Senin, 08 September 2014

BilChell LOVE STORY
BAB 9

“Gimana kalau loe buka baju loe disini ???? atau adek loe ...???, mungkin ajah kan loe sembunyiin di baju adek loe atau di dibaju Loe..” Shiella berkata dengan Kejam, Shilla tidak bisa lagi menahan amarahnya, dia maju dan menolak Sheilla

“Loe minta gue pukul kayaknya..” Shilla udah bersiap hendak memukul Sheilla, untung sekali lagi Michelle cepat menahannya.

“Loe mau gue atau adik gue buka semua baju kita disini untuk membuktikan ketidak bersalahan kami..???” Michelle memandang Shiella dengan pandangan tajam.

“Kalau Loe Gak bersalah, loe pasti mau dunk... kalau loe gak mau bebarti loe ngambil cincin itu.. terserah siapa yang mau dilucuti terlebih dahulu.. Loe atau adek loe???” Shiella menatap Michelle dengan wajah yang menurut Shilla super duper menyebalkan. Michelle diam membeku sesaat.

“Baik... Gue terima, tapi denga satu syarat, setelah gue melucuti baju gue, dan ternyata tidak ditemukan cincin itu.. temen loe ini.. juga harus melucuti bajunya...” Michelle menantang Shiella, Sheilla dan teman-temannya terkejut  “Gilaa... Berani banget ni cewek.. gak nyangka gue dia minta syarat itu...”batin Shiella.

“Chelle.. “ panggil Shilla lemah, “ini gila...tapi mata Marcella menunjukkan kalau dia beneran.. dan kalau udah begini gue gak akan bisa mencegah dia..” pikiran shilla sudah kalut.

“Gak papa.. Loe tolong bawa Aries keluar...” Michelle mengerti arti tatapan Shilla. Shilla pun keluar membawa Aries dengan langkah gontai.

“Okee... “ Sheilla jawab , “Sheilla..” tamara Protes...

“loe mau Cincin loe kembali gak???..” Sheilla menatap tajam tamara, tamara hanya menunduk, dia gak punya pilihan.

“Bu.. saya minta semua laki-laki yang ada disini keluar, hanya karyawan wanita saja yang tinggal..” Kata Shiella kepada ibu manajer.

Michelle sedikit kaget “Sombong, angkuh tapi punya sisi baik juga ni cewek..”Batin Michelle

“kenapa disuruh keluar Sha, .. Biar dia kapok dan malu..” Kata Ariel

“Mbak ini benar... Kami tidak mau dituduh dan dituntut  melakukan Pelecehan jika nanti tidak terbukti Mbak ini bersalah... “ kata Manajer itu, semua security keluar dari ruangan.

Semua laki-laki keluar dari ruangan itu, diluar Shilla menunggu dengan Cemas. Dia mengenal Michelle dari SMP, Michelle memang keras kepala. Jika dia meyakini sebuah kebenaran dia gak akan mundur. Shilla menyesal tidak bisa berbuat apa-apa.

Diruangan Kontrol ternyata sedang diadakan sidak oleh pemilih Mall ini M&Zid Group. Dan didalam ruang pengontrol terdapat semua layar CCTV mall dan Pak Presdir sedang melihat lihat kesiapan dan kesigapan untuk menghalau kekerasan yang akhir-akhir ini sering terjadi, sedang Aksyik melihat-lihat, tiba-tiba pak Presdir meliha kejanggalan diruang security, dia meminta Salah seorang staf memperbesar layar. Lalu mereka menonton semua kejadian tersebut, di layar terlihat Michelle tengah membuka Sepatu dan kaus kakinya, kemudian, satu demi satu membuka kancing kemejanya, melihat itu Pak Presdir tiba-tiba berteriak..

“KELUAR.. KELUAR KALIAN SEMUA... “ dan Seluruh staff kaget, dan Sang sekretaris sekaligus orang kepercayaannya kaget dan mengusir semua orang kemuadian dia berlari keruangan Security. Tinggal pak Presdir di ruang Kontrol sendiri.

Diruang security michelle telah melepaskan Seluruh pakaiannya, sekarang sisa yang menempel dibadannya tinggal Lingerie diatas lutut  “untung aku pake lingerie ini.. ntah kenapa hari ini aku ingin memakainya.. Mungkin tuhan masih sayang pada ku, jadi aku tidak terlalu malu sekarang..” Pikir Michelle.

“Sekarang Gue udah melepaskan pakaian gue, dan tidi udah diperiksa semua oleh manajer ini.... terbukti cincin itu tidak ada ama gue kan..!!!!”mata Michelle menatap tajam pada 4 cewek dihadapannya, “nah Sekarang Giliran Loe...” Michelle menatap Tamara

Dengan enggan tamara membuka bajunya baru dia membuka jaket dan menarik bajunya yang dia masukkan kedalam roknya, terdengar suara benda jatuh seperti besi. Dan semua menatap ke arah benda jatuh itu.

Tiba-tiba pintu dibuka  “Apa-apaan kalian.. “ Seorang laki-laki dewasa menerobos masuk “. Kamu manajerkan??? kenapa kamu tidak mencengah ini.. jika ini diketahui publik Mall kita akan tercemar...” Sang bapak yang ternyata Sekretaris Presdir muncul dan menutupi tubuh michelle, Michelle kaget  tapi tidak menolak, dia memakai jaket selutut yang diberikan bapak itu. Kemudian dia berjongkok dan memungut barang yang jatuh itu.

“ini cincin berlian Loe..???” Michelle menatap tamara tajam. Tamara tidak bisa berkutik, Sheilla, Ariel dan Ludya menunduk dan membuang muka.

“sebenarnya Gue bisa ajah nuntut kalian dengan tuduhan pencemaran nama baik..”tatapan mata Michelle makin tajam “Tapi Gue pikir, itu bakalan sia-sia ajah..”

“iya sia-sia.. karena gadis miskin kayak loe gak akan menang melawan keluarga kaya seperti kita..” kata ariel dan seperti disetujui oleh teman-temannya, bukan marasa bersalah malah masih nyolot.

“Tadinya Gue Cuma mau kalian minta maaf ama gue dan adik gue, tapi gue rasa percuma.. Kalian semua kelihatan gak merasa bersalah..tidak ada tanda-tanda dari kalian yang mau minta maaf” Michelle menatap mereka.

“Gadis seperti kalian, memang terlihat High Class, berpendidikan, bahkan kalian belajar cara beretika dimeja makan.. tapi gue yakin pasti kalian tidak pernah Belajar bagaimana caranya beretika dengan manusia kan???? Karena itu kalian hanya jadi sekumpulan cewek-cewek gak berguna,” Nada bicara michelle memang biasa tapi semua orang tau kalau dia marah.

“Apa loe bilang,,, kita gak berguna..” Shiella marah dibilang gak berguna, tapi Michelle melihatnya dengan pandangan tajam.

“Bukan karena takut gue gak menuntut loe, tapi karena Gue tau yang bakalan susah adalah ortu loe-loe juga, Gue yakin loe-loe akan pulang dan merengek minta pembelaan dengan mereka..” Michelle menatap mereka satu-satu.

“Makanya gue bilang Kalian hanya sekumpulan cewek-cewek gak bisa apa-apa tampa Orang tua kalian, Kalian seperti Manekin.. Manekin akan terlihat berharga jika dipakaikan barang-barang bermerak, tapi setelah barang-barang itu dilepas, manekin jadi tidak berharga lagi, tidak lebih dari sekedar patung kayu yang  tidak berguna...” Michelle menatap mereka tajam. Entah karena terlalu marah atau menyetujui parkataan Michelle mereka berempat hanya diam.

“Jadi buat apa gue buang – buang energi gue untuk manekin yang gak berguna..” Michelle memugut pakaiannya dan memakainya kembali disudut ruangan tempat para Security mengganti pakainnya. Kemudia dia menyerahkan jaket bapak sekretaris itu dan keluar dari ruangan. Dia menghampiri Shilla yang sedang berdiri cemas diluar.

“Yuk Shill.. “ Michelle mengelus kepala Aries dan tersenyum kepada Shilla. Tapi bukanya membalas senyuman Michelle, Shilla malah menjitak kepala Michelle.

“Awwww... kok gue dijitak sih. “ Michelle kesakitan

“Sekali lagi loe buat kek gini,,,, Gue bakalan nyeret loe ke “penjara”..” Shilla melotot kearah Michelle, Michelle hanya tersenyum.

Dari kejauhan ditempat yang berbeda, ada dua pasang mata yang melihat kejadian itu, mereka menatap gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa dilukiskan..

Sementara diruangan kontrol, Pak Presdir masih melihat kelayar monitor dia terus memandang monitor dengan tatapan yang tak bisa dilukiskan dan tiba-tiba bibirnya tersungging senyuman kecil.


BERSAMBUNG...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar