... pokoknya kumuh banget deh..” Billy masih mengebu gebu. Tapi kemudian dia sadar kalau Shiella menatapnya dengan tatapan Aneh.

“ngapain Loe liatin gue gitu... “ kata billy,

“Enggak gak papa...” kata Sheilla. Dalam hati dia tengah berpikir, Tumben banget Billy bisa terusik oleh cewek. Sheilla melihat billy masih manyun dan membolak balikkan berkas dengan kasar nampak dia masih menyimpan kekesalan. Biasanya dia selalu gak peduli, dan sikapnya Cool jika menghadapi cewek-cewek bahkan ama Ceweknya sendiri, batin Sheilla. Tapi kali ini aneh kenapa dia begitu terusik dan yang paling mencurigakannya lagi dari pengambaran Billy tentang cewek itu. Jelas dia tidak cantik dan sepertinya dia juga baru kenal cewek itu, tapi kenapa billy sesewot ini. Belum pernah ada cewek yang membuat Billy seperti ini.


BERSAMBUNG.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar