Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 30

Billy menyetir mobilnya dan michelle duduk disebelahnya, Suasana didalam mobil hening  tanpa suara, mereka sama-sama diam, dan enggan memulai pembicaraan. Billy sesekali melirik Michelle yang dilirik malah tidak peduli, dia sibuk dengan Hpnya. Michelle sedang SMSan dengan Shilla

---“Loe dimanna??? Masih di La Maison???”----
             *** “Gue baru dari sana... ini lg dijalan mau pulang..”---
---“ jam segini baru siap makan siang???”---
            ***iyaa... “---
---“dia masih bawa kerjaannya..??---
             *** “iyaa,, padahal udah gua suruh balik..”---
---“oow.... segitu nyamannya tunangan loe sama loe... ahh.. gue doain lancar .. jadi tahun depan gue bisa dapat ponakan dari loe..:D “---
           *** “Ahh... ngaco loe.. jauhhh ...”---
---“jauh didasar hati loe,,, loe mengaminkan..!!! ;-) ”---
          ***nyebelin... :-p “ ---
---“ntar Sore loe ada rencana kemana??” ---
        *** “gue janji ma mas rangga mau ketemuan,,”---
---“ wiihh.. Laris manis loe yah... abis ketemu tunangan, ketemu ama gebetan.. :-P”
       *** “ ahh.. sialan loe.. hobby banget ngeledek gue.. itu gue mau kembaliin uangnya mas rangga yang waktu it..” ---
---“ hahaha...iya deh... gue kirain mau ngajakin loe jalan..”---
     *** “ loe gabung ajah ama kita..”---
---“males ah .. nanti gue jadi obat nyamuk.. :D .. happy fun yah sama mas rangga.. ” ---

Michelle sibuk SMSan dengan Shilla sesekali dia tersenyum membaca SMS  Shilla, Billy menatapnya lekat, satu pertanyaan dalam hatinya “Dengan siapa Michelle SMSan???”. Setelah Michelle selesai SMSan dengan  Shilla.

“ dengan Siapa Loe SMSan..??” tanya billy, rasa penasarannya tak bisa dia bendung lagi

“kenapa sih Loe jadi mau tau setiap ada yang nelpon dan SMS gue??’ tanya Michelle Heran, dan Sebel dikepoin

“Kenapa loe selalu menjawab pertanyaan gue dengan pertanyaan lagi..??” jawab Billy kesal. “loe tingga jawab siapa, ,,” kesesalannya memuncak

“gue punya hak untuk gak jawab pertanyaan loe kan.. Loe bukan siapa-siapa gue” kata Michelle cuek, ini salah satu perbedaan Michelle dengan cewek lain, Michelle selalu dengan sukses berhasil buat dia kesal dan marah dengan begitu mudahnya, bahkan hanya dengan satu kalimat. Tak tau harus menbantah apa akhirnya Billy melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Michelle hanya diam dan berpegangan.

“Turunin gue dihalte itu..” kata Michelle, Billy mengerem mobilnya dadakan, hampir saja keningnya kejedot, tapi untung dia berpegangan. Mobil berhenti, Billy diam menatap kedepan, Michelle turun dan menutup pintu. Billy pun langsung menekan Gas dengan kuat sehingga mobilnya melaju dengan kencang. Michelle hanya menatap heran dan Cuma angkat bahu.

Sesampainya dikantor Billy langsung berjalan menuju ruangannya, semua orang menegurnya tapi billy tak peduli, pikirannya sedang kalut, dia marah, tapi dia tidak mengerti kenapa harus marah. Mita menyapanya tapi billy tak peduli dia membuka pintu ruangannya dan menutupnya dengan keras

“Si Bos kayaknya lagi badMood.. aduhh mampus deh gue..” katanya khawatir

Diruangannya Billy melemparkan jasnya ke kursi dan dia pun menghempaskan tubuhnya ke kursi. Kesal dan marah bercampur aduk menjadi satu, dia memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing. Dan untuk menghalau kekesalannya billy pun memngambil laptopnya dan menghidupkannya, dia kembali larut dalam kerjaannya.

Saat sedang mengerjakan kerjaannya, HP billy berdering, dia melihat nama di layar, Ariel. “ hhaaahh... “billy menarik napas panjang, tak ingin mengangkat, saat ini dia sudah sangat kesal, dia tak mau nanti dia bisa menahan kekesalanya. Tapi Ariel tak putus asa, tak henti-hentinya dia menelepon, karena tak tahan mendengar suara deringannya Billy pun menganggatnya,

“haloo..” kata billy datar

“sayang.. kamu kemana ajah sih.. kok gak pernah angkat telepon aku..???” Tanya Ariel, Billy acuh menanggapinya.

“Di kantor..”jawan Billy singkat. Ariel kesal mendengar jawaban Billy,

“kita harus ketemu.. “kata Ariel tegas, dia sudah kesal kerana merasa tak dianggap oleh Billy.

“untuk apa??? “ tanya arel

“untuk membicarakan masalah kita.. atau aku perlu datang ke rumah kamu...” kata Ariel mengancam, billy tak ingin membuat ayahnya berang, jadi dia memutuskan untuk menerima tawaran Ariel.

Di Mall XXX, Rangga sedang duduk di sebuah Cafe, dia menunggu Michelle. Rangga memang datang lebih cepat dari janjinya, dengan sabar dia menunggu Michelle. Tidak lama kemudian Michelle muncul, Rangga tersenyum dan melambaikan tanggan, Michelle juga tersenyum menghampiri Rangga.

“maaf mas telat... udah lama yah??” kata Michelle sambil duduk

“enggak kok aku juga baru datang..” kata Rangga berbohong, “kamu mau makan apa??” tanya rangga

“Gak usah mas... masih kenyang....Minum ajah deh.. ” hari ini Michelle begitu banyak janji ketemu di cafe dan Restoran, perutnya sudah penuh tapi demi menghormati rangga setidaknya dia harus minum.

“Kamu apa kabar..??” tanya rangga takjub, sekarang michelle tidak terlihat lusuh lagi, dia begitu modis dengan Jeans dan sweater rajutnya. Walau tampa polesan dan masih dengan kacamata ajaibnya Michelle terlihat manis.

“baik Mas..” jawab michelle sebenarnya sedikit heran “sejak kapan mas rangga ber aku kamu yah?? Dulu kan Loe gue??” batin michelle, mungkin demi kesopanan kali yah.. pikir michelle. “mas gimana?? Udah ketemu pembantu baru..” kata Michelle

“Ah belum sih.. jadi apa-apa sekarang aku kerjain sendiri.. repot tapi yah mau gimana lagi..” kata Rangga curhat, Michelle tersenyum, Rangga memang mandiri jadi pasti tidak sulit baginya, pikir michelle.

“oyaa.. katanya ada yang mau mas omongin ke aku.. apa mas??” tanya michelle, rangga mengambil undangan

“ini.. aku mau kasih ini.. “ kata rangga menyerahkan undangannya “ itu undangan pembukaan Cafe Bean aku.. kamu datang yah.. ada undangan buat Ashilla juga..”  tambah rangga

“oohhh... jadi design ruangan restoran yang mas tunjukin ke aku itu cafe bean punya Mas rangga???” tanya Michelle takjub

“iyaaa.. dan pendapat kamu yang waktu itu udah aku realisasikan, kamu nanti bisa liat disana..” kata rangga tersenyum bahagia,

“waaaooww... Kapan acaranya mas..??” tanya Michelle senang

“besok malam.. kamu dan Ashilla datang yah..!!! atau perlu aku jemput???” tanya rangga serius,

“gak usah mas.. aku pergi dengan Shilla aja..” kata Michelle sambil tersenyum

Billy dan Ariel juga sedang berada di Mall xxx, Ariel mengelayut manja dilengan billy, banyak orang yang menatap mereka, Billy mulai risih

“Bisa gak sih Loe jalan baisa ajah gak usah menendot manja gini.. gue risih diliat orang-orang..” kata Billy berusaha melepaskan tanggan Ariel dan menjauh

“tapi aku kan pacar kamu..” kata Ariel manja

“iyaa .. tapi gak perlu segitunya.. loe kira disini yang pacaran Cuma loe doang, tuh banyak tapi loe yang paling Lebay..” kata Billy kesal

“kok kamu gitu sih..” Ariel merengek, Billy kesal

“Gini ajah .. loe mau kita melanjutkan rencana makannya  tapi tidak ada aksi manja – manjaan gini atau loe mau manja-manjaan tapi gue antarin loe pulang..” ancam Billy.

“iyaa deh.. kita lanjutin acara makannya..” kata Ariel pun nyerah. Mereka pun berjalan, tapi gak lama Ariel mengandeng Billy lagi walaupun tampa ngelayutan. Billy pun males menanggapi akhirnya dia diam saja. Mereka pun masuk ke sebuah cafe dan duduk, Ariel duduk dihadapanya.

Saat Ariel memesan makanannya, Billy memandang sekeliling cafe, dan betapa terkejutnya dia saat dia melihat Michelle tengah duduk dengan seorang Cowok, billy tidak bisa melihat Cowok itu karena cowok itu duduk membelakangi Billy, Billy manatap tajam, sepertinya Michelle dan cowok itu tengah mengobrol asik, terlihat sesekali Michelle tersenyum, Senyum yang tidak pernah dia perlihatkan saat Michelle bersama Billy, Billy menatap tajam kearah Michelle. Michelle belum meyadari keberadaan billy, Michelle terlihat begitu leluasa dan akrab berbincang dengan cowok didepannya. Billy bangkit dari tempat duduknya,

“kita Pindah tempat..” kata Billy, dia kesal melihat seyuman Michelle

“tapi aku baru mau pesan makanan..” kata Ariel

“pokoknya kita pindah.. kalau loe mau tetap disini.. terserah..” kata Billy bangun dari kursinya

“eeeh tunggu dong.. kamu kenapa sih sayang...” kata Ariel mengejar Billy dan mengandeng tangan Billy, Michelle melihat kejadian itu dan sebelum pergi Billy melihat Michelle, pandangan mereka pertemu sesaat, tapi michelle langsung memalingkan wajahnya karena rangga memanggilnya. Billy kesal dengan sikap Michelle yang menunjukkan  seolah meraka tak saling kenal. Dengan penuh rasa marah Billy pun meninggalkan restorang dengan cepat.

“ada apa Cella??” tanya rangga sambil menoleh kebelakang ke arah pandangan Michelle, terlambat billy sudah beranjak pergi.

“enggak papa mas..” katanya tersenyum., rangga hanya mengangguk, mereka masih terlibat pembicaraan seru tentang saat sekolah mereka dulu, Rangga bahagia mendengar Michelle bercerita, setidaknya michelle tidak setertutup dulu saat dia jadi pembantu rangga. “Mudah-mudahan ini karena rasa nyamannya dia ke Aku..” batin rangga

Sedang Asik bicara tiba-tiba Hpnya berdering, Oma ..

“Ya Oma..” kata Michelle, lalu dia diam mendengarkan suara diseberang

“oohhh... iya oma, michelle pulang sekarang, nanti sebelum pulang michelle beli.. Bye Oma..” kata Michelle menutup telponya... oma menitip obatnya yang ternyata sudah habis, dia lupa membelinya.

“maaf mas.. aku harus pulang sekarang...” kata Michelle minta ijin..

“ aahh iyaa.. udah sore banget yah..” kata rangga melihat alrlojinya.. “ya sudah,, ayoo aku antar..” kata rangga lagi

“ooh gak usah mas, aku sendiri ajah.. mau mampir kesuatu tempat dulu” kata Michelle dan mereka pun berpisah di pintu Cafe, Rangga menatap kepergian Michelle sampai michelle hilang dari pandangnnya baru kemudian dia pergi. Michelle berjalan mencari apotik di Mall, dia menemukan apotik dan membeli obat buat oma, Michelle membayar Obat oma dengan kartu Kredit yang diberikan Big Bos, Pak Presdir. Dia mengambil dompetnya,

“aahh.. aku lupa kasih uang ini ke mas rangga..” kata michelle   saat melihat sebuah amplop ditasnya, dia pun menepuk jidatnya. Dan setelah membayar obat Michelle pun pergi, tapi saat dia akan pergi dia berpas-pasan dengan mas Bima kakaknya Shilla dan dia pun menitipkan undangan rangga untuk Shilla.

Masih di Mall xxx, Billy bukannya makan, dia malah melamun, dia begitu penasaran, dalam hatinya bertanya – tanya siapa cowok yang bersama Michelle, “ahh bego banget Gue.. kenapa Gue malah pergi sih.. kalau terus disana kan gue bisa ngeliat muka tu cowok..” batin Billy mengutuk kebodohannya sendiri.

“kenapa sih kamu dari tadi diam aja.. makanannya juga enggak kamu makan..” kata Ariel heran

“kamu udah siap, kalau udah aku harus pulang, aku harus sampai rumah sebelum jam makan malam..” kata Billy datar

“terus bagaimana dengan janji kamu..??’ kata Ariel menatap billy  “ sampai kapan aku harus menunggu..” kata Ariel lagi

“sampa waktunya tepat.. aku sedang sibuk mengurus proyek marger.. kalau aku bilang sekarang Bisa-bisa papa marah, dan mengeluarkan aku dari projek besar ini..” kata Billy

“baik aku akan tunggu, tapi aku tidak tau sampai kapan batas kesabaran aku..” kata Ariel mengancam, Billy acuh tak acuh. “dan satu lagi, aku mau besok malam kamu jembut aku.. kita sama-sama pergi ke acara pembukaan Cafe kamu..” billy diam tidak mengangguk dan tidak juga menolak, tapi jika billy begini berati tandanya Iya.

Billy sudah sampai kerumah, dia ada didalam kamarnya, berbaring diranjang dengan baju dari kantor tadi yang masih lengkap. Dia menatapa langit-langit kamarnya dengan legat, pikirannya menembusi langit-langit kamar, hari ini hari yang melelahkan, lelah dikejar-kejar Ariel soal hubungan mereka, dan juga lelah menahan amarahnya kepada michelle, sebenarnya dia binggung kenapa dia harus marah, kenapa dia harus selalu terusik dengan Michelle. Pikirannya  kacau. Saat sedang melamun, tiba-tiba terdengar suara ketukan, “Tokk.. tokkk”

“mas billy makanan sudah siap mas,, Nyonya dan tuan suruh mas segera turun..” kata Inah yang ada diluar pintu.

“iyaa.. bentar lagi aku turun..” kata Billy  dari dalam, inah kemudian pergi. Setelah mengganti pakaiannya billy  keluar, saat billy keluarm dia melihat Michelle juga keluar dari kamarnya,  mereka berpas-pasan, Mata mereka saling memandang tapi hanya sekejap saja..  kemuadian Billy memalingkan mukanya, dia kelihatan masih marah dan kesal. Michelle lebih memilih acuh tak acuh.

Mereka berjalan bersama tapi terlihat seperti orang asing, om surya melihat pemandangan ini, tapi om surya lebih memilih mengamati mereka terlebih dahulu. Keluarga billy dan michelle tengah asik menikmati makan malam mereka.  Tidak ada yang bersuara mereka masing masing tengah menikmati makan malam. Saat makan malam selesai dan para pembantu membersihkan meja mereka, Om surya buka suara.

“kapan acara Pembukaan cafe kamu billy..???” tanya om surya pada Billy, billy kaget, ternyata papanya tahu tentang cafe. Memang sih papanya tidak pernah melarangnya tapi billy sengaja tidak memberi tahu karena baginya ini adalah usahanya sendiri, dia biayai dengan uang gajinya.

“Besok malam Pa..” kata Billy

“kamu ngajak Michelle kan..??’ kata Om surya menatap billy, Billy kaget “ ahh.. apa yang harus gue lakukan?? Sebenarnya gak masalah ngajakin Michelle, tapi Ariel???” batinnya binggung

“kamu harus pergi sama Michelle..” Kata Om Surya tegas, dan menatap billy dengan tajam, tak ingin di bantah

“iyaaa Pa..” akhirnya billy menjawab, dia masih binggung, ternyata yang kelihatan binggung bukan Cuma Billy, Michelle juga. “Gimana ini?? Gue kan janji ama mas rangga buat datang ke acara pembukaan Cafenya..” Batin Michelle. Mereka berdua larut dalam kebingungan mereka masing-masing.

Michelle sedang ada taman, setelah makan malam tadi dia kebingungan, dan michelle memutusakan jalan-jalan ditaman sambil memikirkan jalan keluarnya. Dia binggung dia tidak mungkin menolak Om surya tapi dia juga tidak mungkin tidak datang ke acara Rangga. Ditengah kebingunganua dia mengambil Hpnya disaku celana dan menekan nomer Shilla.

“Haloo Shill.. “ kata Michelle

“haloo.. Chelle..” kata shilla di seberang

“Loe udah terima undangan dari Kak Bima kan??” Tanya Michelle

“iyaa udah... jam berapa kita pergi??” jawab Shilla

“Itu dia masalahnya Shill... aku Binggung...” kata Michelle penuh kebingungan

“Binggung kenapa..” kata Shilla heran

“Malam besok Billy juga ada acara dan Om surya minta aku nemenin Billy..” kata Michelle sambil cemberut

“akhirnya Loe binggung juga yah Milih yang mana, antara Billy dan Rangga..” kata Shilla mengoda Michelle

“Shilla gue seriuss..” kata Michelle tambah cemberut

“aku juga binggung...” jawab Shilla “loe gak bisa pergi?? Gak mau gue kalau pergi sendiri..” kata Shilla

“Gimana kalau gini ajah.. gue pergi ama Billy ketempat acaranya terus loe jemput gue disana lalu kita pegi ketempat Rangga..” kata Michelle tersenyum dia menemukan ide yang cemerlang.

“bisa ajah sih.. tapi Tunangan loe gak marah nanti???”  tanya Shilla

“mana mungkin dia marah... Lagian dia itu punya pacar tau,, palingan dia senang kan bisa bebas ama pacarnya disana...” kata Shille

“Pacar Billy juga ada disana..??” tanya Shilla

“ada lah, ini kan acara dia dan temen-temennya mana mungkin pacarnya enggak ada..” kata Michelle.

“Oke lah.. nanti loe kasih tau alamat nya yah..?? ntar gue susul loe kesana..” kata Shilla, Michelle mengangguk dan menutup telponnya. Michelle mencari nomer seseorang dan dia memilih menu Missage dan mengirim pesan ke orang itu.

 Saat dia selesai dengan SMSnya tiba-tiba Michelle merasa ada sosok bayangan yang lewat di sudut dekat ruangan misterius itu.  Michelle membuka matanya lebar-lebar,  seorang wanita dengan gaun dan rambut panjang, dia memeluk sesuatu, Michelle tidak terlalu jelas melihat wajahnya karena disana begitu gelap. Dia penasaran dan mencoba mengikutinya, berlahan michelle mulai melangkah. Dengan pelan dia melangkahkan kakinya, satu langkah... dua langkah.. dekat.. dekat makin dekat... dan   banyangan itu malah  makin jauh. Tapi Michelle tetap mengikutinya.

“Plaaakk..” suara ranting patah yang terianjak, Michelle kaget, arah suaranya nya dari belakang, dan saat dia memutar balikkan badannya. sesosok bayangan tinggi menghampirinya,

“Aaagggghhhh..”



BERSAMBUNG......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar